Hai guyss,,aku up lagi ya!!! Gimana kabar kalian? Semoga dalam keadaan sehat dan bahagia selalu ya!! Tetap mematuhi progres dan protokol kesehatan.
Jangan lupa juga makan ya, dan yang paling penting hahaha jangan lupa vote 🌟 coment dan share ya!!!!
Happy reading guys!!!
Fajri, masih fokus berkutat dengan laptop dihadapannya, sesekali ia meregangkan otot dan menyesap kopi. Malam ini ia akan bergadang untuk mengerjakan pekerjaan nya yang sangat banyak, sendari tadi pasca kepulangan nya dengan Khalisa dari kantor, Fajri memang sudah di sibukkan dengan pekerjaan nya.
Sedangkan di penjuru ruangan lain, dapur. Khalisa, sedang bergulat dengan alat masak, malam ini ia memasak berbagai macam hidangan untuk makan malam.
"Huh..."Khalisa, menghembuskan nafas, setelah hampir satu jam lebih ia bergelut dengan alat masaknya akhirnya makanan sudah siap.
Ia celingak celinguk, nampaknya Fajri, tak ada tanda tanda akan turun dari ruangan kerjanya.
Khalisa, berinisiatif untuk mengajak Fajri makan malam di tengah kesibukan nya.Tok....tok...tok....
Suara ketukan pintu, mengalihkan perhatian Fajri, dari laptop nya. Menampilkan seorang gadis berhijab yang tersenyum manis kepadanya.
"Masih banyak ya ji kerjaan nya?."tanya Khalisa, sambil duduk di samping Fajri.
"Hehe, iya nih. Kenapa emangnya?."tanya Fajri, yang masih fokus pada kegiatan nya.
"Udah malem, makan dulu yuk ji, atau aku ambilin makannya ke sini?."ucap Khalisa memberikan penawaran.
"Emmm, boleh ambilin aja ke sini gak? Soalnya kerjaan aku masih banyak nih."sahut Fajri.
"Yaudah, aku ke bawah dulu."
Sebelum menutup pintu, Khalisa kembali membalikan badannya.
"Mau teh panas juga? Atau susu panas?."tanya Khalisa."Emm,,, air putih sama kopi boleh lah ya."
Khalisa, kembali ke dapur membawakan Fajri makanan dan segelas air putih dan kopi cappucino yang tak terlalu Fajri sukai, Khalisa tahu, Fajri akan meminum kopi jika dirinya memang benar benar membutuhkan nya.
"Ji, makan nih."ucap Khalisa, menyimpan nampan di samping laptop.
"Em, boleh minta tolong gak.?."tanya Fajri.
"Apa?."
"Suapin aku mau ya, please."rengek Fajri.
Khalisa, tak menggubris ia langsung menyambar piring, dan bersiap memasukan satu sendok nasi dan lauk ke mulut Fajri.
"Buka mulut nya ji..."ucap Khalisa, ketika sendok di tangannya sudah terisi.
Fajri, dengan senang hati menerima suapan demi suapan yang di hadirkan oleh Khalisa, hingga selesai. Fajri, meminum air putih dan tersenyum manis.
"Makasih ya, maaf udah repotin." Ucap Fajri, mengelus kepala Khalisa.
Khalisa, tak menggubris pipinya sudah memanas dan merona seperti tomat, ia beranjak dengan nampan berisi piring kotor dan gelas.
Ia, meninggalkan Fajri. Yang menggeleng kan kepalanya melihat bagaimana mengemaskan nya wajah Khalisa ketika ia salah tingkah.Khalisa, mencuci piring dan gelas, setelah itu ia menuju kulkas, dan mengeluarkan salad buah dan berjalan menuju meja.
Khalisa, hanya memakan sayuran dan setalah nya memakan salad buah yang biasa ia buat, di setiap harinya.Fajri, baru saja menyelesaikan pekerjaan nya, waktu menunjukkan pukul 22: 49. ia segera turun ke bawah dan membawa 2 gelas kosong di tangannya.
Fajri, melihat Khalisa yang tengah asik bergelut dengan salad nya sambil memandangi benda pipih di tangan nya.
Fajri, menyimpan gelas kosong di wastafel dan menghampiri Khalisa, yang nampak tak menyadari kehadiran Fajri di sana."Gak makan nasi aja?."tanya Fajri, sambil menggeser kursi di sebelah Khalisa, Khalisa yang baru menyadari kehadiran Fajri, langsung menyimpan ponselnya di atas meja, menampilkan room sosmed nya. dan menatap wajah pria di samping nya.
"Nggak, takut buncit heheh."jawab Khalisa polos.
"Kenapa gak langsung tidur aja ji.?."sambungnya.
"Ada ada aja, mau dong nyobain saladnya."ucap Fajri.
"Boleh nih."ucap Khalisa, menyodorkan satu sendok buah di sana.
Fajri, memakannya. Dan sedikit bergidik.
"Kenapa?."tanya Khalisa.
"Mangga mudanya, asem banget."keluh Fajri.
Khalisa hanya tertawa, melihat wajah menggemaskan pria di hadapannya.
"Eh iya ji, besok kan weekend kenapa tadi kerjain tugas sampai larut? Kan besok bisa di sambung?."tanya Khalisa, di sela kunyahan nya.
"Aku harus beresin semua, besok kita harus ke rumah umi. Umi bilang udah kangen banget tuh sama mantunya."ucap Fajri, cemberut.
"Umi gak ada chat aku atau telpon aku."keluh Khalisa.
"Umi, baru bilang pas tadi, sebelum aku nemuin kamu di kantor."
Khalisa, hanya ber'oh' ria, Fajri semakin gemas dengan Khalisa, dengan senang hati ia mencubit kedua pipi Khalisa, yang sedikit gembul.
"Awss...aji sakit."rengek Khalisa.
"Siapa suruh gemesin, malem ini temenin aku tidur ya."
Tiba tiba Khalisa, menghentikan tangan nya yang hampir ingin memasukan satu suapan terakhir nya.dan mentap Fajri.
"Santai aja, aku gak bakalan apa apain kamu sebelum kamu cinta sama aku."ucap Fajri, ngedusel.
"Hemm, gimana ya."
"Hei,, aku udah cinta dan sayang sama kamu, aku gak bakalan nolak lagi kalo di suruh sekamar sama kamu tiap hari, aku gak bakalan teriak lagi di hadapan kamu."
Tanpa, menunggu persetujuan Khalisa, Fajri menggendong Khalisa, menuju lantai dua di mana kamarnya berada, Khalisa terus berontak dengan memukul mukul dada bidang Fajri, dan merengek minta di turunkan, namun Fajri, tak menghiraukan nya.
Fajri, menidurkan Khalisa di ranjang, dan berjalan menuju pintu lalu menguncinya. Ia mematikan saklar lampu, Khalisa sendari tadi sudah berkeringat dingin apa yang akan Fajri lakukan?.
Tiba tiba.....
1
2
3
4
5Fajri, merebahkan tubuhnya di samping Khalisa, dan menyalakan lampu tidur di tepi ranjang.
"Gak usah tegang, aku gak bakalan ngapa ngapain kok."ucap Fajri.
"Tapi kerudung nya di buka ya." Sambung nya.
Khalisa, membuka kerudungnya dan bersiap untuk tidur, tiba tiba Fajri. Menarik tangan nya, hingga khalisa, menubruk dada bidang Fajri, tercium aroma maskulin di sana, Khalisa mulai memejamkan matanya, di dada bidang Fajri.
Fajri, tersenyum dan mengecup pelan pucuk rambut istrinya."Semoga kamu cepet lupain Zweitson buat aku Taz."batin Fajri.
Segitu dulu ya guys,nanti di lanjut lagi.
Thanks buat kalian yang udah baca!! Jangan lupa vote 🌟 ya, karena vote 🌟 itu yang bikin aku semangat nulis nya.Yaudah, see you next part ya!!! Fafay
Love you guyssss.
KAMU SEDANG MEMBACA
DI PAKSA DI JODOHKAN
RandomSeorang gadis yang harus rela melepaskan laki laki yang sangat ia cintai, setelah kegagalannya berkali kali dalam hal cinta, Khalisa Mumtaz Nazra Dirgantara, adalah seorang mahasiswi di salah satu universitas favorit di Jakarta, ia terpaksa di jodoh...