6.

89 10 0
                                    


Khalisa, begitu merasa lelah dari awal acara di mulai ia tak makan apapun, rasanya lemas sekali. Ia langsung menaiki tangga menuju kamarnya. Setelah beberapa saat, ia langsung merebahkan dirinya, di ranjang kesayangan nya.

Tiba tiba, seorang pria masuk tanpa permisi, dengan nampan di tangannya.

"Eh, lu ngapain disini? Kan udah gua bilang lu tidurnya di kamar Abang gua."ketus Khalisa.

"Gua di paksa sama nyokap lu sama gua suruh tidur di sini, kan kamar Abang lu di pake sama Abang lu dodol, kamar tamu di pake Abang gua sama yang satunya lagi bonyok gua, udah ah gampang soal tidur mah udah sah ini, nih makan dulu, lu pucat banget." Jelas Fajri.

"Tapi, lu tidur di sopa ya."

Fajri, tak menggubris, ia mendekati Khalisa dan duduk di tepi ranjang.
Nampan yang sendari tadi berada dalam genggaman nya ia simpan di nakas. Ia, mengangkat tangannya dan menempelkan punggung tangan nya ke kening milik Khalisa.

"Dih, demam." Fajri, langsung mengambil piring yang dia ia bawa bersama segelas susu coklat.

Fajri, dengan sigap menyuapi Khalisa, meski beberapa kali menolak, tapi akhirnya Khalisa, mau.

"Udah, sekarang udah larut, ponsel lu simpen terus tidur, udah demam juga, masih aja." Suruh Fajri.

Khalisa merebahkan tubuhnya, ia masih setia menggunakan kerudung di hadapan Fajri, Fajri membawa bantal dan guling serta selimut untuk dirinya tidur di sopa kamar milik Khalisa.

Mungkin mereka berdua lupa mengunci pintu, hingga Geritha yang terbangun, entah mengapa penasaran karena pintu kamar milik Khalisa terbuka sedikit.
Ia membuka pintu dan melihat Khalisa dan Fajri, tidak tidur seranjang, ia segera mendekati anak bungsunya itu dan membangunkan nya.

"Bungsu, bungsu bangun sayang." Geritha, mengguncang pelan tubuh si bungsu.

"Aduh ma, apaan si?." Khalisa kembali memejamkan matanya, ia baru tersadar bahwa mamahnya masuk kedalam kamarnya langsung merubah posisinya menjadi duduk.

"Kenapa kamu sama fajri pisah ranjang sayang?." Pertanyaan Geritha membuat Khalisa gelagapan.

Fajri, yang terusik juga terkejut melihat mertua nya ada di dalam kamar Khalisa.

"Mamah? Mamah lagi ngapai?." Tanya Fajri, langsung bangun dari posisinya.

"Kenapa gak seranjang ji?." Tanyanya, menatap tajam Fajri.

"Tadi Fajri, kebablasan main game mah, jadi aji ketiduran di sopa." Bela Fajri.

"Kenapa, mesti bawa selimut bantal sama guling?."tanyanya.

"Aji udah biasa kayak gitu mah."bela Khalisa.

"Yaudah aji, kamu pindah cepat." Suruh Geritha, dengan tatapan tajam.

Fajri, pun langsung pindah dan merebahkan tubuhnya di samping Khalisa, dan menyimpan guling di tengah tengah mereka.
Geritha langsung mengambil guling itu.

"Bungsu, buka kerudungnya, Fajri punya hak atas kamu malam ini." Ucap Geritha tajam

Khalisa, langsung menurut saja, dan merebahkan tubuhnya di samping Fajri.
Geritha, keluar setelah Fajri dan Khalisa terlelap, gak lupa ia membawa gulingnya juga.
Geritha, mematikan saklar lampu dan menutup pintu.

Fajri, yang belum terlelap, langsung menyalakan lampu di sisi ranjang nya. ia menatap gadis dihadapannya, wajah polos milik Khalisa membuat hati Fajri menghangat.
Khalisa, tiba tiba bergerak dan merubah posisinya menjadi membelakangi Fajri.
Fajri, mengikis jarak diantara mereka, entah apa yang terlintas dari pikiran Fajri. Ia melingkarkan tangannya di pinggang ramping Khalisa, dan menempelkan didungnya di kepala Khalisa, aroma mint dan lemon menyeruak memenuhi Indra penciuman milik Fajri. Tak lama dari itu ia pun terlelap.

Segitu dulu ya guys,nanti di lanjut lagi.
Thanks buat kalian yang udah baca!! Jangan lupa vote 🌟 ya, karena vote 🌟 itu yang bikin aku semangat nulis nya.

Yaudah, see you next part ya!!! Fafay
Love you guyssss.

DI PAKSA DI JODOHKAN Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang