"Kalian akan pulang malam ini?" tanya Suryeon masih didepan pintu yang hanya dia buka setengah
"Bolehkah kami masuk dulu?" tanya Dante
"Masuk? buat apa? kamar kalian kan sebelah sana"
"Biarkan kami masuk dulu Suryeon-ssi, Sera masih tidak enak badan" Dante memaksa masuk sambil menyeret koper mereka, Sera pun langsung merebahkan badannya di kasur Suryeon
"Ada apa ini, jelaskan dulu , ini kamarku !"
"AC kamar kami tiba-tiba mati, kami sudah memanggil petugas katanya tidak bisa diselesaikan malam ini juga, kami pergi ke resepsionis untuk memesan kamar tapi semua sudah penuh, akhirnya kami kesini" jelas Dante
"Jangan bilang kalian akan tidur disini malam ini?"
"Iya, kami akan tidur disini, memang kenapa? kekasihku juga yang membayar kamar ini" ucap Sera
Suryeon mendengar hal itu merasa darahnya seperti mendidih , mengambil dompet dan mengambil uang untuk membayar Dante.
"Ini uang kamarku, jadi tolong pergilah. Aku tidak mau sekamar dengan kalian! Terserah kalian mau tidur dimana, di emperan toko, ditepi pantai atau dimana saja asal jangan dikamarku !"
"Kamu pikir kami juga mau? tapi apa boleh buat, tidak ada pilihan lain, sudahlah Suryeon-ssi lagi pula besok pagi kita juga sudah pulang, biarkan kami malam ini tidur disini" kata Dante ikut merebahkan badannya di kasur
"Jadi buat apa aku memesan kamar sendiri jika akhirnya kita tidur bertiga?kalian sungguh tidak tau diri ya, ini kasurku harusnya kalian tidur disofa !" teriak Suryeon kesal
"Sepertinya kamu lebih cocok tidur disofa seperti malam pertama kita kemarin, jadi sepertinya tidak masalah jika malam ini kamu tidur disofa lagi"
Suryeon yang hampir melempar gelas ke arah Dante mencoba bersabar.
("Andai membunuh orang itu tidak dosa, sepertinya kamu sudah didalam tanah Dante-ssi")
Suryeon mengalah dan tidur disofa, sampai tengah malam Dante terbangun dari tidurnya. Dia melihat Suryeon tidur tanpa selimut, badannya meringkuk seperti udang, entah mengapa Dante merasa kasihan melihat Suryeon tidur seperti itu, akhirnya dia menelpon untuk meminta selimut tambahan. Dante kemudian menyelimuti badan Suryeon. Tidak sadar Dante melihat gaya tidur Suryeon sungguh menggemaskan, tapi dia buang jauh jauh perasaan itu kala melihat Sera yang tertidur dikasur.
Dante yang bangun terlebih dahulu kemudian membangunkan Sera. Dante mengajak Sera untuk langsung sarapan dibawah membiarkan Suryeon tidur lebih lama. Tak selang berapa lama mereka pergi Suryeon terbangun dan bingung, kenapa ada selimut ?Dia melihat kearah kasur yang sudah kosong juga terdapat selimut. Dari mana asalnya selimut ini? Pikirnya dalam hati tapi betapa kagetnya dia melihat jam sudah menunjukan pukul 8 sedangkan pesawat mereka jam 11.
"Dasar pasangan tidak tahu diri, kenapa mereka tidak membangunkanku? bagaimana jika aku terlambat dan tertinggal pesawat?"
Suryeon mulai mengemasi barangnya dan berganti pakaian, dia tak sempat untuk sarapan. Suryeon menyeret kopernya dan bertemu Dante Sera yang sudah terlebih dahulu diloby menunggunya.
"Kalian ini benar benar keterlaluan, kenapa tidak membangunkanku? aku bahkan tidak sempat sarapan"
"Kamu terlihat sangat nyenyak tidurnya jadi kami tinggal saja , kamu juga tidak berpesan agar kami membangunkanmu" kata Sera sambil menyibakkan rambutnya
"Sarapan saja dulu, masih ada 10 menit sebelum taxi kita datang" kata Dante santai
"Tidak perlu !, sudah kenyang melihat wajah kalian"
KAMU SEDANG MEMBACA
ARRANGED MARRIAGE
Roman d'amour" Aku tak mencintaimu tapi aku juga tidak membencimu, perasaanku padamu sama seperti ketika aku melihat orang yang berlalu lalang dijalan, kamu adalah orang asing bagiku " - Suryeon "Aku memang bersalah, namun anak itu tak bersalah" - Dante Ceritany...