28.

91 8 8
                                    


Hai guyss,,aku up lagi ya!!! Gimana kabar kalian? Semoga dalam keadaan sehat dan bahagia selalu ya!! Tetap mematuhi progres dan protokol kesehatan.

Jangan lupa juga makan ya, dan yang paling penting hahaha jangan lupa vote 🌟 coment dan share ya!!!!

Happy reading guys!!!....

Kepedihan telah membawa nya jauh, ia membanting harapannya pada kehidupan nya saat ini. Tidak ada lagi yang Khalisa takutkan, bahkan rasa takutnya kini menjelma menjadi keberanian untuk menghadapi apapun yang terjal di hadapan nya.

Baginya,cinta pernah datang kemudian menusuk mati segala harapan. Cintanya membawa luka yang sama sekali tak pernah dirinya bayangkan. Terlalu dalam, menusuk dan kejam. Dengan Berlari sejauh mungkin, ia berharap banyak, semoga pelariannya membawa perih di hatinya pergi dan sirna. Meski Khalisa tahu, sangat tahu, lari dari kenyataan bukanlah hal yang akan mengobati, Namun, bertahan dengan rasa sakit di tempat yang sama, dan bersama seorang yang tak lagi memiliki perasaan yang sama kepadanya, hanya akan menimbulkan sesak, kecewa,sakit dan rasa pilu.

Khalisa, begitu dalam mencintai lelakinya.
Menyerahkan seluruh perasaan nya, menanam harapan setinggi langit. Menciptakan dan merancang rencana yang baik untuk masa depan. Namun, tidak dengan lelakinya. Laki laki itu menyudahi hubungan sakralnya.
Melukai Khalisa, tanpa  Khalisa sadari dirinya telah tertusuk dadanya. Tidak berdarah namun, hampir menghilang kan waras, bahkan Sampai menyesakkan nafas.

Ahmad Maulana Fajri, Aji. Begitulah dirinya memanggilnya, lelaki berkulit Tan, dengan senyuman indah yang menawan, dengan wajahnya yang berparas tampan, tak mengisyaratkan dirinya, bahwa ia mampu, melukai bahkan mematahkan hati seorang gadis yang telah ia nikahi. Kenyataan memang seperti itu, terkadang yang indah memang tak seperti yang terlihat, kadang hal indah membuat kita terluka, sama seperti halnya mawar, indah namun menyakitkan jika durinya terkena tangan.

Membunuh perlahan, menikam dengan pelan. Gadis itu terluka dan sangat hancur. Terlalu dalam. Luka yang kini mengantarkan nya ke negri orang. Untuk menghilangkan rasa sakitnya seorang.

Khalisa bangun di pagi hari, hari ini adalah hari yang akan membuat nya sibuk, udara dingin, menerpa wajah mulus nya, saat jendela sengaja ia buka, udara dingin di Paris membuat nya tersenyum hambar, sekilas, terlintas janji nya di masa lalu, di mana ia akan menginjakan kakinya di Paris bersama Zweitson, namun,mungkin saat ini Zweitson telah berbahagia dengan hati barunya. Pikir Khalisa.

***

Khalisa, menghempas tubuhnya ke ranjang, ini sudah pukul 19:40 waktu setempat, Khalisa di ajak berkeliling oleh Jessie, sampai mereka tak menyadari mereka pergi selama seharian penuh.
Khalisa mengobrak abrik, tas nya. Tadi siang ia membeli ponsel dan nomor baru untuk menghubungi keluarga nya, ia mencoba menggunakan ponsel tersebut, dan di atur sedemikian rupa. Dan berhasil memanggil nomor Seseorang.

Kak Gilang😇
📞.......Tut.....Tut...
Tuttt

Assalamualaikum kak Gilang, ini Khalisa dengan nomor baru, makasih ya kak. Kak Jessie udah baik banget tau.

Waalaikumussalam, eh adik kak Gilang, Alhamdulillah kalo gitu, gimana betah?.

Betah kak, Paris nyaman.

2 bulan lagi, kak Gilang ke sana yah, pengen jengukin Khalisa sama calon ponakan kak Gilang, tenang kak Gilang sendirian kok, sekalian kak Gilang liburan di Paris.

Iya kak, Khalisa tunggu ya, tenang aja baby nya bunda juga nungguin uncle nya.

Bundanya ponakan uncle, kuat banget ya, yaudah tungguin kak Gilang ya khal, sebentar lagi. Udah dulu ya ada meeting nih.

DI PAKSA DI JODOHKAN Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang