Chapter 14: Lelaki gila

3.5K 451 9
                                    

Semenjak hari itu dan seterusnya Agatha terkadang selalu mendapatkan mimpi berbeda atau mimpi yang sama, namun intinya mimpi Agatha adalah tentang dua orang itu.



Ini sudah seminggu sejak Agatha mengalami mimpi itu, selama seminggu ini Agatha juga jadi sering bertemu dengan Axton, jika di kampus Agatha merasa itu wajar namun jika diluar kampus Agatha merasa itu tidak wajar karena mereka bertemu sudah lebih dari 5 kali selama diluar, dan itu bukan kebetulan, menurut Agatha.

Saat ini Agatha sedang berjalan menuju ruangan Axton, karena tadi Axton menyuruhnya untuk mengumpulkan tugas Mahasiswa-mahasiswi dikelasnya dikarenakan AsDos nya Axton sedang tidak hadir.

Tok... Tok... Tok...

"Masuk"

Setelah pemilik ruangan mengizinkannya, Agatha langsung masuk kedalam ruangan dan menatap Axton yang sedang fokus dengan laptop didepan nya.

"Ini tugas yang bapak suruh Saya kumpulkan" ucap Agatha langsung, dan menaruh Tugas-tugas itu dimeja Axton.

Perkataan Agatha mengalihkan pandangan Axton dari laptop nya pada Agatha, kemudian melirik tugas sekilas, "Kamu bantu saya menilai tugas nya"

Agatha yang akan berpamitan tertegun dengan ucapan dosen muda dihadapannya ini, " Saya? Kok saya sih pak?"

"Kan AsDos saya gak ada, jadi saya minta kamu Bantuin saya"

"Kalo Bantuin bapak saya bakal dikasih hadiah? " tanya Agatha yang diangguki Axton, "Apa? "

"Kencan sama saya" jawab Axton singkat atas pertanyaan Agatha, dengan menatap Agatha intens

Agatha mencondongkan tubuhnya kedepan, "Kencan? Yang ada saya malah dinggap jadi keponakannya bapak lagi, lagian dari pada kencan saya lebih suka kalau bapak kasih saya nilai tambahan" setelah berbicara Agatha kemudian kembali berdiri tegak.

Axton tersenyum kecil, "iya nanti saya kasih kamu nilai tambahan"

"Nah gitu dong pak, kan kalo bapak gak pelit nilai jadi tambah sayang" ucap Agatha dengan mata berbinar, sebabnya dosen Satu ini sangat pelit akan nilai, paling bagus nilai B, nilai B dari Axton pun dapetnya paling cuman beberapa kali saking pelitnya Axton dengan nilai.

Axton semakin melebarkan senyumnya, selama seminggu ini Axton dan Agatha sudah menjadi lebih dekat, dan Axton senang akan itu. Bahkan berharap mereka bisa lebih dekat lagi, dan Agatha bisa menjadi temannya, teman hidupnya.



"Saya sudah punya pacar"

"Aku gak percaya"

"Terserah mau percaya apa nggak, Saya tidak peduli"

"Aku mau kamu jadi pacar aku"

"Gak"

Astaga Agatha saat ini sungguh ingin membunuh orang didepan nya ini jika Agatha tak ingat sedang berada di tempat lumayan ramai. Tadi Agatha sedang ingin makan di sebuah restoran karena katanya makanan disini enak, tapi entah dari mana orang gila ini muncul dan meminta Agatha menjadi pacar nya, malah terkesan memaksa.

"Kamu pacar aku" ucap lelaki itu yang terdengar seperti menyatakan jika mereka resmi berpacaran, yang malah membuat Agatha jengkel.

Agatha menggelengkan kepalanya, saat Agatha berfikir mengapa ia malah meladeni orang gila ini?, membuat Agatha darah tinggi saja.

Saat Agatha akan kembali berjalan, lagi-lagi ditahan oleh lelaki itu, membuat Agatha hampir saja mengeluarkan senjatanya dan membunuh nya detik itu juga. Agatha menarik lalu menghembuskan nafas nya, mencoba mengatur emosi sebelum berbicara, "Jangan ganggu Saya lagi, juga Saya udah bilang kalau Saya punya pacar dan akan menikah" tekan Agatha

Namun lelaki itu tak menghiraukan ucapan Agatha, "Saya mau lihat pacar kamu"

"Jika anda melihat nya apakah anda akan berhenti mengganggu Saya? " pertanyaan Agatha hanya di jawab dengan anggukan kepala lelaki itu.

Agatha kemudian melihat sekeliling dan mendapati sebuah mobil Bugatti dan langsung menunjuk nya, "Nah itu adalah mobil pacar Saya"

Lelaki itu Tercengang saat orang yang berada di dalam mobil itu keluar dan memperhatikan mereka dengan tatapan tajam dan aura mengintimidasi nya, membuat lelaki itu takut. Agatha yang penasaran dengan reaksi lelaki itu juga ikut melihat kearah mobil itu dan terkejut, sebelum akhirnya menjadi tenang kembali.

Sedangkan orang itu yang baru saja keluar dari mobil nya yang diakui Agatha sebagai mobil pacar nya, berjalan kearah mereka.

"Kau lihat pacar ku sudah datang" Agatha kemudian langsung memeluk pria itu dan bergelayut manja, "Sayang" namun diam-diam juga berbisik, "Kau hanya perlu diam saja oke?, bantu aku"

Pria itu yang tak mengetahui apa-apa langsung bingung saat Agatha memeluk dan bergelayut manja padanya namun juga senang, dan setelah mendengar bisikan Agatha pria itu hanya mengangguk pelan.

"Bukankah anda sudah melihat pacar saya, Jangan ganggu Saya lagi"

Lelaki itu mengepalkan tangan nya lalu pergi begitu saja.

"Aneh" gumam Agatha yang kemudian melepaskan tangan pria itu dan kembali bersikap seperti semula, "Terima kasih" Saat ingin pergi Agatha di hentikan oleh pria itu yang membuat Agatha terdiam, "Tidak lelaki gila itu, tidak pria jahat ini mengapa menghentikan ku, apakah sekarang ini orang-orang sangat suka menghentikan orang lain? " Batin Agatha yang kemudian mengabsen seluruh nama penghuni binatang.

"Apakah kau akan pergi begitu saja? " Tanya Axton, yah Orang yang Agatha sebut sebagai pacar nya adalah Axton, yang kebetulan saat itu sedang ada urusan di restoran itu pula.

"Ya "

"Bagaimana jika kita jalan-jalan lain waktu? " Tanya Axton

"Apakah aku harus berjalan-jalan? "

"Ya"

"Aku bisa sendiri, tidak udah berada bersamamu" saat Agatha ingin pergi kembali, Agatha ditahan oleh Axton, lagi.

"Aku bisa menemanimu, jika kau sedang berjalan-jalan lalu di ganggu oleh orang seperti tadi Aku bisa membantumu"

"Baiklah" ucap Agatha pasrah, yang kemudian melenggang pergi.

Axton yang mendengar jika Agatha akan jalan-jalan bersamanya langsung senang, dan masuk kedalam restoran dengan senyumnya, membuat para kaum hawa terpesona dan kaum Adam yang iri dengan wajah sempurna nya.

Sedangkan seseorang yang mengamati mereka dari tadi menghela nafas nya, "Aku kecolongan, seharusnya kejadian tadi tak terjadi" gumam nya, kemudian seseorang menepuk pundaknya saat ia tengah memikirkan kejadian tadi.

"Velin? "

Trapped In The World Of NovelsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang