Chapter 3: Scarlett Lakhaesa Addison

9.2K 905 8
                                    

Happy reading💕



Agatha saat ini sedang berjalan menuju kelasnya, namun dipertengahan jalan terdengar sebuah suara yang memanggil namanya.

"Agatha".



Agatha berbalik untuk melihat siapa yang memanggil nya, Agatha bisa melihat seorang perempuan yang sedang berlari kecil kearahnya. Perempuan itu langsung memeluk Agatha begitu saja, membuat Agatha hampir saja jatuh kebelakang.

"Oh, aku sangat merindukan sahabat tersayangku ini" perempuan itu melepaskan pelukannya.

"Sistem apakah kau tau perempuan ini siapa? " Agatha bertanya pada sistem dalam pikirannya saat Agatha tak mengetahui siapa perempuan itu.

Dia adalah Scarlett Lakhaesa Addison, dia adalah putri kedua dari keluarga Addison dan dia adalah sahabat dari pemilik tubuh sebelum nya dan salah satu tokoh figuran dalam novel.

Agatha bisa merasakan pusing yang menusuk, saat sebuah gambar melintas dibenaknya, seperti sebuah memory yang hilang dan saat ini sedang kembali. Sepertinya ini ingatan pemilik sebelum nya.

Agatha mengangguk kecil, kemudian dia mulai berbicara pada Scarlett "aku juga merindukan sahabat tersiying ku ini."

"Tersiying-tersiying lama-lama jadi tersinting, eh iya gue mau curhat deh sama lo tha" ucap Scarlett dengan wajah sendu.

"Kamu mau curhat apa sama aku?" tanya Agatha penasaran.

"Entar aja deh sehabis kuliah gue curhat nya, sekarang kita mending ke kelas, jangan sampe kita dihukum sama tuh dosen killer." Scarlett langsung menarik Agatha berjalan menuju kelasnya, dan Agatha hanya mengikutinya saja.



Setelah kelas usai Agatha dan Scarlett berjalan menuju kantin, dikarenakan saat ini mereka lapar, dan sekalian juga Scarlett ingin curhat kepada Agatha. Saat sampai mereka langsung memesan makanan dan minuman, tak berapa lama makanan dan minuman sampai.

"Tha" paggil Scarlett.

Agatha mendongak sambil mengunyah makanan nya "Hm?"

"Gue mau tunangan Anjir."

"Serius? sama siapa? " tanya Agatha penasaran.

"Sama Leonard Calvin Schenzer anak tertua keluarga nya Schenzer. " Scarlett berbicara dengan wajah sendu.

"Serius kamu tunangan sama anak tertua keluarga Schenzer? " tanya Agatha memastikan, sebabnya ia ini sudah diberitahukan sedikitnya oleh sistem tentang dunia ini, dan juga dengan sedikitnya ingatan pemilik sebelumnya. Keluarga Schenzer adalah salah satu keluarga berpengaruh di negara ini, sebenarnya tidak heran jika Scarlett ini bertuangan dengan Leon, namun sifatnya kurang meyakinkan untuk bertunangan dengan Leon.

"Iya" Scarlett hanya mengangguk mengiyakan pertanyaan Agatha.

"Lah terus nasibnya tuh duren mateng gimana?" tanya Agatha, dengan ingatan Agatha tentang Scarlett, sebenarnya Scarlett ini menyukai seorang duren mateng alias duda keren mapan ganteng, namun duda itu tidak menyukai nya, dan Scarlett selama ini terus berjuang untuk mendapatkan hati duda itu.

"Gue udah nyerah sama perasaan gue ke om Kenzie, mungkin ini udah waktu nya buat gue nyerah. Kan cinta gak selalu diperjuangkan dan dimiliki, kadang cinta perlu direlakan dan dilepaskan". Saat mengucapkan itu Scarlett menunduk menyembunyikan matanya yang berkaca-kaca, karena sejujurnya ia masih mencintai Kenzie.

"Apa yang kamu lakuin udah bener kok, dari pada kamu sama duren mateng itu tersakiti mending direlakan aja, kamu juga harus buka hati buat Leon. Dia itu gak kalah kok dari om Kenzie, tapi aku heran deh kok Leon itu mau-maunya ya tunangan sama cewek modelan kek kamu?"

Scarlett mendongak saat mendengar ucapan Agatha, "maksudnya?"

"Secara kan kamu itu gak ada cantik-cantiknya, ceroboh, pokoknya gak pantes deh kalo sama Leon Ha... Ha... Ha..."

Scarlett langsung membalas ucapan Agatha "eh, asal lo tau aja ya di kampus ini banyak yang mau sama gue, banyak yang ngantri, emang kayak lo sendiri aja, gak ada yang mencintai dan dicintai, jomblo terus, kasian gue sama lo."

"Wah, kamu gak tau ya aku itu bukan jomblo tapi single, dan juga banyak yang mencintai aku. Cuman aku nya aja belum nemu yang cocok maka nya sendiri sampe sekarang, dari pada kamu yang suka sama duda, aneh." Agatha membalas.

Saat Scarlett ingin membalas terdengar sebuah suara dibelakangnya, membuat Scarlett serta Agatha menoleh. Dan disana mereka liat dosen tampan namun killer dan seorang mahasiswi.

Mahasiswi itu bangkit perlahan, tadi ia jatuh karena tak sengaja menabrak dosen nya ini, "aduh. Maaf pak, saya gak sengaja tadi saya buru-buru jadi nabrak bapak deh."

Dosen itu memperhatikan mahasiswi didepannya yang sedang takut-takut menatapnya, dosen itu hanya berdehem kemudian kembali melenggang pergi.

Tuan rumah, tadi adalah pertemuan pertama sang antagonis dan pemeran utama wanita, pria itu bernama Axton Lazarus Florenza sedang kan perempuan itu bernama Alika Hady Farica.

Agatha yang terkejut karena sistem yang langsung muncul mencoba tenang kembali, kemudian bertanya. "Sistem, kok langsung bertemu antagonis sih? kan ketemu antagonis ada di lembar ke 21 kalo gak salah, ini kok gak mulai dari awal sih?" saat ini Agatha sedang bingung, menurutnya seharusnya cerita ini di mulai dari awal bukan langsung kehalaman 21, memikirkan itu membuat nya cemas.

Permasalahannya muncul saat sang antagonis muncul dalam novel tuan, maka nya tuan rumah harus mulai berusaha menamatkan novel ini secepat mungkin, karena saat ini sudah halaman 21.

"Kok gak bilang sih? kalo tau ginikan aku udah mikir dari tadi." Seru Agatha jengkel, Agatha mulai berfikir kemudian dia bertanya lagi pada sistem dengan cemas "apakah aku pun harus mati seperti cerita aslinya?"



Kalo cerita nya jelek, gak nyambung, atau semacamnya mohon dimaklumi karena ini cerita pertama saya.

Trapped In The World Of NovelsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang