•44• The End

1.6K 103 11
                                    

Haura sempat curiga Niskala adalah orang lain yang menyamar untuk menculiknya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Haura sempat curiga Niskala adalah orang lain yang menyamar untuk menculiknya. Kecurigaan itu muncul ketika mobil yang lelaki itu kendarai melaju ke jalan yang belum pernah Haura tempuh sebelumnya. Apa Haura mainnya kurang jauh sehingga tak mengetahui ada sebuah jalan aspal bertebing dan sepi dengan banyak pepohonan?

Di bawah tebing terdapat ombak yang bergerumuh, memerangi dasar tebing berbatu yang tampak kokoh. Haura membuka kaca mobil dan membiarkan wajahnya tersapu angin untuk melihat pemandangan laut yang membentang luas. Mobil yang melesat cukup cepat di jalanan sepi itu seolah tak berpengaruh apa-apa pada pandangannya yang terlampau jauh ke laut, yang tak dapat dipastikan di mana letak ujungnya.

Kepalanya sengaja menyembul ke luar untuk merasakan angin yang lebih keras lagi, sehingga rambutnya yang tergerai itu terombang-ambing. Haura seolah tersihir oleh eloknya biru langit yang memantulkan cahaya dari matahari di atasnya. Jika saja Haura jago berenang, ia akan mengarungi lautan biru itu tanpa khawatir tenggelam. Namun sayangnya, hal yang terlihat indah tidak selalu baik.

Niskala tersenyum simpul dan menoleh sekilas pada Haura yang sudah merentangkan satu tangannya dengan teriakan lantang. Lengkingan suaranya terbawa angin yang berhembus kencang. Sekali lagi Haura berteriak, lalu ia tertawa dengan kekonyolannya sendiri.

Haura kembali meletakkan punggungnya di sandaran kursi. Bekas tawanya masih terlihat saat ia melirik Niskala yang tampak fokus pada tugasnya, berkendara dengan memprioritaskan keselamatan Haura. Niskala tak boleh hilang fokus untuk berkendara di jalan yang terdapat banyak tikungan tajam.

"Sebenarnya mau kemana sih? Kamu mau culik aku?" tanya Haura yang sudah terlihat jenuh karena mereka tak kunjung sampai.

"Iya, kamu sedang diculik," jawab Niskala tanpa menoleh.

Haura memiringkan wajahnya kearah Niskala dengan mata memicing, memperhatikan setiap detail wajah Niskala yang amat begitu tampan. Wajah Niskala memang terlihat berbeda sejak terakhir kali bertemu dulu. Kini wajah itu nampak lebih sexy dan lebih dewasa. Lekukan matanya yang dalam, akan membuat siapapun mengira bahwa Niskala adalah orang yang galak. Namun, tidak bagi Haura, Niskala adalah orang terbaik versinya, selain kedua orang tuanya.

Sedangkan warna dan gaya rambut Niskala tak berubah, yaitu curtain haircut alias belah tengah. Mungkin yang menjadi perbedaan adalah, rambutnya yang sekarang lebih panjang dari pada rambutnya yang dulu. Sesekali Haura masih melihat kebiasaan Niskala yang menyugar rambut kecoklatannya saat dirasa menggelitik kulit wajahnya.

"Kayaknya aku ini orang gila," celetuk Haura tiba-tiba.

"Emang kenapa?"

"Karena aku gak bakalan kabur kalo orang yang menculik aku itu seganteng kamu."

Sontak Niskala tertawa renyah. Ia melirik sekilas sebelum berkata, "Kalo begitu, aku adalah penculik bajingan yang gak bisa melepaskan kamu sampai kapan pun."

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 06, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Dark MysteriousTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang