21

90 11 0
                                    

Hai guyss,,aku up lagi ya!!! Gimana kabar kalian? Semoga dalam keadaan sehat dan bahagia selalu ya!! Tetap mematuhi progres dan protokol kesehatan.

Jangan lupa juga makan ya, dan yang paling penting hahaha jangan lupa vote 🌟 coment dan share ya!!!!

Happy reading guys!!!....

"Assalamualaikum."Salam Fajri dan Khalisa, ketika pintu rumah terbuka .

"Waalaikumussalam, masyaa Alloh anak sama mantu mamah, masuk nak silahkan masuk."sambut Geritha hangat.

"Eh,, maaf mah aji, ada urusan di kantor. jadi aji gak mampir dulu gak papa mah?." Tanya Fajri, hati hati.

"Gak papa nak, makasih ya udah anterin bungsunya mamah."sahut Geritha.

"Iya mah, yaudah aji pamit dulu ya mah." Izin Fajri .

"Sayang, aku pergi dulu ya."sambung nya sambil mencium kening Khalisa.

"Assalamualaikum." Salam nya.

"Waalaikumussalam."

Khalisa, baru saja datang. Tetapi Geritha, sudah memaksanya untuk bergulat di dapur.
Berbagai macam lauk di pasak, menimbulkan aroma semerbak sedap ke setiap penjuru, bi iyam, seorang ART di rumah Geritha, hanya duduk manis melihat kedua majikannya yang tengah bergelut dengan lihai, bi iyam sudah beberapa kali menawarkan diri untuk membantu mereka, namun Geritha menolak keras dan alhasil dia di suruh duduk Manis dan menonton pergulatan mereka.

Satu persatu tamu arisan Geritha mulai berdatangan, mereka terus memuji Khalisa dengan parasnya yang cantik dan anggun. Jika saja, Khalisa belum di jodohkan. Teman teman Geritha tak akan sungkan untuk, mengenalkan atau menjodohkan anak mereka demi mendapatkan menantu seperti Khalisa.

Khalisa, berjalan dengan semangkuk daging ayam dengan bumbu merah di campur dengan kentang di sana, ia berjalan menuju meja makan, acara sudah usai, dan kini giliran mereka membuang rasa laparnya sendari tadi.
Banyak, yang memuji paras dan keahlian Khalis dalam bidang rumah tangga, dan salah satunya, memasak.

Jam menunjukkan pukul 16:48. Khalisa baru saja duduk setalah pergulatan nya dengan piring dan gelas kotor di dapur, ia sedikit meregangkan otot nya yang terasa pegal, di temani secangkir kopi cappucino miliknya dan majalah.

Ting...

Bunyi dari ponselnya, mengalihkan atensinya dari majalah yang ia baca.

My husband

Assalamualaikum, sayang bentar lagi aku jemput ya, kamu siap siap.

Waalaikumussalam, iya. Aku mandi dulu.

[R]

Setelah selesai mandi, Khalisa pamit kepada wanita yang paling ia cintai di muka bumi ini, Geritha, memeluk anak bungsunya erat, sembari dalam hati melapalkan do'a, agar anaknya selalu bahagia, Geritha, mengecup setiap inci wajah bungsunya, ada perasaan tidak rela ketika ia pamit untuk pulang bersama suami nya nanti.

"Gak kerasa ya, bungsu nya mamah yang tadinya manja sekarang udah dewasa, udah bisa urus diri sama ngurusin suaminya, jadi wanita hebat dan tangguh ya sayang. selalu bahagia ya sayang, Alloh selalu melindungi mu."ucap Geritha, melepaskan pelukannya.

"Alhamdulillah, makasih ya mah udah urus aku sampe Segede ini, bungsu bangga punya mamah, do'a in bungsu terus ya mah, mamah juga harus bahagia, jaga kesehatan jangan suka bergadang, jangan telat makan." Sahut Khalisa, ada perasaan tak rela harus berjauhan dengan wanita paruh baya di hadapan nya.

DI PAKSA DI JODOHKAN Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang