3.HARI YANG MENYEBALKAN.

99 8 0
                                    

Hai guyss,,aku up lagi ya!!! Gimana kabar kalian? Semoga dalam keadaan sehat dan bahagia selalu ya!! Tetap mematuhi progres dan protokol kesehatan.

Jangan lupa juga makan ya, dan yang paling penting hahaha jangan lupa vote 🌟 coment dan share ya!!!!

Happy reading guys!!!

Mencintai bukan soal kepemilikan tapi soal keihklasan. Keikhlasan dimana kita memang di takdir kan hanya untuk sebatas hadir.
𓊔۪۪۪𓌒۪۪۪𓊔

Khalisa, sendari tadi terus saja menggerutu. Ia terus mendapatkan pesan singkat dari ibu dari pria yang akan di jodohkan dengannya.

Ting......!!

Dengan ragu Khalisa melihat siapa yang menelpon nya , ia terperanjat ketika melihat nama. ' Babyzwei "
Di layarnya, belum sempat ia mengangkatnya panggilan itu terputus dan Zweitson beralih dengan mengirimkan pesan singkat.

' Sayang jadi ke kafe? Aku udah nunggu kamu 15 menit loh. Kamu tega liat aku duduk alone disini?. '

Khalisa, menepuk jidat nya. Ia kenapa bisa lupa? Ia segera bergegas menuju kafe tersebut, untuk menemui kekasihnya itu.

Beberapa menit kemudian, ia sudah sampai di kafe Cafetaria ia masuk dengan tergesa-gesa.
Dan setelah menemukan sosial yang ia cari ia pun langsung menghampiri nya.

"Maaf Zwei, aku baru keluar kelas sorry udah bikin kamu nunggu lama."ucap Khalisa sekali nafas.

"Apaan sih kamu. Kayak ke siapa aja, gak papa lagi. Kamu kenapa tumben banget chat nya pake anceman gak mau ada  penolakan segala? Kangen berat ya?."Asumsi Zweitson dan terkekeh.

Khalisa, menarik nafas dalam membuat pertahanan dan  mengumpulkan keberanian untuk menyatakan suatu yang membuatnya tak nyenyak tidur semalaman.

"Pertama aku minta maaf yang sebesar besarnya, sebenernya aku gak mau lakuin ini, tapi aku harus."ucap Khalisa .

Zweitson, belum memahami apa yang gadisnya ini sampaikan. " Maksud kamu? Kamu kan gak punya salah apa apa sama aku?" Ucap Zweitson masih bingung.

"Aku .....minta kita cukup sampai disini, karena orang tua aku jodohin aku sama anak sahabat karib mereka, aku minta maaf, and gak ada pilihan lain, i'm sorry."ucap Khalisa, dengan deraian air mata keluar dengan derasnya.

Zweitson, masih mencerna perkataan dari gadisnya itu, beberapa detik kemudian ia menarik gadis di hadapannya dan mendekap nya erat.

"Biarin kayak gini, biarin aku memelukmu untuk tarakhir kalinya, terimakasih telah hadir, kita di pertemukan oleh semesta hanya sebatas hadir bukan takdir, aku tahu rasanya berat buat aku bisa lepasin kamu, tapi mungkin kita emang gak berjodoh. Sayang, maafin aku ya. Long last sama dia. semoga kalian bahagia." Bisik Zweitson, ia mencium pucuk kepala khalisa dan melepaskan pelukannya, ia beranjak dan meninggalkan Khalisa tanpa sepatah kata pun.

"Maafin aku Zwei, aku udah lukain kamu. Bahkan dalam keadaan ini aku tak bisa memilih antara orangtuaku dan kamu."lirihnya.

Ia beranjak, dan meninggalkan kafe, kemungkinan besar ia tak akan mau lagi mendatangi kafe tersebut, dimana kisah cintanya di mulai dan berakhir di tempat itu juga, ia berbalik melihat dari luar bangunan megah dan unik itu, seulas senyum mengembang tipis ia memutar kembali semua kejadian indah bersama kekasih nya eh... Larat mantan kekasih nya.
Merasa sudah cukup, ia pergi meninggalkan kafe tersebut.

Segitu dulu ya guys,nanti di lanjut lagi.
buat kalian yang udah baca!! Jangan lupa vote 🌟 ya, karena vote 🌟 itu yang bikin aku semangat nulis nya.

Yaudah, see you next part ya!!! Fafay
Love you guyssss

DI PAKSA DI JODOHKAN Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang