Part 42 (Manja)

772 48 19
                                    

🔞

Bulan ini Suryeon sudah memasuki trimester kedua kandungannya, sudah tidak ada mual muntah, tapi sesuatu yang lebih parah terjadi, dia tidak bisa lepas dari Dante.

Tingkat kemanjaannya sudah diambang batas standar kemanjaan seseorang, kemana pun Dante pergi Suryeon harus ikut bahkan sampai ketoilet pun, dia tidak ingin ditinggal Dante sedetikpun.

"Oppa oppaa !!"

"Ya? aku didapur !"

Suryeon melangkah kedapur langsung memeluk suaminya itu

"Kenapa oppa pergi tidak bilang?"

"Aku hanya kedapur sayang, lagi pula kamu juga sedang tidur"

"Lain kali harus beritahu aku"

Dante mengangguk pasrah, sudah beberapa bulan ini Suryeon tidak mau lepas darinya. Untung saja Hoon sedang libur sekolah sehingga bisa diungsikan kerumah nenek kakeknya.

"Sayang, oppa hari ini ke kantor, sudah lama aku tidak kekantor, ada hal penting yang harus aku urus"

"Tidak ! kerjakan saja dari rumah. Apa aku sudah tidak penting lagi untukmu?" suryeon mulai menangis

"Tidak sayang, kamu jauh lebih penting, tapi ini memang harus aku yang selesaikan, tidak lama paling 3 jam"

"Tidak ! aku mau ikut !"

"Tapi kamu tidak boleh banyak gerak, kasihan adik adik Hoon disini" Dante mengelus elus perut Suryeon yang sudah terlihat membuncit

"Mereka baik baik saja didalam sana, jadi aku ikut ya " pinta Suryeon dengan wajah memelas

"Tapi duduk saja ya, jangan banyak gerak"

Suryeon mengangguk dan mengikuti Dante ke kantor

Dikantor Dante sibuk dengan tumpukan berkas, Suryeon hanya duduk diam memperhatikan suaminya, merasa dirinya diacuhkan Suryeon berjalan ke arah Dante dan langsung duduk dipangkuan Dante , tanganya menggantung di leher , kepalanya disandarkan didada bidang Dante , kakinya selonjoran diatas paha besar Dante.

"Apakah kamu masih lama?"

"Mungkin sejam lagi ya sayang, apakah tidak apa kamu duduk seperti ini? lebih baik duduk disofa"

"Kenapa ? Oppa tidak suka memangku ku !?"

"Tidak, aku takut kamu tidak nyaman sayang"

"Tidak ,aku sangat nyaman dengan posisi seperti ini"

Tak lama sekretaris masuk dan betapa kagetnya dia melihat bos dan istri bosnya duduk seperti itu. Suryeon tidak menghiraukannya, sedangkan Dante ingin menurunkan Suryeon tapi takut kena marah lagi

Sekretarisnya meletakan laporan itu dan cepat cepat keluar ruangan

Tangan suryeon mulai bergerak meraba dada Dante, sesekali memberikan ciuman ditelinga dan leher suaminya, sukses membuat Dante hilang fokus

"Apa yang kamu lakukan sayang? aku sedang bekerja"

"Aku menginginkanmu Dante-ssi" bisik sexy ditelinga Dante

"Sayang, tidak boleh, aku tidak mau ada apa apa dengan bayi bayi kita"

"Lakukan dengan pelan tidak akan melukai mereka"

"Sayang, bukan aku tidak mau tapi ..

Belum selesai Dante bicara Suryeon langsung melumat bibir suaminya itu. Dante bingung harus menolak atau melanjutkan, tapi sepertinya gairahnya lebih menguasainya.

ARRANGED MARRIAGETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang