•Happy Reading•
✴️"Plisss... gue cicil aja ya hukumannya? Lima ratus putaran loh. Lima ratus putaran! Plissss... Kaki gue gak bisa lari lima ratus putaran!"
Di setiap langkahnya di koridor, Haura terus membuntuti Niskala yang semena-mena terhadapnya. Hukuman yang bu Mariah berikan hanya lari 100 putaran, buat Haura segitu sudah ogah. Apalagi 500 putaran.
"Lagian, Bu Mariah juga gak tegur gue'kan? Kenapa lo malah ribet ngurusin gue sih?"
Haura langsung terperanjat kaget saat Niskala tiba-tiba menghadap kearahnya. Sontak ia melangkah mundur dengan tertunduk, persis seperti anak kecil yang dibentak. Bedanya, Haura takut akan tatapan tajam Niskala. Jadinya dia yang semula nyerocos ngomong, sekarang mingkem.
"500 putaran. Gak dicicil, karena hukuman lo bukan kredit."
"Tapi...," cicit Haura tak sampai.
"Lo gak bisa protes karena lo udah menyanggupi berapapun jumlah putarannya."
Haura menghembuskan napas dengan kasar. "Sekarang nih gue larinya?"
"Nunggu apa lagi?"
Haura mengangguk, lalu perhatiannya langsung tertuju kearah belakang Niskala. Kemudian dia tersenyum dan berseru, "Hallo, Bu Mariah!"
Niskala sempat menoleh ke belakang. Namun, detik selanjutnya ia sadar bahwa Haura tengah menipunya.
Saat cewek itu hendak kabur, Niskala segera menarik kerah seragam bagian belakang milik Haura bak menjiwir kucing. "Lo pikir gue bodoh?"
Suara mencekam itu mampu membuat Haura bergidik ngeri. Yah, disini Haura'lah yang bodoh karena menipu orang seperti Niskala. Dia tak pernah menyangka akan berurusan dengan ketua OSIS gila itu. Padahal, setiap kali dia dihukum, tidak ada tuh yang namanya berurusan dengan ketua OSIS, paling mentok ya silaturahmi dengan Bu Mariah.
"Laksanakan hukuman lo sekarang juga."
Haura menjatuhkan bahunya, tertanda ia menyerah. "Oke!"
✴️
"Lun, itu Haura kenapa sih? Kok dia malah lari-lari, bukannya tadi udah diwakilin sama Bondan?" tanya Kiana yang berada di pinggir lapang bersama Luna. Untung saja hari ini free class, jadi mereka bebas keluar kelas.
"Lo gak tau ya, Ki?" balas Luna.
"Emang kenapa, Lun?"
"Haura hampir jatuh dari rooftop."
Kiana melebarkam matanya dengan kaget. "Hah? Kok bisa?"
Luna menunjuk malas pada Niskala yang berdiri tak jauh dari mereka. "Ulah dia!"
"Niskala? Sejak kapan Haura berurusan sama Niskala? Bahaya tau, Lun. Kalo sampe Haura dihukum sama Niskala, mampus dia!"
"Yeeuuhh... Emang otak lo lemot, Ki. Si Haura emang udah kena hukuman dari Niskala! Makanya Haura sekarang lari di lapangan."
"Ohh... Kasian ya, Lun. Nanti Haura kecapekan lagi."
Luna mengusap dadanya untuk berusaha sabar. Berteman dengan Kiana si otak lemot memang harus menyetok kesabaran sebanyak mungkin. "Gue lebih kasian sama lu sih!"
"Iya, gue juga kasian sama lo, Lun. Hehe...."
Ingin sekali Luna menimpuk muka Kiana yang malah tersenyum polos. Tapi, yasudahlah, buang-buang waktu jika ia terus meladeni Kiana yang lemotnya to the bone.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dark Mysterious
Fiksi Umumgenre : romance-thriller -highest rank- #1 - thriller [07-03-2022] #1 - remaja [07-03-2022] #1 - badboy [13-03-2022] #1 - brokenhome [13-03-2022] #1 - badgirl [21-03-2023] #1 - badgirl [21-07-2023] #1 - school [21-03-2023] #3 - romance [21-03-2023] ...