"Gue mau cewek lo."
Niskala tertawa sinis. "Lo pikir gue bodoh?"
"Iya. Lo itu bodoh. Bodoh karena mau mengorbankan banyak orang hanya untuk balas dendam ke Daddy tanpa tahu apa yang sebenarnya terjadi."
"Apa maksud lo?"
Dari tempat duduknya, Nolan tumpang kaki dengan rasa angkuhnya tanpa menjawab. Mereka sangat mirip jika tak dilihat dengan teliti. Meski begitu, mereka tetap masih memiliki perbedaan walaupun nampak samar jika dilihat sekilas.
Nolan memiliki satu titik tahi lalat di ujung bibirnya. Sedangkan Niskala tidak memilikinya. Selain itu, sifat dan watak mereka jauh berbeda. Nolan tak sedingin Niskala. Nolan bisa berbicara dengan ribuan kata setiap harinya, sedangkan Niskala hanya berbicara seperlunya. Mata Nolan itu lemah, sedangkan mata Niskala tajam.
"Haura'kan target lo sekarang? Gue selalu tahu," ucap Nolan lagi, keluar dari pertanyaan Niskala. "Dulu Argus. Sekarang Haura. Setelah mereka siapa lagi?"
"Lo hanya memperdulikan balas dendam. Lo turuti perintah Andrew hanya untuk mengetahui keberadaan Daddy. Kenapa lo gak tanya langsung sama gue?" Nolan mengangkat sebelah alisnya.
"Karena lo juga gak tau dia ada dimana." Niskala langsung menjawab begitu saja. Sedangkan Nolan seketika tertawa tanpa ada hal yang lucu. "Lo pikir gue gak tau kalo selama ini lo juga mencari keberadaan orang itu?"
"Daddy," kritik Nolan, tak suka mendengar Niskala menyebut ayahnya dengan sebutan orang itu. "Dia juga masih ayah lo. Darahnya masih mengalir di tubuh kita."
"Persetan dengan itu! Setelah Mommy meninggal, gue gak pernah lagi anggap dia seorang Ayah," tekan Niskala sedikit geraman.
"Gak ada jejak atau bukti yang menjurus ke Daddy. Bukan dia yang bunuh Mommy!" Nolan tiba-tiba bangkit dari duduknya.
"Lalu, kenapa dia harus mengirim orang untuk mengawasi kami?" Sorot mata Niskala semakin tajam dengan raut wajah yang mengeras serta buku-buku jari yang memutih di bawahnya.
"Karena Daddy mengkhawatirkan anak dan istrinya."
Niskala berdecih dan membuang muka. "Setelah apa yang dia lakukan pada Mommy, dia masih khawatir?"
"Iya. Beliau juga manusia, masih memiliki hati nurani."
"TAPI DIA SERING MENYAKITI MOMMY! APA ITU YANG DISEBUT MEMILIKI HATI NURANI?!" Niskala tak berhasil meredam emosinya. Akhirnya, ia berteriak pada Nolan.
Sementara itu, Nolan terdiam di tempatnya tanpa ekspresi. Ia mengeluarkan secarik kertas dari saku celananya. Kemudian meletakannya di atas meja.
"Datangi gue di tempat ini," cetus Nolan. "Daddy sudah menghilang sejak satu tahun yang lalu. Ayo kita cari sama-sama kalo lo mau," ajaknya sebelum keluar dari rumah itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dark Mysterious
Ficção Geralgenre : romance-thriller -highest rank- #1 - thriller [07-03-2022] #1 - remaja [07-03-2022] #1 - badboy [13-03-2022] #1 - brokenhome [13-03-2022] #1 - badgirl [21-03-2023] #1 - badgirl [21-07-2023] #1 - school [21-03-2023] #3 - romance [21-03-2023] ...