01

676 53 1
                                    


Assalamu'alaikum para Redears setiaku. Maaf aku ga up kemarin. Tapi aku bakal up subuh ini.

Aku mohon jangan lupa tinggal jejak ya. Karena cerita ini bakal ngulang lagi dari awal makanya aku sedikit lama up nya.

Happy Reading

“Assalamu'alaikum wahai calon mertua!” suara siapa itu? Ya suara cempreng Lili lah. Memangnya siapa lagi yang berani asal nyelonong masuk ke rumah besar keluarga Raygan? Sangat di pastikan hanya Lili yang mampu, karena gadis itu menyandang gelar anak dari sahabat sekaligus tetangga dari Varel Raygan.

“Lili sudah sarapan nak?” tanya Anggun. Nyonya dari keluarga Raygan itu.

“Udah camer, tinggal nunggu Kio mau berangkat bareng aja nih.” jawab Lili sambil merebut seenaknya buah Anggur dari tangan Varel Raygan. Siapa Varel Raygan? Dia adalah kepala keluarga dari keluarga yang sangat beehhh ituloh. Yang kalo di wattpad tuh kekayaannya tidak akan habis tujuh turunan, sembilan tanjakan, dan sepuluh pengkolan haha.

“Emang gue mau bonceng lo?” suara sinis itu membuat bibir Lili terangkat. Lalu ia dengan senang hati menawarkan dirinya untuk membonceng sang pria.

“Biar gue aja yang bonceng lo, kalo lo ga bisa bonceng gue.”

“Dih najis!”

“Vino!!” tegur Anggun kepada anak sulungnya itu. Yahh benar! Memang nama anak sulung dari keluarga Raygan ini bernama Vino Raygan! Bukan Kio. Tapi dengan seenak jidat, tanpa ada potong kambing, Lili mengganti nama panggilan Vino menjadi Kio. Itu kadang membuat Vino kesal sendiri. Di karenakan orang-orang akan salah kaprah bahwa namanya adalah VinoKio!

Hari ini adalah hari rabu, seluruh siswa SMK Raya di wajibkan memakai seragam batik, yang memiliki ciri khas berwarna Biru.

Tapi sudah menjadi ciri khas seorang Lili yang terkenal dengan sweater tebal yang selalu melekat di tubuh gadis itu. Awal mula dia selalu memakai sweater tebal semenjak dirinya menginjakkan kaki di bangku SMP kelas tiga. Itu bertepatan dengan sang Ibu, yang memegang langsung butik ternama milik keluarga William yang meluncurkan logo, atau merek khas perusahaan William.

Kebiasaan itu terus berlanjut hingga kini dia sudah akan hengkang dari SMK ini. Tinggal beberapa bulan lagi dia akan lulus dan segera menyandang status mahasiswa di salah satu kampus impiannya.

“Woy Lili!" Teriakan seseorang yang
berada di ujung koridor itu membuat
kebanyakan atensi milik murid-murid
yang ada di sana beralih kepadanya.

"Sodara lu tu" ujar Cika Mahendra
sambil menunjuk kearah Agus Wijaya
salah satu teman Lili yang berambut sedikit ikal. Ehh tidak dia berambut kribo.

"kembaran si epyu ni.” balasnya
sambil Menonnyor kepada Soni
Saputra. Orang akan memanggilnya Sonix dan mereka akan memanggilnya Epyu seperti motor
ramping keluaran Honda lama. Mereka adalah Antek-antek perusuh
dari kelas PM-3 (Pemasaran-3).Kelas itu biasa disebut kelas Labrakabels banget. Karna apa? Apa kalian pikir
Mereka sering ngelabrak orang? Yah
jelas ngga lah. Mereka yang di labrak tuh.

"Lili lo berani-beraninya buang coklat
yang gue kasih ke Vino! Lo pikir lo
siapa Ha?!" suara cempreng milik  Rani Juliani Siswi
TI-4. Wanita itu satu jurusan dengan
Vino.Tapi Vino TI-1.

"Cabin nya Kio. Lo mau apa?" jawab
Lili dengan santai sambil mengangkat
dua alisnya, sebenarnya dia mau
sok keren dengan mengangkat satu
alisnya seperti yang sering dilakukan
oleh Vino saat sedang kesal. Tapi
sayang dia tidak memiliki kemampuan
itu. Sungguh Sial.

3/3 BintangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang