Jaemin menghela nafasnya sebentar. Dirinya saat ini tengah berada di dalam mobilnya yang terparkir di sebuah parkiran stasiun. Tentu saja menjemput ibunya yang kembali menjenguk dirinya setelah terakhir kali berkunjung tiga bulan yang lalu.
Jaemin membuka pintu mobilnya dan berjalan keluar menuju ibu yang kali ini berkunjung sendirian. Dengan sebuah koper lumayan besar, ibunya berdiri di sisi pintu utama stasiun menggunakan balutan gaun santai yang cantik.
"Maa..." Panggil Jaemin ketika jaraknya sudah lumayan dekat dengan ibunya.
Wina tersenyum menatap putra sulungnya. Ia merentangkan tangannya bersiap memeluk putra sulungnya yang tanpa disangka membuat perasaan rindu seorang ibu membuncah.
Wina memeluk tubuh tinggi putra sulungnya. Ia memejamkan mata merasakan hangatnya pelukan yang sudah jarang ia berikan pada Jaemin.
"Apa kabar maa?"tanya Jaemin setelah melepaskan pelukan dari sang ibu.
"Mama baik, kamu gimana? Sehat kan??" Tana Wina balik.
Jaemin mengangguk sembari tersenyum, kemudian mengajak ibunya berjalan menuju parkiran dan memasuki mobilnya. Setelahnya mobil berjalan keluar dari parkiran stasiun yang padat itu.
Di perjalanan, Wina yang lebih sering melontarkan pertanyaan pada Jaemin. Jaemin sendiri hanya akan menjawab seadanya tanpa panjang lebar. Ia juga tetap fokus pada jalan raya yang lumayan macet di pagi hari ini.
"Kuliah mu gimana Jaem?" Tanya Wina sembari menatap putra sulungnya yang tengah sibuk menatap jalan raya.
Jaemin menatap ibunya sebentar, kemudian kembali fokus pada jalan raya. "Lancar kok maa.. mama gimana sama papa? Baik kan?"
Wina tersenyum, ia menundukkan kepalanya sembari mengusap cincin pernikahan dirinya bersama ayah dari Jaemin dan Yuna.
"Mama mau cerita kalau sudah sampai rumah ya.." ujar Wina lalu mengalihkan tatapannya pada jalan raya yang terpampang melalui jendela mobil.
----------------------------------------------------------------------------------------------------
Jaemin menghela nafasnya lelah. Entah sudah helaan nafas ke berapa, hanya diam yang Jaemin lakukan. Duduk di sisi ranjang kamarnya dengan kepala tertunduk. Sibuk memikirkan perkataan sang ibu beberapa waktu lalu saat keduanya memutuskan untuk berbicara empat mata di kamar Jaemin.
Flashback on
Wina berjalan menaiki tangga menuju kamar Jaemin yang terletak di lantai dua rumah adiknyap. Tangannya perlahan membuka kenop pintu kamar tersebut. Matanya menatap Jaemin yang tengah berbaring dengan headset yang menutupi telinga nya.
Wina berjalan perlahan mendekati ranjang. Sedikit mengguncang tubuh Jaemin agar sang anak mengetahui keberadaannya. Jaemin sendiri perlahan bangkit setelah ia membuka matanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
─𝙉𝙞𝙜𝙝𝙩 𝙧𝙞𝙙𝙚 [END]
FanficSemua berawal ketika Haechan terpaksa ikut dengan sahabatnya yang akan melakukan night ride bersama club kekasihnya. Haechan yang pada dasarnya kudet masalah motor alias tidak bisa mengendarai motor pun pada akhirnya di jemput oleh teman satu club r...