Hai guyss,,aku up lagi ya!!! Gimana kabar kalian? Semoga dalam keadaan sehat dan bahagia selalu ya!! Tetap mematuhi progres dan protokol kesehatan.Jangan lupa juga makan ya, dan yang paling penting hahaha jangan lupa vote 🌟 coment dan share ya!!!!
Happy reading guys!!!
Khalisa, terbangun saat mendengar suara adzan berkumandang dengan indah masuk kedalam gendang telinga nya.
Ia, melepas pelukan Fajri, dan segera bergegas ke kamar mandi.
Sebelum benar benar ke kamar mandi, Khalisa kembali dan membangun kan Fajri terlebih dahulu."Ji, udah subuh. Waktunya kamu ke mesjid."ucap Khalisa menggoyang kan tubuh Fajri.
"Lima menit lagi deh sayang, masih ngantuk."ucap Fajri.
"Eh.. nggak ada ya, keburu iqomah Fajri. Cepetan ih!!!."seru Khalisa
"Iya, deh iya. Nih nih udah bangun." Ucap Fajri, sambil berjalan ke kamar mandi.
09:30. Fajri, dan Khalisa sudah berada di satu ruangan kediaman orangtua dari Fajri, dengan beberapa makanan tersedia di hadapan mereka.
Khalisa, beranjak dari duduknya dan menuangkan nasi untuk mertua, ipar dan suaminya.
Fajri, sendari tadi memandangi Khalisa, wajah cantik mulus dengan kerudung pasmina berwarna moca terkesan lucu dan manis.Sedang kan Shandy, hanya bisa mengepalkan tangannya, menahan kecemburuan atas apa yang Khalisa, dan Fajri lakukan, di tambah godaan dari orang tuanya soal ' Anak ' membuat Shandy terbakar di tempat.
"Umi, Shandy pergi dulu yah. Ada urusan di cafe katanya penting." Pamit Shandy.
"Yaudah, hati hati di jalan Shandy."ucap Marisa.
Setelah mencium tangan kedua orang tuanya, Shandy pergi meninggalkan kediamannya.
Malam hari, Khalisa masih duduk di meja belajar milik Fajri di rumah mertuanya, sendari tadi ia mengajak Fajri untuk pulang, tetapi ibu mertua nya memaksa agar dirinya tinggal beberapa hari di di sana, Khalisa hanya bisa pasrah, tak bisa mencegah toh, mereka sudah halal ini bukan?.
Fajri, masuk kedalam kamarnya dengan 2 gelas kecil teh hangat dan sepiring biskuit di atas nampan yang ia bawa.
"Udah malem kok belum tidur si, umi tau aku yang di omelin loh." Ucap Fajri, sambil menyimpan nampan di samping laptop Khalisa.
"Iya nih, masih ada tugas, dikit lagi selesai kok."sahut Khalisa.
"Teh nya di minum, biskuit nya juga dimakan. Kamu kan takut gendut makanya aku bawa nya biskuit bukan nasi."ucap Fajri, terkekeh yang duduk di samping Khalisa, dengan kursi yang berbeda.
Khalisa, hanya terkekeh dan menggeleng kepalanya lalu. " Aku bukan takut gendut ji, aku takut buncit aja."jawab Khalisa, menahan tawanya.
Namun, seketika tawanya terhenti, ketika Fajri, menyodorkan satu biskuit ke mulut Khalisa.
"Giliran aku yang temenin kamu nugas, biasanya juga kamu yang aku repotin buat nemenin nugas.. buka mulutnya..aaa"ucap Fajri.Dengan senang hati khalisa menerima sodoran biskuit yang Fajri berikan, Fajri benar benar menemani Khalisa mengerjakan tugas hingga larut malam, Fajri membawa gelas dan piring kotor ke dapur meninggalkan Khalisa yang masih asik mengetik.
Beberapa saat, Fajri telah kembali dari dapur dan membawa 2 gelas susu coklat, saat Fajri hendak memanggil Khalisa, Fajri melihat Khalisa yang tertidur di meja belajar.
"Kayaknya cape banget."gumam Fajri.
Lantas, tak menunggu waktu lama, Fajri menggendong Khalisa, ke ranjang king size miliknya.
Ia, melepas kerudung khalisa, dan menyelimuti nya.
Fajri, berjalan kearah balkon kamarnya, rasanya sudah lama setelah dirinya menikah tak menginjak balkon ini, dimana ia selalu mengeluhkan segalanya disini di temani bulan yang bulat sempurna dengan cahayanya yang remang.
Bulan purnama malam ini begitu terang, Fajri yang sudah mematikan saklar lampu masih bisa melihat Khalisa yang terlelap tenang."Cantik dan Sholehah. Begitu sempurna bukan?." Gumam Fajri.
Cahaya bulan terus menemani Fajri, hingga dini hari. Ia, sendiri tak tahu mengapa ia tak merasa mengantuk dan tak ingin tidur. Yang ia rasakan hanyalah, ia mencari sesuatu yang janggal dengan dirinya.
Perlahan ia beranjak, mungkin dengan bantuan air wudhu dan Beberapa rakaat pada dini hari akan membuat nya merasa tenang.Fajri, melangkah kakinya ke kamar mandi, berniat mandi dan berwudhu.
Setelah itu, ia mengenakan Koko dan sarung serta peci.
Ia, mengelarkan sajadah, dan mulai melakukan niat. Dari awal niat hingga salam terakhir Fajri selesai kan, setelah itu ia berdo'a untuk orang tua, mertua dan petunjuk untuk jalan hidupnya, ia ingin di beri kebahagiaan bahkan perdamaian tidak terkira.Fajri, melipat sejadah, dan kembali mengganti pakaian nya, tumben sekali Khalisa hari ini tidak bangun, mungkin dia terlalu lelah, hingga Fajri memilih, membaringkan tubuhnya di samping Khalisa.
"Ku harap cinta segera tumbuh di hati mu Taz, aku harap kita akan menjadi Keluaraga yang sempurna dengan iman."gumam Fajri, sambil mengenggam dan mengelus punggung tangan Khalisa.
Segitu dulu ya guys,nanti di lanjut lagi.
Thanks buat kalian yang udah baca!! Jangan lupa vote 🌟 ya, karena vote 🌟 itu yang bikin aku semangat nulis nya.Yaudah, see you next part ya!!! Fafay
Love you guyssss.
KAMU SEDANG MEMBACA
DI PAKSA DI JODOHKAN
RandomSeorang gadis yang harus rela melepaskan laki laki yang sangat ia cintai, setelah kegagalannya berkali kali dalam hal cinta, Khalisa Mumtaz Nazra Dirgantara, adalah seorang mahasiswi di salah satu universitas favorit di Jakarta, ia terpaksa di jodoh...