16.

91 11 0
                                    

Hai guyss,,aku up lagi ya!!! Gimana kabar kalian? Semoga dalam keadaan sehat dan bahagia selalu ya!! Tetap mematuhi progres dan protokol kesehatan.

Jangan lupa juga makan ya, dan yang paling penting hahaha jangan lupa vote 🌟 coment dan share ya!!!!

Happy reading guys!!!

Khalisa, baru saja selesai dan keluar dari kelasnya, uhh.. rasanya hari ini sangat melelah di tambah ia akan sibuk seharian untuk mengerjakan tugas nya yang menumpuk, belum juga tugas tambahan dari dosen Ricky untuknya, Khalisa, berinisiatif untuk membeli makanan yang akan menemani nya untuk mengerjakan tugas.
Ia, mengambil benda pipih di dalam tasnya, dan mengirim pesan singkat kepada Fajri.

A Jamet

Assalamualaikum,ji gue mau beli makanan dulu ya tunggu bentaran lagi gue balik, mau di beliin apa?.

Waalaikumussalam, iya gak papa, pengen buah aja kalo gak repotin lu.

Obat tadi pagi udah di makan kan? Nah sekarang makan terus makan obat lagi, gue pulang awas aja tuh obat masih tetep kek gitu gua tabok lu.

Iya udah, siap ratu🤗 galak amat ama suami sendiri dih.

Dih paan tuh emoticon, udah ah gue mau beli makanan dulu bye, assalamualaikum.

Pengen aja, salah? Yaudah hati hati .
Waalaikumsayang.

Eh waalaikumussalam.

[R].

Khalisa, hanya terkekeh melihat jawaban dari suaminya, entah mengapa hatinya menghangat dan kupu kupu memenuhi perut nya, ia kembali berjalan untuk menunggu bus untuk pergi ke supermarket, dan ke toko Bunga.

Setelah beberapa jam berlalu, Khalisa pulang dengan 2 kresek besar di tangan nya, ia dengan susah payah membuka pintu.
Ia, masuk dan langsung menuju dapur untuk menata belanjaan nya yang ia beli dari supermarket.

Setelah itu Khalisa, memotong buah melon untuk Fajri dan membuat teh manis hangat.
Khalisa, berjalan menuju kamarnya dengan nampan yang ia genggam.

Clek.....

Khalisa, membuka pintu kamarnya, mendapati Fajri yang tengah berdiri di dekat jendela dan memandang lurus ke luar.

Puk

Khalisa, menepuk pundak Fajri pelan. Membuat si empunya menoleh ke arahnya.
"Udah pulang? Makan gih pasti capek."tutur Fajri lembut sambil mengelus kepala Khalisa.

"Lo kenapa bangun si, li masih panas tinggi , tiduran yuk, nih gue udah bawain buah sama teh manis."sahut Khalisa.

Khalisa, menyimpan nampan tersebut di atas nakas, dan memapah Fajri , menuju ranjang.
"Udah tiduran aja, kalau nggak nyender kek."ucap Khalisa, sambil melangkah mendekati nakas untuk mengambil nampan.
Khalisa, kembali duduk di sisi ranjang untuk menyuapi Fajri buah.

"Obat nya udah di makan?."tanya Khalisa.

Fajri terkekeh" udah tenang aja, takut banget kayak nya."ucap Fajri.

"Yaudah mau makan sendiri atau....."belum sempat Khalisa menyelesaikan ucapannya tiba-tiba Fajri memotong nya.

"Di suapin aja."potong Fajri cepat.

Khalisa, mengembuskan napas, dan mulai menyuapi Fajri, Khalisa, yang tengah asik menyuapi Fajri, tak menyadari sendari tadi Fajri menatapnya lekat, dan sesekali mengukir senyuman manis di wajahnya.

Setelah selesai menyuapi Fajri, ia beranjak untuk mencuci piring dan ingin membersihkan diri lalu mengerjakan tugasnya yang banyakkkkk membuatnya terpaksa akan bergadang malam ini.

"Gue, cuci piring sama mandi dulu ya, abis itu mau ngerjain tugas lu tidur aja."ucap Khalisa, ia beranjak dari ranjang. Ketika ia ingin mengambil langkah pertama nya, ia di hentikan oleh tangan Fajri, yang sudah melingkar indah di pergelangan tangan nya.
Khalisa menoleh"kenapa?"tanyanya.

Fajri tersenyum manis, "makasih udah mau gua repotin."ucapnya.

"Santai, udah kewajiban gue kok,yaudah gue ke dapur dulu ya."pamit Khalisa, lalu menghilang di telan pintu.

Malam tiba, Khalisa masih berkutat dengan laptop nya sedari ba'da isya. Ia harus menyelesaikan tugas nya untuk di kumpulkan hari esok. Waktu menunjukkan pukul 22:43, Namun, tugasnya seakan tak selesai selesai, ia telah menghabiskan 2 gelas kopi dan entah berapa bungkus makanan ringan.

Fajri, melihat Khalisa masih saja berkutat dengan tugas tugasnya. Membuat Fajri khawatir pada kesehatan Khalisa.
"Jangan terlalu di paksain Taz , udah malem tidur gih."ucap Fajri.

"Nggak bisa ji, besok udah harus di kumpulin. Tenang aja dikit lagi kok paling bentaran lagi udah selesai semua." Sahut Khalisa tanpa melihat lawan bicara nya.

Fajri beranjak dari tidurnya dan mendekati Khalisa, ia memeluk leher Khalisa dari belakang, dan berbisik "l love you." Membuat Khalisa, menghentikan jari lentiknya yang sendari tadi menari nari di atas keyboard laptop nya dan membeku seketika.

Fajri,yang menyadari perubahan Khalisa semakin erat memeluk Khalisa dari belakang, dagunya ia simpan di kepala Khalisa, dan kembali berucap.

"Aku mencintaimu Taz, sungguh."ucap Fajri, pelan namun, masih bisa terdengar oleh Khalisa.
Khalisa, memejamkan matanya menikmati dekapan yang mulai membuat dirinya nyaman, ia masih tak percaya dengan apa yang di katakan oleh pria di belakangnya ini.

Fajri, mulai melepaskan pelukannya dan menyuruh khalisa berdiri dan menghadap dirinya.
Khalisa, masih shock dan tak percaya dengan apa yang di katakan Fajri.

"Ji, lo bilang apa barusan."tanya Khalisa memastikan.

"Gak ada pengulangan sayang."ucap Fajri lembut, ia mengelus wajah mulus bersih milik Khalisa, ia menyusuri setiap inci wajah gadis di hadapan nya.
Fajri, menyentuh mata indah milik Khalisa, hidung mungil, dan bibir ranum berwarna merah muda yang indah.

Perlahan Fajri, mendekat kan wajahnya dengan wajah Khalisa, ia mendorong tekuk kepala belakang Khalisa. Dengan reflek Khalisa memejamkan mata nya.

Cup...

Benda kenyal, menyentuh bibirnya yang ranum, Fajri, terus mengulum nya dan perlahan menjadi melumatnya, ia menciumi bibir Khalisa lembut, Fajri melingkar kan tanggan nya di pinggang Khalisa. Khalisa, masih saja membeku, ia membiarkan Fajri melakukan semua nya sendiri.
Setelah selesai dengan kegiatan nya, Fajri melepas kan ciumannya, dan mengelap bibir khalisa dengan ibu jarinya.

"Kamu berhasil buat aku jatuh cinta Taz." Ucap Fajri.
"Apakah kamu masih berusaha mencintai ku Taz?."sambungnya.

"Akan ku coba."ucap Khalisa, membuat Fajri tersenyum dan memeluk erat dirinya.

Malam ini, adalah malam yang panjang untuk Khalisa, setelah menunggu lama ternyata fajri, mulai bisa mencintainya, namun ia masih berusaha untuk mencintai Fajri seutuhnya.

Segitu dulu ya guys,nanti di lanjut lagi.
Thanks buat kalian yang udah baca!! Jangan lupa vote 🌟 ya, karena vote 🌟 itu yang bikin aku semangat nulis nya.

Yaudah, see you next part ya!!! Fafay
Love you guyssss.

DI PAKSA DI JODOHKAN Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang