"Kal ..."
"Eum? Kenapa?"
"Candu banget gue denger suara lo."
Niskala terkekeh pelan. Ia menengok keatas, melihat Haura yang tengah berada di kamarnya. Haura pun sedang memperhatikannya juga sambil memegang ponsel di telinga.
Malam sudah sangat larut, dan Niskala sedang melaksanakan rutinitas barunya setiap malam. Niskala melakukannya dengan cara menunggu Haura tidur dan menjaganya dari luar hingga gadisnya itu benar-benar tertidur.
Namun, sudah satu jam Niskala berdiri di sini, dan Haura belum juga pergi tidur. Ia masih setia berada di depan jendela kamar hanya untuk melihat cocok tampan yang tengah bersandar di motornya.
"Tidur, Ra. Udah malem."
"Tapi gue pengen banget tidur sama lo."
"Raa!" Niskala menghela napas jengah.
"Engga, maksud gue tuh, gue pengennya tidur bareng sama lo. Bukan tidur dalam artian yang lain ya, setan!" Kalimatnya diakhiri gelak tawa.
"Yaudah, tidur. Gue temenin dari sini."
"Kal ... Sini aja ke rumah gue ... Kita ngobrol-ngobrol ayo," ajak Haura dengan nada memaksa.
"Gak bisa. Udah malem, lo harus tidur."
Di dalam kamarnya, Haura melirik jam dinding. Ia berdecak kesal. "Malem dari mana? Ini tuh baru jam sembilan. Gue belum ngantuk."
"Yaudah, ngobrolnya dari sini aja."
Haura terdiam di tempatnya berdiri. Ia bingung harus membahas apa. Dengan kebingungan itu, matanya menyebar ke segala arah, dan jatuh di sudut kamar, dimana terdapat banyak tumpukkan paket yang belum ia buka sama sekali.
Tiba-tiba saja Haura mengingat hari kemarin. Ia sempat mendengar Salsa yang tengah berbincang lewat panggilan telepon di ruang musik. Ya, Haura kemarin sempat melihat wajahnya, makanya ia tahu. Hanya saja ketika hendak menghampiri cewek itu, Niskala malah menarik tangannya.
Dan kembali terpikirkan hal ganjal saat Haura melihat tumpukkan paket itu. Baru kali ini ia penasaran dengan isi yang ada di dalamnya.
"Kal," panggil Haura.
"Hm?"
"Bentar ya, jangan ditutup dulu teleponnya."
"Lo mau kemana?"
"Gue mau ke kamar mandi dulu," bohongnya.
"Oke."
Setelah meletakkan ponselnya di atas kasur, Haura berjalan menghampiri tumpukkan paket itu. Ia mengambil yang paling atas terlebih dahulu. Tak membuang waktu lama, Haura mengambil gunting dan membukanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dark Mysterious
Fiksi Umumgenre : romance-thriller -highest rank- #1 - thriller [07-03-2022] #1 - remaja [07-03-2022] #1 - badboy [13-03-2022] #1 - brokenhome [13-03-2022] #1 - badgirl [21-03-2023] #1 - badgirl [21-07-2023] #1 - school [21-03-2023] #3 - romance [21-03-2023] ...