31.

93 9 2
                                    

Hai guyss,,aku up lagi ya!!! Gimana kabar kalian? Semoga dalam keadaan sehat dan bahagia selalu ya!! Tetap mematuhi progres dan protokol kesehatan.

Jangan lupa juga makan ya, dan yang paling penting hahaha jangan lupa vote 🌟 coment dan share ya!!!!

Happy reading guys!!!....

##

2 Minggu sudah berlalu, hari ini adalah jadwal kepulangan Fiki, Gilang dan Shandy, Khalisa dan yang lain nya begitu juga Fenly sudah berada di bandara untuk mengantarkan kepulangan mereka ke Indonesia, di sisi lain Khalisa juga tengah membawa tas berukuran sedang, yang di dalam nya terdapat kebutuhan dan pakaian untuk Syaddad menginap selama 2 Minggu di Indonesia.

"Bunda, bunda hati hati ya di rumah, uncle papa, Syaddad titip bunda ya, jangan bunda dengan baik."ucap Syaddad memegang tangan kiri Khalisa,dan tangan kanan Fenly.

"Iya, Syaddad juga hati hati, jaga kesehatan sama jangan nakal, kalau butuh sesuatu minta bantuan dengan sopan ya, jangan lupa, kalo udah sampe minta sama uncle uncle buat telpon bunda, nanti kalau bunda udah gak sibuk, bunda susul ke Jakarta ya."sahut Khalisa, yang kini berjongkok dan menggenggam kedua tangan putra semata wayangnya.

"Jaga kesehatan, jangan makan banyak gula gula sama permen sama coklat, ya. Sehat sehat di sana, uncle pasti kangen banget sama Syaddad." Sambung Fenly, juga ikut berjongkok.

Syaddad, tersenyum dan memeluk keduanya. "Aku sangat menyayangi kalian, i love you." Ucap Syaddad.

"Kami juga menyayangimu sayang."balas Khalisa dan Fenly, bersamaan.

Sedangkan di sisi lain, Fiki dan Gilang saling pandang dan tersenyum, sedangkan Shandy, membuang pandangan nya ke sembarang arah.
Hingga, pengumuman penerbang membuat mereka terbuyarkan.

"Yaudah bungsu, Abang pamit ya, hati hati di sini, Abang bawa dulu anaknya. Jaga kesehatan jangan sampe sakit, jaga pola makan sama tidurnya, tubuhnya jangan terlalu diporsir, inget istirahat itu penting."ucap Fiki, seraya mengecup pucuk kepala Khalisa dan memeluknya penuh sayang.

"Iya bang, kapan kapan main lagi ya, abang juga hati hati ya."balas Khalisa, lalu mencium pipi kanan Fiki.

"Kak Gilang juga pamit ya, hati hati di sini. Kalau kewalahan panggil aja Jessie, dia bakalan selalu siap sedia 24 jam buat Khalisa." Sambung Gilang, memeluk Khalisa.

"Makasih kak Gilang, kakak juga hati hati."

"Khal, kak Shandy, juga pamit ya. Jaga diri baik baik, sehat terus bahagia terus."ucap Shandy, yang memegang kedua bahu Khalisa.

"Iya, kak shandy, makasih kak."

"Bunda, uncle papa.  Syaddad pergi dulu ya. Kalian baik baik, bye."

Perlahan, Fiki dan Shandy, menuntun tangan Syaddad dan mulai melangkah pergi sedangkan Gilang menenteng tas Syaddad dan menyeret koper nya sendiri, Khalisa menatap anak nya yang pergi, langsung menurunkan air mata yang sejak tadi ia tahan, ia melihat Syaddad begitu antusias atas kepergiannya ke Indonesia, Sampai ia masuk pesawat pun, Syaddad tak lagi memandang ke belakang, Khalisa semakin terisak, ia takut takut kehilangan anak semata wayangnya.
Di samping nya, Fenly melihat Khalisa, ia tersenyum dan merangkul Khalisa, dan mengusap baru kanan Khalisa.

"Udah gak papa, aji gak bakalan lakuin hal sejahat itu khal, cuman ya kan Syaddad anaknya, wajar kalau dia pengen ketemu. "Ujar Fenly.

"Iya, kak."

"Udah nangis nya, pulang yuk. Atau enggak kerumah aku dulu yuk, ada mamah yang baru dateng malem tadi, pas aku nginep." Ujar Fenly.

"Kenapa kakak malah iyain ajakan Syaddad, dan biarin Tante Venny di rumah sendirian kak? Sama kenapa kakak gak ngasih tau Khalisa kalau Tante Venny dateng." Rajuk Khalisa.

DI PAKSA DI JODOHKAN Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang