––––
Manda bersiap menuju sekolah bersama Aland. Mengingat tentang Aland, ia jadi ingat kejadian semalem. Dimana Aland Edelhard Miller menciumnya. Di bibir. Dan itu adalah first kiss-nya.Ia bingung harus bersikap seperti apa ke Aland. Memikirkannya saja membuatnya pusing. Manda tidak menduga ada di posisi ini sebelumnya.
Okay Manda, lo tinggal keluar terus bersikap biasa aja.
Manda berjalan kearah pintu, "astaghfirullah" seraya mengusap dadanya.
Didepan pintunya Aland berdiri menjulang dan wajah datarnya yang tidak pernah luput.
"Kenapa lama?" tanya Aland.
"H-hm anu... t-tadi kekamar mandi lagi, iya, ke kamar mandi lagi" jawab Manda gugup.
Aland mengangguk lalu ia menarik pergelangan tangan Manda, "20 menit lagi masuk"
Manda dan Aland berjalan beriringan menuju basement dengan bergandengan tangan. Manda merasa gugup. Sebelum Aland menyatakan perasaannya, ia merasa biasa saja saat Aland menggandengnya tapi kenapa sekarang terasa berbeda?
"Naik motor gapapa kan?" tanya Aland.
Manda hanya mengangguk karena ia tidak masalah mau naik kendaraan apapun yang penting sampai ke sekolah.
Aland memberikan helm untuk Manda dan membuka jaketnya serta melingkarkannya di seputaran pinggang gadis itu.
"Gua gak mau paha lo jadi tontonan laki - laki, cuma gua yang boleh liat" sahut Aland.
Blush. Pipi Manda merah seketika mendengar pernyataan Aland. Manda mematung sesaat lalu mengerjapkan matanya berusaha mengembalikan kesadarannya kembali.
Lemah amat lo Man, digituin aja langsung blushing.
Manda naik ke motor Aland dan berpegangan di tali tas laki - laki itu. Tidak lama ia merasa jika tangannya di tarik kedepan dan melingkarkan tangannya di pinggang Aland.
"Pegangan tuh gini, kalo kaya gitu gua merasa kaya tukang ojek" sahut Aland lagi.
"Lo cerewet juga ya" ketus Manda.
Dibalik helmnya Aland tersenyum seraya melihat kearah spion untuk melihat wajah gadisnya. Gadisnya? Bolehkan ia menyebut Manda adalah gadisnya setelah ia menyatakan perasaannya?
Aland menjalankan motornya dengan kecepatan sedang. Tidak lama kemudia mereka sampai di parkiran sekolah. Manda melepas helm tersebut dan begitupun Aland. Gadis itu merapihkan tatanan rambutnya. Dengan inisiatif Aland membantu merapihkan rambut gadisnya dengan menggunakan jari.
"Pagi ini lo kenapa dah? Ga biasanya" Manda heran karena Aland bertingkah manis seperti pagi ini. Gak mungkin kan karena pernyataan semalam?
"Loh, emang gua kenapa?" tanya Aland bingung.
KAMU SEDANG MEMBACA
RENDEZVOUS (ON GOING)
Teenfikce⚠️Mengandung bahasa kasar dan beberapa adegan yang cukup dewasa. Harap bijak memilih bacaan. [18+] Romance, Teenfiction dan Youngadult ---- #2 Ǽthernix Series Dia memang baik. Semua yang aku mau pasti sangat ia kabulkan. Semua yang aku harapkan past...