Enghh...
Lenguhan lirih tersebut menarik perhatian seluruh manusia yang berada diruang rawat inap tersebut. Tidak lama kemudian, gadis yang sedang berbaring tersebut mengerjapkan matanya. Lalu mengedakan pandangannya seakan mencari seseorang.
"Aland..."
--Aland yang mendengar itu pun langsung mendekatkan kursi rodanya. Ia menggenggam tangan Manda yang terpasang infus, "aku disini, sayang"
Manda mencari keberadaan Aland lalu pandangannya jatuh kepada laki-laki dengan perban bagian pundak kanannya. Manda menggenggam balik tangan Aland dengan lemah dan juga meneteskan airmatanya.
"Kenapa? Ada yang sakit? Bilang sama aku"
Manda menggelengkan kepalanya pelan, lalu tanpa gadis itu sadari airmatanya mulai merembas keluar dari pelupuk matanya melewati pipi pucatnya. Laki-laki yang disamping ranjangnya yang menggunakan kursi roda tersebut lantas mengusap airmatanya, ia merasakan sesak merasakan gadisnya yang menangis tanpa sebab.
"Jangan kemana-mana, tetap disini" mendengar itu, Aland menggenggam tangan Manda dengan erat dan mengecupnya.
"Kamu liat, aku tetap disini gak akan kemana-mana. Lagian dengan aku ada kursi roda kaya gini aku gak akan bisa kemana-mana"
tok tok tok
Pintu terbuka, memperlihatkan seorang dokter dan laki-laki paruh baya dengan jas rapih yang membalut tubuh tegapnya. Ayah Miller dan seorang dokter yang menangani keduanya menghampiri Aland dan Manda.
"Kamu sudah sadar, Manda?" tanya Ayah Miller seraya mengusap lembut pucuk kepala Manda.
"Sudah, Ayah" ucapnya lirih. Tangan besar dan keriput tersebut sangat lembut dan hangat saat mengusap pucuk kepalanya.
"Maafin Ayah ya Manda, gak bisa jaga kamu. Padahal orangtuamu menitipkan kamu ke Ayah"
"It's okay, Yah. Semuanya udah takdir Manda" ucap Manda lembut.
Setelah berbincang sedikit, Dokter yang berada tepat disamping Ayah Miller mulai menjalankan tugasnya. Ia memeriksa Manda dan juga Aland yang bersikukuh tetap disamping Manda.
"Untuk Tuan Muda kondisinya sudah membaik, normalnya jika bagian tulang yang cedera membutuhkan waktu yang lama untuk pulih tetapi karena imunitas yang dimiliki Tuan Muda sangat bagus akan membutuhkan beberapa hari saja untuk kembali normal, tetapi tetap tidak boleh melakukan sesuatu berat seperti mengangkat barang berat atau berantem" jeda Dokter tersebut.
"Lalu untuk Nona Muda, keadaannya sudah mulai stabil tetapi saya peringatkan kembali untuk tidak membuatnya berpikir berat, stress, banyak pikiran dan sejenisnya. Tolong kontrol pikiran anda untuk tetap berpikir jernih. Nanti suster yang akan melepaskan alat-alat tersebut. Saya mohon untuk undur diri tuan-tuan dan nona"
KAMU SEDANG MEMBACA
RENDEZVOUS (ON GOING)
Fiksi Remaja⚠️Mengandung bahasa kasar dan beberapa adegan yang cukup dewasa. Harap bijak memilih bacaan. [18+] Romance, Teenfiction dan Youngadult ---- #2 Ǽthernix Series Dia memang baik. Semua yang aku mau pasti sangat ia kabulkan. Semua yang aku harapkan past...