KYJ : the Truth Untold

90 15 6
                                    

Aku tidak bohong kalau Donghyun mampu membuatku nyaman di sini. Tanpa sadar menikmati waktuku sebagai Youngmin. Donghyun mampu membalaskan 4 tahun pernikahan dinginku dengan Hwanwoong.

"Pa,"

Aku pikir Hyunmi memang selalu gagap, ternyata itu hanya terjadi setiap kali dia pulang atau bertemu salah satu dari kami. Hyunmi kecil yang kutemui ketika di sekolah rupanya memang pemalu, namun mampu melakukan banyak hal yang tak terpikirkan.

Butuh waktu lama untuk mendapatkan kepercayaannya, ia masih sulit dengan kontak fisik, namun sudah bisa melihatku ketika ingin sesuatu. Menyapaku tanpa harus berlutut dan menggosokkan tangannya, memberikan barang tanpa harus kabur.

Gadis kecil itu tampak ragu untuk bicara.

"Hyunmi mau bilang apa?" tanyaku, "Mau minum lagi?"

Menggeleng kuat. Hyunmi lebih sering menolak ketimbang menerima, sifat yang sama dengan Donghyun. Aku bahkan keheranan ketika Donghyun tak ingin aku membantunya, butuh sedikit paksaan agar ia tak mengerjakan seluruh rumah sendirian.

Aku tahu lelahnya bagaimana, apalagi Hyunmi juga butuh bantuannya.

"Pa, eung...," Hyunmi menatapku ragu, "ma...rah?"

"Enggak, Hyunmi enggak lagi jahat sama Papa, kenapa harus marah?"

Gadis kecil itu tahu-tahu melempar logat Busan (logat ini selalu keluar setiap kali dia ketakutan atau ragu) dan menekuk tubuhnya.

Pertanyaan yang bahkan tidak pernah kudengar dari Dongju.

"Hyunmi bukan anak baik, ya?"

Aku harus bilang itu bukan pertanyaan yang pantas untuk anak seusianya, bagaimana bisa dia berpikir dirinya buruk? Hyunmi bahkan jauh lebih penurut daripada Dongju, tak pernah mengangkat suara meski ia ketakutan, tak ada juga tantrum yang biasa dialami Dongju (sekali sih, aku melihatnya histeris, itupun di rumah)

"Hyunmi, lihat Papa."

Baiklah, waktunya berjuang.

"Hyunmi nakal ya?" ia makin mencicit,

Di kondisi ini, aku juga sempat menyalahkan Donghyun, lelaki itu melindungi Hyunmi namun tak pernah memberi pengertian bahwa anak ini tidak salah. Lebih sering membela secara vokal ketimbang menunjukkan gestur bahwa yang salah bukan Hyunmi melainkan Youngmin.

"Hei, lihat ke sini,"

"Pppa... Pa, ma-marah...,"

Kusingkirkan minumannya, segera memberi satu pelukan yang tak berbalas sebagaimana biasanya. "Enggak... Papa enggak marah, Hyunmi juga enggak nakal, anak baik." Kuusap rambutnya, "Baik sekali, malah Papa yang jahat ya? Suka marah sama Hyunmi,"


~Red Rose~


"Aku tidak tahu kenapa," Donghyun mengunci pintu kamar begitu memastikan Hyunmi sudah tidur, "kau jauh lebih manis akhir-akhir ini."

"Apa aku sekasar itu?"

Wajah bingung, "Youngmin hyung, kau benar-benar masih waras, kan? Apa otakmu terbalik juga setelah kecelakaan itu?"

Jika kurinci, sosok Youngmin ini akan segera bangkit dan mengeluarkan marahnya, atau bahkan memukul Donghyun sebagai tanda tak terima.

Tapi masalahnya aku ini Kim Youngjo! Im Youngmin hanya sedang pergi entah kemana dan aku yang mengisi tubuhnya!

"Aku minta maaf, Donghyun."

Hampir setiap hari pula aku harus meminta maaf atas kelakuannya. Pada siapapun, bahkan rekan kerja dan junior yang pernah ia bentak. Paling sering pada Hyunmi dan Donghyun, ketika tahu mereka adalah sosok yang paling tersakiti.

"Y-ya, hyung tak perlu minta maaf terus-terusan." Donghyun mendudukkan dirinya di lantai, "Tidak perlu maaf, akhir-akhir ini hyung membaik."

"Donghyun," aku mulai bicara tentang Hyunmi. Mengalir begitu saja tanpa jeda, menjelaskan satu dan lain kejadian sesuai kisah yang pernah diceritakan Woojin maupun Donghyun.

Lelaki itu menegakkan tubuhnya, menghela nafas berat, "Aku?"

"Tidak hanya aku, seharusnya tidak seperti itu."

"Aku hanya-" Donghyun mengacak rambutnya frustasi, "hanya...,"

Hening. Tak ada satu patah kata yang keluar setelah itu. Namun Donghyun menjerit nyaring, dan aku harus membekapnya agar tidak membangunkan Hyunmi.

"AKU BAHKAN TIDAK SADAR JUGA IKUT MENYAKITI HYUNMI!" ia memukulku tanpa ampun, mengeluarkan semua keluhannya tanpa kecuali.

"Aku harus menjaga banyak hal sendirian, aku bahkan harus bekerja karena kau tak mau menafkahiku lagi." Donghyun melemah ketika aku memeluknya, "Aku tak masalah, kau masih membiayai Hyunmi... tapi sampai 4 bulan sebelum kecelakaan itu tidak lagi."

"Kau selingkuh dengan teman kantormu, aku baru tahu itu seminggu sebelum kau kecelakaan, Hyunmi bahkan menyembunyikannya dariku."

Tangisan Donghyun menandakan ia sendiri berusaha keras untuk hidup mereka. Berusaha mempertahankan pernikahan yang rasanya hampir-hampir di ambang kehancuran.

"Aku tak masalah... kau membaik sekarang, tapi kumohon jangan sakiti Hyunmi,"

"Donghyun, tak perlu begini." Aku berusaha mengangkatnya, "Jangan bersujud, Ya Tuhan,"

"Hyunmi tak pernah absen menanyakan dirinya, dia bilang dia terlalu nakal dan bodoh, dia bahkan bertanya kenapa dia harus lahir!"

"Donghyun,"

Dan tangisannya tak kunjung reda.

Im Youngmin, kau menyakiti mereka sedalam ini.

Kau... brengsek.

Red Rose || PacaDong MXM || RaWoong ONEUSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang