Extra III (Rahasia)

283 25 3
                                    

Hoon terlihat asik memainkan ponselnya tidak sadar jika Ji Kyung sudah duduk disampingnya

"Baiklah sayang, aku akan menjemputmu" Hoon terkejut mendengar adiknya membaca pesan di ponselnya

"Joo Ji Kyung ! sejak kapan kamu disini?" wajah Hoon sudah panik

"Sedari oppa mengetik itu, oppa jujurlah, itu pacarmu kan?"

"Ti-tidak ! Bukan ! jangan sembarangan !"

"Ayolah, siapa Na Eun itu? pacarmu kan oppa?" Ji Kyung menyipitkan matanya, dengan nada mengejek abangnya

"Sudah aku bilang bukan, kenapa kamu tidak percaya?"

"Bagaimana aku bisa percaya, jelas-jelas itu ada kata sayang"

Hoon kini terdiam, dia tidak tahu harus menjawab apa

"Oppa, jika eomma tahu, eomma pasti akan marah , eomma masih belum mengijinkan oppa memiliki pacar sampai lulus kuliah"

"Cepat katakan, apa maumu?"

"Oooo oppa is the best, bagaimana oppa tahu aku akan meminta hadiah tutup mulut"

"Jika aku tidak tahu sifat aslimu aku bukan abangmu, hanya orang polos yang bisa termakan dengan tipu muslihatmu"

"Oppa ! aku bukan penipu ! yasudah aku beritahu eomma" Ji Kyung hendak beranjak dari sofa tapi tangannya dicegah Hoon

"Baiklah , baiklah, adikku yang paling cantik sedunia, apa mau mu?"

"Oppa aku ingin bermain layangan"

"Hah? layangan? tapi .. tapi ..

"Tapi apa?"

"Eomma tidak suka anak perempuan yang memainkan permainan anak laki-laki begitu juga sebaliknya"

"Eomma tidak akan tahu"

"Tidak ada yang eomma tidak tahu Kyung, apakah hukuman kemarin belum cukup karena ketahuan naik motor?"

"Duh, itu hukuman paling mengerikan , bagaimana bisa eomma mengikuti aku dan Ji Eun selama seminggu penuh, bahkan sampai masuk kelas saja eomma setia menunggu diluar kelas, bahkan aku ke toilet saja eomma tetap ikut"

"Minta yang wajar saja Kyung, jangan menantang maut, oppa dan appa lelah berada diantara kalian jika eomma sedang mengamuk"

"Kali ini pasti aman, bagaimana?"

"Tapi ada syaratnya"

"Syarat apanya? oppa tidak diposisi untuk bisa memberi syarat"

"Besok tolong berikan bunga yang sudah oppa siapkan kepada Na Eun"

"Berikan sendiri saja, apa susahnya?"

"Tidak ada yang tahu hubungan kami dikampus, kamu tinggal gantung dilokernya saja"

"Digantung?"

"Iya, loker Na Eun ada pengaitnya, tinggal kamu gantung disana, oke?"

"Baiklah, tapi janji ya besok sore kita bermain layangan di lapangan depan sana?"

"Iya"

Besoknya sebelum masuk sekolah, Ji Kyung singgah sebentar dikampus sang kakak

"Duh aku lupa lagi , tadi katanya kiri apa kanan atas ya? ini dua sisinya ada pengaitnya lagi, ah sudahlah capcipcup saja"

ARRANGED MARRIAGETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang