17

90 11 0
                                    

Hai guyss,,aku up lagi ya!!! Gimana kabar kalian? Semoga dalam keadaan sehat dan bahagia selalu ya!! Tetap mematuhi progres dan protokol kesehatan.

Jangan lupa juga makan ya, dan yang paling penting hahaha jangan lupa vote 🌟 coment dan share ya!!!!

Happy reading guys!!!

Mentari telah bersinar menerangi seantero bumi, Khalisa baru saja terbangun dari tidurnya. Ia membuka mata dan melihat di sampingnya seorang pria yang masih terlelap sambil memeluk dirinya, Khalisa tersenyum mengingat kejadian 2 hari yang lalu dimana Fajri ya itu mengungkapkan perasaan nya, dan mungkin hari ini ia mulai mencintai Fajri, meski belum sepenuhnya.

"Ji, bangun gak ngantor heh."ucap Khalisa, mengguncang tubuh Fajri pelan.

"Egrhhh, lima menit lagi sayang, masih ngantuk nih."rengek Fajri mengeluh.

"Ih, udah jam tujuh juga, ntar kalo abi marah gimana? Ayo ih bangun, makannya lain kali kalo abis subuh jangan tidur lagi jadi males kan."masih mengguncang tubuh Fajri.

"Yaudah iya, ini bangun nih."ucap Fajri, malas dan terduduk di kasur.

"Bagus, cepetan mandi. Aku mau bikinin sarapan dulu."ucap Khalisa, menyingkap kan selimut.

"Morning kiss dulu dong."rengek Fajri.

"Udah sana mandi, kamu bau nanti aja, bye aku kedapur."ucap Khalisa sambil melengang pergi, Meninggalkan Fajri yang cemberut.

Setelah, selesai dengan ritual paginya. Fajri, mencari keberadaan Khalisa, yang masih berkutat di bersama peralatan dapurnya, Fajri mendekat dan memeluk pinggang Khalisa erat, Khalisa terkejut dan hampir saja menumpahkan tumis kangkung udang buatannya.

"Astaghfirullah, ajii.....ngagetin tau! Kalo tumpah gimnaa?."kesal Khalisa, yang memegang telinga wajan erat.

"Hehehe, maaf. Abisnya serius banget bikin sarapannya."bisik Fajri.

"Udah duduk manis aja di meja makan, bentar lagi juga selesai."ucap Khalisa mencoba melepas pelukannya.

"Tinggal lanjutin aja, susah banget si."ucap Fajri.

"Gimana gua mau nyelesain ini ji, kalo lo kunci gerakan gue ih...."rengek Khalisa.

Fajri terkekeh mendengar rengekan Khalisa, ia melepaskan pelukannya dan berjalan menuju meja makan, sedangkan Khalisa, kembali memasak dan menetralkan detak jantung nya yang ber ritme sangat cepat tadi.

Fajri, terus memperhatikan pergerakan Khalisa, entah apa yang ia pikirkan. Namun, saat ini Fajri sedang dalam fase dimana ia tak ingin Khalisa hilang dari pandangan nya.

"Nah, yey makanan udah siap, silahkan makan!!."seru Khalisa gembira.

"Makasih, makin sayang deh."ucap Fajri, sambil memeluk Khalisa.

"Udah makan dulu, bentar lagi harus ngantor, jangan sampe telat."kesal Khalisa. 

Fajri, dan Khalisa makan dengan khidmat. Hanya suara dentingan sendok dan piring yang terdengar.
Fajri, sesekali menatap lekat wajah gadis di hadapannya, yang sibuk mengunyah makanan.
Fajri, tersenyum jahil ketika Khalisa tak menyadari bahwa Fajri sendari tadi memperhatikan nya.

" Uhukk.. uhukkk.."Fajri, pura pura terdesak makanan.

Khalisa, sibuk dengan makanannya kini, merongoh air di sisinya, dan langsung menyodorkan nya kepada Fajri.
Fajri, menerimanya dengan senang hati. Ia tersenyum manis setelah berhasil membaut Khalisa khawatir.

DI PAKSA DI JODOHKAN Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang