Satu minggu lamanya Haura dibiarkan tanpa kabar oleh Niskala. Tak ada Niskala yang menunggunya sampai tidur di depan rumah malam-malam. Tidak ada Niskala yang menunggunya pagi-pagi untuk berangkat ke sekolah. Tidak ada Niskala yang mengantarkan makanan ketika ia lapar.
Selama satu minggu itu, Haura sampai frustasi mencari keberadaan Niskala yang tak terlihat batang hidungnya sama sekali. Sekedar mengirim pesan singkat pun, Niskala tak melakukannya.
Haura rasanya ingin marah. Tapi harus marah pada siapa? Orang yang membuatnya menunggu dengan kesal saja tidak ada. Dapat dipastikan nanti Haura akan memarahi Niskala habis-habis jika cowok itu muncul. Berani sekali hilang tanpa kabar dan membuat Haura kalut mencarinya.
Bahkan Haura sampai mencari ke rumahnya. Rumahnya memang tidak dikunci, tapi di dalamnya terasa sepi dan tak ada tanda-tanda kehidupan. Jika di rumah saja tidak ada, lalu kemana Niskala pergi?
Niskala pun tidak masuk ke sekolah. Anehnya, Arlo pun sama. Padahal Haura berharap Arlo bisa memberitahunya, tapi ternyata cowok itu juga ikut hilang. Haura lantas penasaran, apa yang sebenarnya sedang terjadi?
Ketika Haura berada di dalam kelas, ia melirik bangku belakang. Masih kosong. Setiap guru yang mengabsen pun tak tahu Arlo kemana, tidak ada keterangan sama sekali.
Haura menghela napas untuk ke sekian kalinya. Tak terhitung sudah berapa kali ia menghela napas panjang. Tak terlewatkan juga ia membuka ponselnya setia satu menit sekali.
Kiana yang berada di bangku lain pun, seringkali melirik ke arah bangku Arlo dengan tatapan gamang. Entah sudah sejauh mana hubungan mereka yang tidak jelas itu, sehingga Kiana sering kali khawatir jika Arlo tidak masuk sekolah.
Bagi Kiana, Arlo itu adalah cowok misterius yang tak ia ketahui latar belakangnya. Namun, anehnya Kiana menyukai cowok itu.
Haura jelas menyadari gelagat Kiana saat ini. Wajar, mereka dulunya sangat dekat. Jadi Haura tahu jikalau Kiana menyukai seorang akan seperti apa.
Haura tiba-tiba saja kepergok tengah memperhatikan, dan di saat yang bersamaan, Kiana tersenyum pada Haura. Tanpa membalas senyumnya, Haura langsung memalingkan wajah kearah lain.
Sebenarnya, akhir-akhir ini Kiana mulai mendekatinya secara sembunyi-sembunyi. Dimulai dari mengirim pesan via WhatsApp. Kiana seringkali mempertanyakan hal yang tak penting. Dan Haura cukup peka, mungkin Kiana ingin kembali berteman lagi dengannya.
Saat melihat watak Salsa yang sebenarnya mulai keluar, Haura tertawa dalam hatinya. Pasti Kiana mulai tidak nyaman berteman dengan sikap Salsa yang seringkali menjengkelkan. Haura tahu akan hal itu dari ekspresi Luna dan Kiana yang mulai malas menemani Salsa.
"Kalian nanti temenin gue ke mall ya? Kalo sendiri, gak ada yang bantuin gue bawain barang-barang. Temenin ya?" Salsa melirik Luna dan Kiana secara bergantian.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dark Mysterious
Fiksi Umumgenre : romance-thriller -highest rank- #1 - thriller [07-03-2022] #1 - remaja [07-03-2022] #1 - badboy [13-03-2022] #1 - brokenhome [13-03-2022] #1 - badgirl [21-03-2023] #1 - badgirl [21-07-2023] #1 - school [21-03-2023] #3 - romance [21-03-2023] ...