Chapter 25:Agatha-nya?

1.2K 141 1
                                    

Happy reading💕



Agatha diam-diam menghela nafas dalam hati, mengapa tubuh ini begitu lemah?



Hanya melawan sekelompok pembunuh bayaran itu saja sudah terluka parah seperti ini, jika itu ada tubuhnya di kehidupan sebelum nya. Pasti Agatha bisa menyelesaikan mereka bahkan tanpa bantuan Axton dan Aiden, walaupun mungkin memakan lebih banyak waktu.

Axton segera berjalan menuju Agatha karena khawatir, Axton kemudian melihat luka di tangan Agatha yang masih mengeluarkan darah. Agatha menatap Axton yang terlihat cemas dan ingin mengatakan bahwa ia baik-baik saja, namun tiba-tiba Agatha jatuh tak sadarkan diri.

Aiden yang paling dekat dengan Agatha langsung menahan tubuh Agatha yang akan jatuh, "Agatha... Agatha.... " Aiden terus memanggil nama Agatha. Begitupun dengan Axton, tapi Agatha tetap memejamkan mata nya dan tak merespon.

"Sepertinya Agatha kehilangan banyak darah dan akhirnya pingsan, kita harus segera membawa Agatha ke rumah sakit. " Ucap Aiden pada Axton, dan Axton mengangguk.

Mereka segera berjalan menuju mobil Axton dengan Aiden yang menggendong Agatha dan membaringkan Agatha di kursi penumpang belakang. Aiden akan masuk kedalam kursi penumpang dengan Agatha namun Axton segera mendorong nya sehingga Aiden terhuyung kesamping.

Axton segera masuk dan duduk, lalu menaruh kepala Agatha di paha nya. Axton sekitar teringat dengan gadis kecil yang bersama Agatha dan segera menoleh ke arah Aiden yang sedang melihat nya dengan tatapan kaget.

Karena Axton tak tahu nama pemuda itu akhirnya Axton memanggil nya dengan formal, "bisakah anda bantu saya untuk mengecek apakah ada seorang gadis kecil di dalam mobil istri saya?" Karena saat bertarung Axton tak melihat tanda-tanda adanya Keana, maka Axton menyimpulkan jika Keana ada bersama pembunuh bayaran atau berada di dalam mobil.

Namun jika bersama para pembunuh bayaran sepertinya tidak, karena sekelompok pembunuh bayaran itu bertarung dengan nya, Agatha dan juga Aiden. Jika di bawa bersama pembunuh bayaran juga sepertinya tidak, karena jika iya maka pembunuh bayaran akan langsung pergi dari pada bertarung dengan Agatha, dan sepertinya target mereka adalah Agatha. Jadi kemungkinan besar Keana berada di dalam mobil!

"Baik" Aiden berbalik dan melangkah ke arah mobil Agatha. Aiden membuka pintu mobil bagian kursi penumpang depan dan melihat seorang gadis kecil yang tengah meremas ujung pakaian nya dengan cemas, gadis kecil itu mendongak membuat Aiden melihat seluruh wajah menggemaskan nan cantik si gadis kecil.

Keana menatap Aiden dengan waspada karena Keana mengira jika Aiden adalah salah satu dari sekelompok orang-orang jahat itu. Aiden yang melihat Keana waspada tersenyum.

"Kakak bukan orang jahat, kakak itu temen nya kak Agatha. Jadi kamu gak perlu takut sama kakak" Aiden mengusap surai gadis kecil di depan nya dengan lembut.

Keana mengurangi kewaspadaan nya karena menurutnya orang didepan nya ini adalah orang baik, "kak Agatha nya mana?" Tanya Keana langsung.

"Mau ketemu kak Agatha?" Tanya balik Aiden yang di angguki oleh Keana. "Ya udah ikut kakak" Aiden memegang tangan Keana dengan lembut dan menuntun nya ke arah mobil Axton.

Aiden memasukan Keana ke kursi penumpang depan dan Aiden sendiri tentu saja duduk di kursi pengemudi, Aiden segera melajukan mobil Rolls Royce edisi terbatas milik Axton. Keana menoleh ke arah belakang dan melihat Agatha yang terlihat mengenaskan, Keana menutup mulutnya agar tidak berteriak antara kaget atau takut melihat kondisi Agatha.

Banyak yang ingin Keana tanyakan namun akhirnya Keana tetap diam karena kondisi nya tidak tepat untuk bertanya sekarang, Keana semakin menutup mulutnya kala air mata jatuh dari mata nya. Keana merasa bersalah pasti Agatha begitu karena nya, karena melindungi nya!

Keana berpikir jika orang-orang tadi sama dengan orang-orang yang ingin menculik nya, namun mereka di cegah oleh Agatha dan mereka membuat Agatha terluka.

Sepanjang perjalanan Axton berkali-kali berteriak cepat kepada Aiden, Keana juga ikut cemas dan berdo'a semoga Agatha baik-baik saja. Aiden yang sedang menyetir di buat kaget dengan teriakan Axton yang menyuruh nya untuk cepat-cepat, dalam hati Aiden bertanya, sebenarnya Aiden harus cepat bagaimana lagi?. Ini sudah kecepatan maksimal dan Axton masih menyuruhnya lebih cepat lagi.

Saat sampai di rumah sakit, Axton langsung membuka pintu dan menggendong Agatha yang tak sadarkan diri ke dalam rumah sakit. "Dokter, suster." Axton berteriak seperti orang gila yang membuat orang-orang disekitar nya menoleh.

Salah satu dokter yang kebetulan ada didekat mereka langsung menoleh dan terlihat cemas kala melihat Agatha yang dipenuhi luka-luka. Dokter itu segera menyuruh salah satu suster untuk membawa brankar dan dengan cepat Axton menaruh Agatha di brankar itu.

Brankar itu segera didorong menuju IGD dengan cepat, Axton menarik tangan dokter pria itu saat melihat dokter pria itu akan masuk ke dalam IGD. Dokter pria itu menatap Axton dengan pandangan bertanya.

"Apakah tidak ada dokter perempuan?" Axton tentu tak mau Agatha-nya di sentuh-sentuh oleh dokter pria ini atau pria lain, siapa tau saja kan jika dokter pria ini nanti malah jatuh cinta pada Agatha-nya atau malah cari kesempatan untuk menyentuh-nyentuh Agatha. Maka nya Axton memutuskan jika yang memeriksa Agatha hanya boleh dokter perempuan.

Jika dokter pria itu mengetahui pikiran Axton dia pasti akan berteriak jika dia tak seperti yang Axton pikirkan dan jika dia itu profesional dalam hal pekerjaan, tapi sayang sekali jika dokter pria itu sama sekali tak mengetahui pikiran Axton.

Trapped In The World Of NovelsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang