20.

87 11 0
                                    


Hai guyss,,aku up lagi ya!!! Gimana kabar kalian? Semoga dalam keadaan sehat dan bahagia selalu ya!! Tetap mematuhi progres dan protokol kesehatan.

Jangan lupa juga makan ya, dan yang paling penting hahaha jangan lupa vote 🌟 coment dan share ya!!!!

Happy reading guys!!!....

Satu tahun telah mereka jalani dengan bahtera pernikahan yang lumayan membuat mereka terombang ambing.
Tepat hari ini, 20 Desember 20×× dimana, genap satu tahun sudah Fajri, dan Khalisa jalani.

Fajri, bangun dari tidurnya. Jam menunjukkan pukul 08:24 pagi hari, ia lupa setalah sholat subuh ia tidur kembali bersama Khalisa.
Ia, melihat ke sebelah. Tak ada Khalisa di sana, apakah Khalisa sudah bangun? pikirnya.
Fajri, bergegas ke kamar mandi, setelah ritualnya selesai, ia tak sengaja melihat bulatan di dalam kalender.
Sontak membuat Fajri, menepuk jidatnya.

"Astaghfirullah, hari ini hari anniversary ke 1 tahun, gua gak ada persiapan lagi." Gumamnya.

Di dapur, Khalisa tengah asik memotong motong sayuran, dengan ponselnya yang menyala, menampilkan wanita paruh baya, yang terus memandu kegiatannya.

' Yang bener dong ngiris wortelnya, harus sama gak boleh yang gede gede yang kecil kecil.' Ucap nya di sebrang sana.

"Iya, mah."

Fajri, dengan pakaian santainya turun kebawah, ia langsung menuju dapur, entah kenapa pagi ini ia ingin sekali meminum minuman dingin.
Ketika, Fajri hendak membuka kulkas, Khalisa mencegah nya.

"Kalau pagi pagi minum minuman dingin gak baik, tuh di meja ada teh anget."ucap Khalisa yang masih pokus memotong wortel.

Fajri, tersenyum. Bukannya pergi ke meja makan, ia malah mengahampiri Khalisa dan memeluknya dari belakang, dan mencium pipi Khalisa, Khalisa yang terkejut menghentikan aktivitas nya, dalam hati ia bergerutu, apakah Fajri tak melihat bahwa Khalisa, sedang Videocall an bersama mamahnya.

' Khemm,,, duh pagi pagi udah ada yang nempel ya.'ucap Marisa menggoda keduanya.

Fajri, yang mendengar itu refleks melepaskan pelukannya, dan menggaruk tengkuknya yang tak gatal.

"Eh, mamah, assalamualaikum apa kabar mah?."

'Waalaikumussalam, baik nak mamah baik, kamu sendiri gimana?'.

"Alhamdulillah Fajri juga baik mah."

' Ji, entar siang anterin bungsu mamah ke rumah ya, mamah lagi ngadain arisan sama temen mamah, mau nyuruh Khalisa bantuin mamah masak, soalnya bi iyam lagi pulkam, sama temen temen mamah udah request pengen bungsu mamah yang masakin.' Ucapnya terkekeh

"Iya mah, biar nanti aji anterin."

"Yaudah, mamah mau beres beres dulu ya, masak yang enak bungsu, bye assalamualaikum."

"Waalaikumussalam."

Setelah itu Geritha, mematikan sambungan dengan sepihak. dan menampilkan wallpaper dari ponsel Khalisa. Terpanggang jelas di sana ada wajah Khalisa, yang tak berkerudung, hanya menggunakan kaos berwarna biru muda pendek dan celana lepis hitam se paha dengan rambut di Cepol tak beraturan dengan ujung lidah yang ia julurkan dan salah satu matanya ia kedipkan .

Membuat Fajri mematung seketika, Khalisa cantik mengunakan kaos big size berwarna biru itu, dengan gaya nya yang ala ala selebgram membuat Fajri, tersenyum, dalam hati ingin sekali ia mencubit pipi yang sedikit gembul itu.

"Pagi pagi, jangan gila pak! Senyum senyum sendiri."ucap Khalisa yang masih asik dengan aktivitas nya.

"Kenapa kamu gak pake baju yang itu."tanya Fajri, membaut Khalisa menoleh dan mengerutkan keningnya.

"Ini, baju yang ada di foto yang ini. Kenapa gak gini aja kalo lagi di rumah."saran Fajri, dan menaik turunkan halisnya.

"Oh, foto lama itu, semester ke 2 pas kuliah. Kenapa emang?." Ucap Khalisa, entah ia memang tak menyadari Fajri tengah mencoba menggoda nya, entah emang pura pura biasa saja.

"Cantik, manis, seksi, makin suka."bisik Fajri di telinga Khalisa.

Degh....

Damn!!!

Khalisa, tak menggubris dan langsung menyambar ponselnya berniat mengganti wallpaper ponsel nya, sedangkan Fajri terkekeh dan langsung mengambil alih ponsel Khalisa.

"Ji, siniin mau aku ganti itu PP hp nya."rengek Khalisa.

"Kenapa di ganti? Cantik loh."puji Fajri.

"Apaan enggak enggak, siniin ih cepetan" rengeknya.

Fajri, terus berlari sembari fokus pada ponsel Khalisa, Fajri terus sibuk mencari beberapa foto Khalisa yang menurutnya lucu, untuk di kirim kan padanya melalui Watsupp.

Khalisa yang menyerah membiarkan Fajri, mengobrak-abrik isi ponselnya, toh tak ada yang mesti di tutupi juga.

Akhirnya, Fajri duduk di salah satu sopa di ruangan keluarga. Fajri, asik memilih beberapa foto yang ia sukai dari dalam galeri tersebut, sesekali Fajri, senyum senyum sendiri saat melihat bertapa menggemaskan Khalisa di sana.

"Ji, makanan udah siap. Jangan terus terusan obrak abrik hp aku ji."teriak Khalisa.

Fajri, bangkit. Rasanya sudah cukup banyak foto yang akan ia dapatkan nanti, dan ia bebas memandanginya kapan saja bukan?.

Setelah, makan. Khalisa, dan Fajri berangkat ke rumah Khalisa, untuk memenuhi permintaan Marisa, sendari satu jam yang lalu, Marisa tak henti hentinya menelpon putri bungsunya itu.

Segitu dulu ya guys,nanti di lanjut lagi.
Thanks buat kalian yang udah baca!! Jangan lupa vote 🌟 ya, karena vote 🌟 itu yang bikin aku semangat nulis nya.

Yaudah, see you next part ya!!! Fafay
Love you guyssss.

DI PAKSA DI JODOHKAN Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang