Ketika Agatha bangun, Agatha menemukan jika telpon sudah mati. Kemudian Agatha mendapatkan pesan dari Axton, yang mengucapkan selamat Valentine. Agatha tersenyum dan membalas pesan Axton, namun saat mengingat Axton yang berada di negara asing membuat Agatha merasa sedih.
Agatha bangkit dan mulai bersiap-siap karena ia tentu saja masih ada kegiatan, contoh nya seperti menjadi hacker yang di sewa orang lain, atau pun mencari tau sesuatu tentang Agatha dulu. Karena Agatha rasa ia melewatkan sesuatu, sesuatu yang begitu penting namun ia tak bisa mengingat nya.
Saat Agatha sedang berkutat dengan komputer milik nya, Tiba-tiba Axton menelpon membuat Agatha harus berhenti.
"Morning Ceela" sapa Axton dengan senyuman nya.
"Too Axton, apakah kau sudah sarapan?" tanya Agatha karena tau jika pria itu sering kali melewatkan jam makan nya.
"Belum" jawab Axton dengan sedikit ringisan.
"Mengapa kau selalu melewatkan jam makan mu? Bagaimana jika nanti kau sakit? Jangan terlalu sibuk bekerja hingga lupa makan Axton, apakah kau tau betapa cemas nya aku ketika nanti kau sakit?" ucap Agatha beruntun.
"Apakah kau tak tahu kondisi fisik ku?" Tanya Axton.
Agatha tau jika kondisi fisik Axton sangat baik, dan tak mudah jatuh sakit. Namun mengingat pekerjaan Axton sebagai mafia, tentu saja pria itu akan selalu mendapat luka fisik, yang akan melemahkan kondisi fisik nya. Sebab itu walaupun kondisi fisik Axton baik, Agatha selalu merasa khawatir.
"Tapi pekerjaan mu membuat ku ragu jika kau baik-baik saja, kau tak boleh menganggap makan sebagai hal sepele Axton. Makhluk hidup membutuhkan makanan untuk bertahan hidup. Sebagai makhluk hidup, manusia mengkonsumsi makanan untuk memenuhi kebutuhan energi dan berbagai zat yang diperlukan tubuh. Jadi kau harus memperhatikan jam makan mu!" Peringat Agatha.
Axton di seberang sana mengangguk menjawab ucapan sang kekasih. "Ceela, selamat valentine."
"Bukan kah kamu sudah mengucapkan nya tadi?" Agatha tersenyum geli.
"Itu hanya sebuah pesan," Axton menjeda ucapan nya. "Coba kamu sekarang buka pintu depan rumah mu, dan lihat kejutan apa yang aku siapkan untuk mu."
"Kejutan?" Agatha berdiri dan berjalan ke pintu depan rumah nya sembari berbicara dengan Axton. "Apakah kamu menyuruh bawahan mu untuk mengirimiku cokelat?" Tanya Agatha sembari menerima cokelat dan boneka dari bawahan Axton dengan senyum terima kasih, kemudian masuk kedalam rumah nya setelah bawahan Axton pergi.
"Kamu akan tau nanti ketika kamu membuka pintu nya" Axton tersenyum misterius.
Agatha membuka pintu nya dan didepan rumah nya terdapat seseorang yang memakai topeng wajah Axton, dengan boneka di tangan kiri nya dan cokelat di tangan kanan nya. Agatha mengarahkan kamera ke arah orang itu dan bertanya pada Axton.
"Apakah ini kejutan nya?"
"Tentu, itu kejutan dariku apakah kau suka?"
Agatha mengarahkan kamera ke muka nya lagi dan menjawab. "Aku suka, sebenarnya kau tak perlu repot-repot seperti ini Axton."
"Tidak merepotkan jika itu berhubungan dengan mu, aku tidak bisa berada di sana jadi aku menyuruh bawahan ku untuk memakai topeng muka ku."
"Akan lebih menyenangkan jika kau yang berada di sini" Agatha menghela nafas.
"Maaf Ceela, pekerjaan ku di sini belum selesai," balas Axton dengan raut menyesal yang kentara.
Agatha tersenyum tipis dan mengangguk. "Aku mengerti, tapi ku harap pekerjaan mu cepat selesai hingga kau bisa kembali secepat mungkin."
"Apakah kamu merindukan ku?" Axton bertanya dengan senyum jahil nya.
Tanpa merasa malu Agatha menganggukan kepala nya, "ya, sangat merindukan mu Mr.Florenza."
Axton tersenyum mendengar perkataan Agatha, "baiklah sayang, aku akan menyelesaikan pekerjaanku secepatnya dan pulang untuk menemuimu."
"Aku menantikan mu disini Axton."
"Baik, sudah dulu ya sayang, aku harus bekerja."
"Em," Agatha menganggukan kepala nya dan melambaikan tangan nya, kemudian layar ponsel nya yang menampilkan wajah Axton itu berubah menjadi layar wallpaper nya.
•
•
•
•
•
☘️
•
•
•
•
•Angin malam berhembus, terdengar suara langkah kaki di malam yang gelap. Agatha melangkah ke arah rumah nya, ia segera pulang selepas menyelesaikan pekerjaan nya. Namun langkah Agatha terhenti kala melihat ada sebuah mobil yang sudah di kenal nya, kemudian Agatha melihat ke arah pintu rumah nya dan melihat punggung seseorang yang sangat di kenalinya.
Mungkin menyadari jika ada seseorang yang menatap nya, pria itu membalikan badan nya, dan tersenyum pada Agatha.
Agatha segera berlari dengan senyuman nya kemudian memeluk tubuh Axton, membuat Axton sedikit terhuyung kebelakang, namun tak urung juga Axton membalas pelukan Agatha.
"Mengapa kamu tak mengabariku jika kamu pulang sekarang?" Agatha bersandar di dada bidang Axton.
"surprise untuk mu sayang," balas Axton yang mengecup pucuk kepala Agatha.
Agatha melepaskan pelukan mereka, namun Axton masih setia memegang pinggang Agatha. Mereka masuk kedalam rumah Agatha kemudian di susul oleh Hans yang sedari tadi diam memperhatikan kebucinan atasan nya itu.
Setelah duduk di sofa, Axton memberikan isyarat pada Hans untuk meletakan barang-barang yang Hans bawa di meja, setelah meletakan barang-barang itu Hans berpamitan dan pergi.
Agatha menatap penasaran pada barang-barang yang di tempatkan di meja nya itu.
"Untuk mu," ucap Axton yang mengerti kebingungan Agatha.
"Untuk ku?" Agatha menunjuk dirinya sendiri.
"Ya, aku membelikan mu oleh-oleh khas Dubai," beberapa hari lalu Axton memang berada di Dubai untuk menyelesaikan transaksi senjata yang ia lakukan dengan salah satu orang berpengaruh disana, dan saat pulang Axton sengaja membelikan Agatha beberapa barang khas Dubai, serta barang-barang yang menurutnya akan disukai Agatha.
"Kamu tak perlu membelikan aku barang-barang itu," ucap Agatha dengan serius.
"Tapi aku akan tetap membelikan nya untuk mu," balas Axton.
Saat Agatha akan sudah membuka mulutnya akan mengucapkan sesuatu, Axton lebih dulu menyela.
"Ceela, saya tahu jika kamu belum makan malam bukan? Cepat ganti baju mu itu, dan aku akan mengajak mu makan di luar, kamu tidak perlu memasak oke?"
Agatha dengan pasrah mengangguk, "tunggu sebentar," Agatha dengan langkah cepat berjalan menuju kamar nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Trapped In The World Of Novels
Romantizm-Warning!!! - [Cerita ini adalah fiksi, jika ada kesamaan dalam nama tokoh, tempat, atau yang lain nya dalam cerita, penulis minta maaf karena itu adalah ketidaksengajaan] [Dilarang Plagiat❌] [Cerita murni imajinasi penulis] [Follow sebelum baca] [J...