Semua anggota OSIS tengah disibukkan oleh persiapan untuk pemilihan ketua OSIS baru. Dan beberapa hari lagi, seluruh anggota OSIS kelas 12 termasuk ketuanya akan melaksanakan serah terima jabatan. Hal itu hanya dikhususkan untuk kelas 12 saja, karena mereka sudah mulai dekat dengan segala ujian yang akan dilaksanakan pada semester terakhir.
Maka dari itu, semua anggota yang
sudah menapaki kelas 12 harus melengserkan jabatannya kepada para anggota OSIS baru yang mereka rekrut. Tentunya calon anggota OSIS baru harus melewati seleksi yang ketat terlebih dahulu. Karena OSIS di SMA Magenta tak sembarang merekrut anggota.Ada tiga kandidat yang akan mencalonkan diri untuk menjadi ketua OSIS. Dan mereka sudah mulai sibuk berkampanye dengan tim sukses masing-masing. Selebaran sudah menyebar kemana-mana hingga menumpuk di tempat sampah. Isi selebaran tersebut hanya berupa foto dan visi misi kandidat ketua OSIS.
Begitu pun dengan Niskala yang sama sibuknya. Ia keluar dari ruang guru setelah selesai berbicara dengan pembina OSIS -Pak Handi, dan Rozan pun ikut serta bersamanya. Namun, di tengah-tengah perjalanan, perhatian mereka dicuri oleh sesuatu, hingga Niskala yang tengah meneliti proposal ikut teralihkan.
"Itu bukannya Luna? Kenapa dia diangkat pake brankar?" beo Rozan. Matanya terus berfokus pada beberapa anggota PMR yang membawa Luna menuju UKS.
Rozan terlanjur penasaran. Ia menghentikkan seorang siswa yang kebetulan lewat. "Eh, bentar. Itu kenapa dibawa ke UKS?"
"Dia berantem di kamar mandi sama Haura. Terus kepalanya berdarah karena kebentur," jawab siswa tersebut.
Ketika mendengar nama Haura, otak Niskala langsung merespons. Jika bersangkutan dengan darah, Niskala akan mengingat bagaimana kondisi gadis itu.
Dan saat itu juga, Niskala menyerahkan proposal pada Rozan. Lalu, tanpa bicara apapun Niskala meninggalkan Rozan di tempatnya.
"Eh, Kal? Lo mau kemana? Woy! Bentar lagi kita disuruh rapat sama Pak Handi!" seru Rozan yang sama sekali tak digubris oleh Niskala.
Niskala terus mengambil langkah lebarnya. Yang harus ia datangi sekarang adalah toilet wanita. Kebetulan sekali tempatnya tengah sepi. Meski begitu, Niskala yakin Haura masih ada di sana.
Awalnya Niskala tak menemukan Haura di dalam toilet. Namun, Niskala menengok ke setiap bilik. Dan di salah satu bilik toilet, Niskala menemukan Haura dengan kondisi yang begitu kacau.
Pakaiannya basah. Di rambutnya ada cairan kuning yang berbau anyir. Wajahnya pucat. Tatapannya kosong. Dan tangannya bergetar. Haura memeluk lutut seraya mengigit jari-jari tangannya.
Niskala tak tega melihatnya. Lantas ia berjongkok dengan satu kaki ditekuk di lantai. Ia maraih tangan yang tak henti-hentinya gemetar itu dengan lembut.
"Haura."
Rupanya Haura baru saja menyadari kehadiran Niskala. Walaupun sedari tadi matanya terbuka, tapi kesadarannya tak ada di sana. Haura sedang kalap dengan mentalnya saat ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dark Mysterious
Ficção Geralgenre : romance-thriller -highest rank- #1 - thriller [07-03-2022] #1 - remaja [07-03-2022] #1 - badboy [13-03-2022] #1 - brokenhome [13-03-2022] #1 - badgirl [21-03-2023] #1 - badgirl [21-07-2023] #1 - school [21-03-2023] #3 - romance [21-03-2023] ...