Hujan turun menguyur kota Seoul, disebuah rumah besar tampak 4 orang yang sedang duduk dimeja makan menunggu kehadiran seseorang. Nenek, ayah, ibu dan adik Dante si Yunyun sudah duduk manis menunggu Dante pulang yang katanya akan memberitahu sesuatu yang sangat penting.
"Halmoni, appa eomma aku pulang" Dante masuk sambil memberi salam
"Akhirnya pangeran kuda kuning kita sudah datang" (Ferrari kuning, mobil sport kesayangan Dante)
"Maafkan aku membuat kalian menunggu lama"
"Duduklah, ayo mulai makan" ucap ibu Dante
"Ada yang ingin aku sampaikan pada kalian, aku sampaikan setelah makan atau sebelum kita mulai makan?" tanya Dante
"Jika berita gembira sampaikan sekarang, jika berita buruk sampaikan nanti setelah selesai makan agar tidak membuat eomma kehilangan selera makan" celetuk ibu Dante
Karena menurut Dante ini berita gembira maka Dante langsung memberitahu semua orang sebelum makan
"Halmoni, appa, eomma, Yun, aku memiliki kekasih"
Kalimat Dante ini membuat ibunya hampir tersedak ketika menyesapkan sup kemulutnya.
"Uhuuk, huuuk, huuk, kamu ini menggagetkan eomma saja"
"Tadi katanya jika berita gembira diberitahu sebelum makan, kenapa eomma sudah makan ?"
"Eomma mana tau itu berita baik atau buruk, yang eomma tau cacing diperut eomma sudah minta makan"
"Siapa wanita itu Dante?" tanya nenek sangat serius
"Dia bernama Sera, dia hidup sendiri sekarang, orang tuanya meninggal beberapa tahun lalu dan sekarang dia menjadi karyawan disalah satu salon di Gangnam"
Neneknya yang mendengar itu langsung merubah raut wajahnya yang semula senang berubah datar.
"Oppa, jadi wanita yang oppa sering telpon malam-malam itu Sera eonni?"
"Kamu sudah tau ini Yun? kenapa tidak beritahu eomma?"
"Jika eomma tau maka semua orang akan tau, oppa memintaku untuk merahasiakannya dulu sampai oppa sudah siap" jawab Yunyun
"Sudah seberapa serius kamu dengannya?" tanya ayahnya
"Aku berencana memperkenalkannya dulu kepada kalian, tapi aku berencana menikahinya secepatnya"
"Menikahinya secepatnya? kamu menghamilinya?" tanya ibu Dante ngegas
"Astaga , apakah aku sebrengsek itu eomma?"
"Lalu kenapa kamu buru-buru menikahinya?"tanya nenek
"Karena aku sudah yakin dengan Sera" jawab Dante dengan wajah super serius
"Baiklah, bawa dia kerumah jika kamu sudah siap mengenalkannya pada kami, ayo mulai makan" ayah Dante menutup pembicaraan
Setelah makan malam, ibu Dante masuk ke kamar mertuanya itu
"Eommonim, apa aku menggangumu?"
"Tidak, masuklah , ada hal yang ingin kusampaikan kepadamu juga"
"Apakah ini mengenai kekasih Dante itu?" tanya ibu Dante
"Iya, aku sebenarnya kurang setuju , dia anak sebatang kara, masih tidak jelas latar belakang keluarganya"
"Aku juga merasa ini terlalu terburu-buru eommonim" jawab ibu Dante sambil menghela napas
"Bukankah kamu ingin cepat-cepat naik pangkat"? goda nenek Dante
"Iya memang seperti itu eommonim, tapi kita harus tau dulu siapa dan bagaimana latar belakang wanita ini, serta karakternya. Dante anak lelaki ku satu-satunya, dan otomatis wanita itu akan menjadi menantu perempuanku satu-satunya juga. Aku hanya tidak ingin Dante salah memilih pasangan hidup"
"Kamu tidak ingin Dante salah memilih pasangan hidup atau kamu takut jika calon menantumu tidak sesuai ekspetasimu ?"
"Sebenarnya dua-duanya eommonim. Eommonim aku akan menyuruh sekretarisku untuk mencari tau tentang Sera dulu, aku akan pura-pura ingin melihat wajah Sera dan menyuruh Dante memberikan fotonya padaku dan aku akan menyuruh sekretarisku mencari tau tentang dia" kata ibu Dante dengan percaya diri
"Ternyata diotakmu tidak hanya terisi makanan, masih ada hal lain yang bisa kamu pikirkan"
"Ini karena dipaksa saja eommonim hahaha"
======
Di kamar Dante sangat senang dan segera menelpon Sera untuk memberitahu bahwa keluarganya siap menyambutnya.
"Sera-ya , apa kamu sudah makan malam?"
"Oppa, tentu saja sudah, bagaimana denganmu?"
"Aku baru saja selesai makan, oh ya minggu ini apakah kamu ada acara?"
"Minggu ini tidak ada oppa, kenapa?"
"Aku ingin membawamu menemui keluargaku"
"Hah? "
"Kenapa ?"
"Aku takut"
"Tidak usah takut ada aku"
"Tapi tetap saja, aku hanya orang biasa oppa"
"Keluargaku tidak seperti itu, bersantailah Sera-ya"
"Baiklah, eehm oppa sudah dulu ya, aku agak lelah ingin beristirahat lebih awal"
"Selamat malam, mimpi indah uri Sera" dengan senyum lebar Dante menutup telponnya
=====
Suryeon yang masih belum percaya dengan semua ini hanya bisa menangis , terlebih dia harus meninggalkan rumah tempat dia dibesarkan ini jika orang tuanya tidak bisa melunasi hutang mereka.
"Aku sungguh tidak berguna, apa yang harus aku lakukan sekarang? Jika semua properti sudah dijual apakah lebih baik mengajak halmoni, appa dan eoma pindah ke Amerika? Setidaknya disana aku masih memiliki apartement dan pekerjaan yang tetap" Suryeon terus saja bermonolog hingga ada panggilan telepon masuk ke hp nya
"Hallo? "
"Suryeon a, bagaimana kabarmu disana? apakah kamu menghabiskan waktu dengan bersenang-senang?" tanya lelaki disebrang sana
"Aku ...aku baik saja sunbae, tentu aku sangat senang kembali ke sini" bohong Suryeon agar sunbaenya tidak khawatir
"Kapan kamu akan kembali ke Amerika?" tanyanya berharap Suryeon akan segera kembali
"Aku masih belum tau sunbae, aku akan menyelesaikan urusanku dsini terlebih dahulu. Aku akan menghubungimu jika aku akan kembali" jawab Suryeon
"Baiklah, cepatlah kembali"
"Oke sunbae ,bye" Suryeon menutup telponnya yang tanpa sadar tersenyum sendiri. Hatinya merasa lebih baik setelah menerima telepon dari Mike. Suryeon sendiri berharap dia bisa kembali ke Amerika secepatnya, namun menyadari keadaan keluarganya saat ini sungguh tidak mungkin dia lakukan.
========TBC========
KAMU SEDANG MEMBACA
ARRANGED MARRIAGE
Romance" Aku tak mencintaimu tapi aku juga tidak membencimu, perasaanku padamu sama seperti ketika aku melihat orang yang berlalu lalang dijalan, kamu adalah orang asing bagiku " - Suryeon "Aku memang bersalah, namun anak itu tak bersalah" - Dante Ceritany...