IYM : Too Much Sorry

88 17 3
                                    

List untuk seorang Kim Youngjo :

1. Terlalu pemaaf

2. Sosok yang hangat

3. (Terlalu) Ramah

4. Tak pernah menyimpan dendam

5. (Kelewatan) Baik

6. Bodohnya tidak tertolong


Oke, bukan itu yang terakhir. Tapi--astaga! Baru kali ini aku mendengar Hwanwoong yang membongkar rahasia Youngjo tepat di depan wajahku (yang masih menjadi Kim Youngjo), tanpa peduli sopan-santun sebagai posisi dibawah kepala keluarga.

Dongju juga lumayan menyulitkan, daripada sibuk dengan kesukaannya, aku lebih harus mengajarinya tentang perkara sopan-santun dan batas candaan terhadap orang dewasa.

Baru 3 hari lalu anak itu berkata "bodoh!" tanpa tahu tempat, dan kalau itu putra kandungku, mungkin aku sudah memarahinya habis-habisan.

Sejenak aku merindukan Donghyun, dan berpikir bagaimana bisa Kim Youngjo bertahan dalam pernikahan ini. Hawoong itu rupanya lebih menyebalkan lagi, berselingkuh secara terang-terangan, dan aku sebagai Kim Youngjo hanya menatapnya dari jauh sembari menyembunyikan Dongju dalam dekapan.

Meski aku tidak menyukai Hwanwoong (Dongju mengajariku untuk spelling namanya), tapi keberadaan Dongju menjadi fokus utama. Sembari mencari-cari kemana tubuhku yang asli (aku tidak melihatnya lagi setelah kejadian bookstore).

Kim Youngjo memiliki banyak penggemar, hampir setiap hari aku mendapatkan hadiah dari mahasiswa berupa makan siang atau terkadang ada mainan untuk Dongju. Dari hari-harinya juga, aku sedikit-banyak mampu menerka bagaimana Kim Youngjo yang sebenarnya.

Cuma yang agak mengganggu adalah, ia terlalu baik. Bagaimana bisa Geonhak menelponku malam-malam dan katanya aku ditipu?! Belum lagi urusan ini-itu dengan para bedebah brengsek yang mengganggu kehidupannya.

Mereka bahkan terkejut ketika aku balik melawan (hei, aku ini mantan atlit Taekwondo, tahu!) dan menghabisi mereka.

"Appa!"

Aku tidak terpikir bagaimana keadaannya melihat Hwanwoong berselingkuh.

...

Oh, apa yang kukatakan?

Tubuhku menegak, merasa terganggu dengan pikiran itu.

Bukankah aku juga melakukannya? Haha, aku peduli pada bocah lain sementara Hyunmi harus diam menjadi saksi atas sikapku.

"Hyung!"

Aku melotot ketika Geonhak memukul bahuku, "Kau dengar tidak?"

"O-oh! Iya, Hyunmi?"

Lelaki itu mengeryit, "kita sedang membicarakan Dongju, bukan Hyunmi. Kau selingkuh juga?"

Rasanya seperti sedang disudutkan, jelas-jelas Geonhak tak mengenal Hyunmi. Nama itu pastilah asing ditelinganya. Daftar kenalan Youngjo kebanyakan adalah laki-laki, wanita hanyalah mahasiswi di kampus dan tidak ada yang bernama Hyunmi dalam absen.

"Ti-tidak!" aku gelagapan, "Beberapa hari lalu melihat gadis kecil seumuran Dongju, namanya Hyunmi."

Geonhak mengangguk. Menyerahkan sebuah map, "Kau benar-benar aneh belakangan ini."

Jika didalam tubuh ini sungguhan Youngjo, dia akan tersenyum lembut dan mengajak Geonhak bercanda dengan gayanya.

Ya, tapi di dalam sini ada Im Youngmin, aku lupa kapan terakhir kali tersenyum ramah. Pun rasanya tak ada canda yang keluar sejak usia Hyunmi setahun.

"Apanya yang aneh?"

Kan, aku menyadari diriku sedang melakukan pembelaan, dan Geonhak pasti akan membalas perkataanku secara blak-blakan sebagaimana biasa.


~Red Rose~


"LEPAS!!"

Plak!

Bunyi benturan menggangguku yang tengah memasak di dapur, segera kumatikan kompor begitu mendengar tangis sebagai sahutan. Berlari menuju sumber suara dan memasang wajah marah. "APA YANG KAU LAKUKAN, YEO HWANWOONG?!"

Tidak... aku tidak bisa menjadi Kim Youngjo.

Bunyi tamparan itu keras, pun sahutan dari Dongju tak kalah nyaringnya. Pertama kalinya aku mendengar suara tangis sebagai pertanda sakit.

"Lihat! Lihat!" Hwanwoong menarik tangan Dongju, menunjukkan wajah putranya. Aku cepat menyadari bahwa Dongju memang sedang bermain dengan liptint Hwanwoong, mencoretnya di wajah.

Yang kini basah oleh airmata.

Rasanya seperti ditampar berkali-kali. Melihat bagaimana Hwanwoong memaki dan memarahi Dongju, membuatku teringat sesuatu tentang putriku.

"Pppa...,"

"Ma-maaf... eungh... Hyun... Hyu-"

"Sssaaa-ssakkk-eung... ppa...,"

"Heung... ssaaakkkiiittt-MAAAAAAA!!"

Hyunmi menangis, namun tidak berteriak. Mungkin aku keterlaluan sehingga ia meresponnya dengan berteriak minta bantuan.

"Pergi." Aku menatap Hwanwoong, "Kembali ke sini kalau kau sudah sadar!"

Kupisahkan mereka. Menyeret Hwanwoong dan mendorongnya, "Telpon sana selingkuhanmu, jangan sampai aku melihatmu dalam tiga hari ini."

"Appa... jangan marah eomma," suara Dongju masuk dalam pendengaran, "Dongju salah,"

Bocah itu berlutut di depanku, masih dengan wajahnya yang kotor dan memerah, "Ja-jangan marah eomma... Dongju salah."

Terdiam.

"Hyun-eungh... Hyu-Hyun-heum... mmii... lahir,"

"Salah... Hyyuunn-euh... sal-salah Hyun-Hyunmi... ssudd-eungh-ddaahh, eung, lahir."

"Dongju,"

"A-appa... ja-jangan... huhuhu~" Dongju masih berlutut, "Dongju salah! Jangan buang eomma!"

Terlalu banyak maaf dalam kehidupan Kim Youngjo, ternyata.

Kim Youngjo bodoh... tolol...

Kau bahkan berucap maaf untuk kesalahan orang lain.







AN : Seharusnya tadi malam, tapi Peppermint keburu ngantuk :(

Red Rose || PacaDong MXM || RaWoong ONEUSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang