Chapter 16: Cerita Berubah

2.8K 383 4
                                    

"Tubuh ini cukup merepotkan, aku harus melatihnya lagi Huft... " Gumam Agatha yang diakhiri helaan nafas



Keesokan harinya...

Agatha menatap makanan didepan nya ini kemudian mulai secara perlahan memakannya, tidak ada Scarlett membuat Agatha merasa kesepian karena biasanya jika makan seperti ini mereka akan mengobrol. Walaupun itu di anggap tidak sopan karena makan sambil berbicara namun mereka tak perduli, karena memang begitu jika mereka berdua sedang makan.

Agatha jadi berfikir, apakah Scarlett sudah ditemukan dan dibawa pulang?, mungkin nanti Agatha akan mengunjunginya. Agatha mendongak saat merasa ada seseorang didepan nya, ternyata benar disana ada dua orang perempuan yang sedang menatap nya dengan senyum.

"Apakah boleh kami duduk disini? " tanya salah satu dari mereka yang mempunyai mata biru indah.

"Boleh" jawab Agatha dengan senyumnya.

Mereka mulai duduk dan kemudian salah satu dari mereka mengulurkan tangan nya, "Perkenalkan namaku adalah Alika, Alika Hady Farica"

Agatha yang mendengar itu terkejut sesaat, bukankah adalah sang protagonis wanita?, mengapa sekarang Agatha malah disini bersama mereka?, padahal Agatha ini ingin menjauhi para tokoh. Karena menurut Agatha hidupnya tidak akan tenang dan dipenuhi banyak drama jika terlibat dalam lingkaran para tokoh itu. Gak sadar saja Agatha jika sebenarnya dia sudah masuk kelingkaran hidup sang antagonis pria, Axton.

Agatha mengulurkan tangannya menjabat tangan Alika sebagai tanda perkenalan, "Agatha"

Alika melepaskan jabatan tangan nya dengan Agatha dan memperkenalkan perempuan disebelahnya, "Agatha kenalkan ini adalah temanku nama nya Elena"

"Elena"

"Agatha"

"Ahk, Agatha Elena ini orang nya memang seperti itu dia dingin dan irit bicara, tapi dia baik kok, kau jangan menganggap nya tak menyukaimu atau apa"  Alika sedikit menjelaskan sifat Elena pada Agatha, agar Agatha tak salah paham.

"Oke" jawab Agatha yang kemudian memakan makanan nya kembali.

Alika menelan makanan nya kemudian kembali bersuara, "Ahk, aku tak menyangka bisa makan dengan seorang primadona di kampus ini. Kau tahu aku ini adalah salah satu fans mu"

Agatha sedikit terkejut saat mendengar jika Alika adalah salah satu dari fans nya, "Oh?, aku tak menyangka ternyata kau adalah salah satu fans ku"

"Bagaimana aku tidak menjadi fans mu disaat kau begitu berbakat, cantik, ramah, baik. Mm, kau itu seperti definisi manusia sempurna dimataku, kau seperti tak punya kekurangan" ucap Alika dengan pandangan berbinar dan nada penuh pujian.

Agatha terkekeh saat mendengar ucapan Alika, menurut Agatha sendiri Agatha masih mempunyai kekurangan, "Kau terlalu melebihkanku, semua manusia tak ada yang sempurna pasti memiliki kekurangan, begitupun aku"

"Kekurangan? Kekurangan mu apa? "

"Seperti aku yang tak bisa seperti para ilmuwan, atau bahkan seperti aku yang tak bisa memperbaiki mobil? " jawab Agatha asal.

"Tuan rumah, saat saya sudah ditingkatkan saya bisa membuat anda menjadi Ilmuwan, bahkan montir terhebat"

"Untuk apa aku menjadi Ilmuwan atau bahkan montir terhebat? Aku hanya ingin menjadi seorang Hacker terhebat, Hacker terhebat. Kau dengar? Aku hanya ingin menjadi seorang Hacker terhebat"

"Ya tuan rumah" ucap sistem agak tidak berdaya, tuan rumah nya ini padahal bisa menjadi lebih dari seorang Hacker terhebat, namun tuan rumah nya ini hanya ingin menjadi seorang Hacker terhebat.

Tiba-tiba Alika berucap, "Kau bisa belajar, aku yakin jika kau bisa menjadi Ilmuwan atau montir?, lagian otakmu itu pintar tidak seperti ku yang rata-rata ini"

"Jika belajar, semua orang pun bisa, lagian kau juga tak mempunyai otak rata-rata kau itu pintar, aku yakin kau bisa menjadi seorang pengacara muda hebat"

"Semoga"

Tak lama kemudian Agatha selesai dengan makanan nya, begitupun Alika dan Elena, Agatha berdiri diikuti Alika dan Elena.

"Aku masih ada urusan, aku pergi dulu"

"Mm, semoga kita bertemu lagi"

Mendengar ucapan Alika Agatha tersenyum, "Ya semoga" "Semoga kita tak bertemu lagi", lanjut Agatha dalam hati.

Agatha mengucapkan beberapa patah kata lagi lalu berlalu pergi. Alika memperhatikan Agatha yang bilang dari pandangannya, sebenarnya Alika ingin meminta nomor ponsel Agatha, namun Alika merasa tak enak hati karena ini adalah pertemuan pertama mereka.

Alika menepuk keningnya lumayan keras saat ingat sesuatu, "Mengapa Aku tak meminta foto tadi? " ucap Alika dengan perasaanya menyesal, Alika ini kan fans Agatha jadi wajar jika Alika ingin meminta foto.

"Katanya tadi kau ingin bertemu dengan Clara? " Akhirnya Elena berucap

Alika lagi-lagi menepuk keningnya, "Hampir saja Aku lupa jika Aku ingin bertemu dengan kak Clara, mengapa aku menjadi pelupa seperti ini, Ck... " Alika berdecak di akhir kalimat.

"Ya sudah ayo cepat, nanti kak Clara menunggu lama" Alika menarik tangan Elena dan berlari kecil.

"Tak usah berlari"

"Ck, nanti kak Clara marah pada ku bagaimana? Kau kan tahu jika kak Clara marah maka kak Clara akan marah berhari-hari" ucap Alika.

"Kau minta tolong saja pada Alex"

"Kak Alex juga akan kena marah kak Clara, yang ada aku juga kena marah kak Alex karena gara-gara aku kak Clara marah pada kak Alex,jika sudah begitu kak Alex pasti berpihak pada kak Clara" Alika merasa tidak berdaya saat Clara marah, karena Clara akan marah berhari-hari dan susah dibujuk.

Yah, tanpa sepengetahuan Agatha sebenarnya cerita Novel itu sudah berubah. Sebenarnya dengan kemampuan Agatha dan sistem Agatha bisa saja mengetahui ini, namun seseorang sengaja menutupinya dari Agatha dan orang-orang yang mungkin bisa memberitahu Agatha berita itu.

Trapped In The World Of NovelsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang