––––
Kedua orang tersebut bersiap untuk makan malam bersama orang tua Manda dan Aland. Siang tadi, Aland mendapat pesan dari ibu Manda yang mengajak mereka untuk makan malam bersama dengan papa Aland.Dan disinilah mereka. Di restoran mewah dengan fasilitas ruang keluarga yang disediakan oleh pihak restoran membuat kesan nyaman.
Manda merasa jika ini bukan makan malam biasa karena suasananya terasa berbeda. Ia sempat bertanya ke Aland dan laki - laki itupun tidak tahu menahu soal makan malam ini. Kebiasaan Manda yang overthinking membuatnya pusing sendiri.
Manda merasa jika tangannya digenggam oleh tangan berurat milik tunangannya merasa nyaman seketika. Dan ia menoleh kearah Aland yang tersenyum kearahnya.
"Gimana sekolah kamu Manda?" tanya Papa Kevin.
"Sejauh ini masih baik - baik aja kok Pa"
"Gimana kabar temen - temen kamu, Man? Udah lama banget Mama gak ketemu temen - temen kamu. Apalagi Audie" ucap Mama Rora.
"Fay sama Aline baik - baik aja. Aline yang masih berharap sama Delon dan Fay yang masih dengan sikap bar barnya. Audie dan kandungannya juga baik kok Ma" jawab Manda.
Setelah sesi berbincang singkat dengan para orangtua, Aland dan Manda saling bertatapan.
"Ada yang Papa omongin sama kalian berdua" sahut Papa Lionel.
"Kenapa ya om?" tanya Manda.
"Saya sudah sepakat dengan orang tua kamu kalau pernikahan kalian akan dipercepat menjadi dua bulan dari sekarang"
"Maaf om, bukannya kita udah sepakat pernikahan nanti akan dilaksanakan setelah kita lulus?" ucap Manda.
Kenapa tiba - tiba? Manda bingung dengan kedua orangtuanya. Karena diawal pertemuan mereka dengan Aland dan Papanya kedua orangtuanya seperti mengkhawatirkannya saat ia menyetujui perjodohan ini.
Tapi lihat sekarang? Tanpa persetujuannya, orangtuanya langsung mengiyakan rencana pernikahan ini.
"Pa, Ma kalian setuju?" tanya Manda kesal.
"Mama sama Papa setuju sayang" jawab Mama Rora seraya senyum lembut.
Manda menghembuskan napasnya kasar. Ia sayang sama Aland dan ia tidak mengelak itu tapi apa harus secepat ini? Manda merasa janggal dengan semua ini karena semua terasa begitu kebetulan.
Ada apa dengan semua kebetulan ini?
"Sayang, kamu mau kan?" tanya Mama Rora.
"Terserah mama aja"
Mama Rora menghela napasnya samar, ia tahu jika anaknya keberatan dengan rencana ini tapi ia tidak punya pilihan. Mereka sudah terlanjur menyetujuinya dan tidak ada jalan untuk balik.
"Land, aku mau pulang" ucap Manda sambil berdiri dari kursinya.
"Pa, Ma, Om, Manda pulang ya. Permisi"
KAMU SEDANG MEMBACA
RENDEZVOUS (ON GOING)
Teen Fiction⚠️Mengandung bahasa kasar dan beberapa adegan yang cukup dewasa. Harap bijak memilih bacaan. [18+] Romance, Teenfiction dan Youngadult ---- #2 Ǽthernix Series Dia memang baik. Semua yang aku mau pasti sangat ia kabulkan. Semua yang aku harapkan past...