⚠️Mengandung bahasa kasar dan beberapa adegan yang cukup dewasa. Harap bijak memilih bacaan.
[18+] Romance, Teenfiction dan Youngadult
----
#2 Ǽthernix Series
Dia memang baik.
Semua yang aku mau pasti sangat ia kabulkan.
Semua yang aku harapkan past...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
–––– Sudah tiga hari dari perjodohan yang dilakukan oleh kedua orang tua dari pihak Manda dan Aland. Dan dari tiga hari itu pula Aland tidak pernah absen mengantar - jemput Manda. Aland benar - benar menikmati ini semua. Ia tidak pernah membayangkan akan ada di posisi ini. Berdekatan dengan Manda, mengantar - jemput, berbicara sedekat itu dengan Manda.
Seperti saat ini, Aland sedang menunggu didepan kelas Manda untuk pulang bersama. Aland menyenderkan bahunya di dinding seraya memainkan ponselnya.
"Land" panggil seseorang.
Aland merasa dipanggil menengok ke asal suara disana Manda sudah berdiri dengan tas yang ia gendong di bahu kanannya dan di tangan kirinya menenteng bekel makanan yang ia bawa dari rumah.
"Handphone lo kemana Man? Nyokap lo ngirim WhatsApp tapi belom di baca ama lo sampe sekarang" sahut Aland.
Manda segera mengambil ponselnya yang berada di dalam tas karena dari awal berangkat sekolah sampai pulang Manda tidak memainkan ponselnya sama sekali. Saat Manda membuka WhatsApp ternyata ada pesan masuk sebanyak lima dari sang Mama.
Ibu Negara💸
|Sayang, Mama sama Papa akan pergi keluar negeri karena perusahaan Papa ada juga yang bermasalah disana. |Oh iya, kamu jangan dirumah sendiri ya |Mama udah kirim pesan ke Aland untuk jaga kamu |Jangan tidur malem |Jangan telat makan. Love you
Oke, love you too|
Kenapa Mamanya menitipkan Manda ke Aland? Ia kan bisa menjaga dirinya tanpa harus ada Aland, dia bukan bocah lima tahun. Lagipula ia punya teman yang rumahnya bisa ia singgahi selama orangtuanya pergi. Kenapa mesti Aland?
Manda menghela napasnya. Bukan karena apa, selama ia menerima perjodohan itu Aland selalu melarang ini dan itu selama tiga hari ini. Manda bukan tipe orang yang suka di atur seperti itu.
"Kita pulang?" tanya Aland.
Pertanyaan Aland membuat pikiran Manda seketika langsung sadar jika dia masih berada di sekolah. Dan Manda hanya bisa mengangguk lemas.
Mereka akhirnya berjalan beriringan menuju mobil Aland. Selama mengantar jemput Manda, laki - laki itu menggunakan mobil karena takut Manda akan merasa panas sinar matahari walaupun perempuan itu tidak pernah mengatakan apapun perihal panas dan segala problematika yang perempuan miliki.
Sesampainya mereka di dalam mobil, Aland segera nenjalankan mobilnya keluar dari area sekolah. Manda berinisiatif menyalakan radio agar suasana tidak terlalu hening.
"Nyokap lo bilang nitipin lo ke gua, jadi selama orangtua lo gak ada, lo jadi tanggung jawab gua Manda"
Manda mendengus mendengar penjelasan Aland dan ia hanya mampu mengangguk tanpa berkomentar banyak.