18🥜

4K 188 9
                                    

⚠️Warning 18+⚠️

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

⚠️Warning 18+⚠️

Aland yang mendengar itu hanya mampu menahan sesuatu yang sudah sekeras batu dibawah sana. Dan ia mengecup sebentar bibir manis di depannya.

"Man, segala sesuatu yang bersangkutan tentang lo itu bukan hanya menurut aku. Karena kamu lebih dari itu. Lebih berharga daripada yang kamu tau"

--
Aland tetap bergeming dengan posisinya yang berada diatas tubuh Manda dan menyangga bobot tubuhnya dengan siku.

"Boleh aku lanjutin yang tadi?" tanya Aland.

Manda yang mendengar itu hanya diam terpaku, ia masih memproses segala sesuatu yang Aland lakukan barusan.

"Diamnya kamu, aku anggap iya"

Aland mencium bibir Manda dengan lebih intens dari sebelumnya. Laki-laki itu mencium gadisnya seakan tidak ada hari esok. Aland memangut bibir manis Manda lebih rakus dari sebelumnya. Mencecap, menghisap dan menjilat bibir bawah Manda.

Laki-laki diatas tubuh ini berpindah dari bibirnya lalu kearah kuping Manda, menjilatinya lalu turun ke leher jenjangnya.

Sedangkan, Aland yang masih sibuk dengan kegiatannya yang menggigit lembut dan meninggalkan jejak merah keunguan yang kontras dengan kulitnya yang berwarna kuning langsat.

"Landhh..."

"Nikmatin aja sayang"

"Jangan lebih jauh dari ini, please..." ucap Manda terbata.

Lagi-lagi Aland menggigit lembut tepat diatas dadanya, "i know, aku akan simpan yang lebih indah itu nanti saat kita udah halal"

Setelah itu, Aland melanjutkan yang sempat tertunda. Tanpa banyak bicara lagi ia menanggalkan kaos oversized yang digunakan Manda dan ia pun melempar kaos yang dia gunakan ke sembarang tempat.

Sekarang Manda hanya menggunakan bra hitam berenda dan begitupun Aland yang hanya memakai celana jeans hitam panjang.

Manda tidak mampu mengalihkan pemandangan di depan matanya. Dimana badan kekar dan berotot tetapi tidak berlebihan itu membuat terpana. Manda tidak bisa berdecak kagum, lalu tanpa sadar tangannya terulur membelai lembut perut berkotak enam tersebut lalu merambat keatas bagian dada laki-laki itu.

Sedangkan disisi lain, Aland yang berusaha menahan geraman saat jari-jari lentik tersebut membelai tubuhnya dengan sangat halus. Aland berusaha untuk tetap mempertahankan kesadarannya yang terus terenggut oleh gairahnya sendiri.

Dengan tidak sabar, Aland kembali memangut bibir Manda lebih beringas dan rakus melebihi sebelumnya. Tangannya menyelipkan ke belakang tubuh Manda untuk melepaskan penutup yang menutupi keindahan yang selalu Aland dambakan.

Setelah terlepas kaitan tersebut, ia melempar bra tersebut ke lantai. Aland melihat sesuatu yang melebihi ekspektasinya. Ini jauh lebih indah dari bayangannya.

RENDEZVOUS (ON GOING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang