2 | belum saatnya

611 118 4
                                    

"Sayan, tentang kondisimu apa aku harus kasih tau bun---" kata Adri yang langsung di potong oleh Sayan.

"Gak perlu, lagian percuma aja. Gak usah kasih tau, kau cukup diam dan jalani kehidupanmu sebagai orang yang bahagia. Aku juga bakalan ngejalanin kehidupan ku sendiri."

Mendengar itu, membuat Adri tidak dapat berkata-kata lagi. Dia diam menatap langkah Sayan yang semakin menjauh, kemudian Alvin menepuk punda Adri sedikit pelan. Anak itu mengalihkan tatapannya secepat mungkin.

"Kenapa?"

"Ayo pulang bareng," ucap Alvin yang menunjuk sebuah mobil yang kebetulan terparkir di depan gerbang sekolah.

Namun, Adri sempat menolak akan tetapi dia mengiyakan tawaran Alvin saat melihat Sayan sudah pergi bersama Ragasa. Di setiap Sayan tidak baik-baik saja, Adri selalu berusaha menjadi pelindungnya. Mereka memang bukan siapa-siapa, hanya seorang saudara yang nyaris tidak di anggap oleh pihak manapun.

Barangkali ini merupakan sebuah alasan untuk Sayan menolak takdir buruk untuknya. Dia anak kandung, tapi dia diperlakukan paling berbeda.

"Mau mampir dulu gak? Sesekali main ke taman gitu. Belum pernah kan?" ucap Alvin sembari membukakan pintu mobil agar Adri masuk ke dalamnya.

"Langsung pulang aja. Bunda udah nungguin pastinya di rumah."

Alvin mengangguk dia juga tidak bisa memaksa, Adri itu adalah tipe anak laki-laki yang malas menyempatkan waktu luangnya untuk bersenang-senang di luar. Dia lebih sering berada di rumah untuk bermain game, membaca buku, menulis beberapa list harapannya di masa depan. Hanya itu yang sering Adri lakukan.

Sampai-sampai dunia di luaran sana tidak terlalu penting untuknya. Padahal Alvin sudah sering mengajaknya keluar namun berkali-kali di tolak.

"Vin, mau nanyak sesuatu boleh?" pertanyaan dari Adri itu mengisi keheningan di antara keduanya.

"Tanya aja."

"Apa iya aku sama Sayan kelihatan kembar? Aku rasa enggak lho. Sayan lebih---"

"Kalian memang gak terlalu mirip, tapi kalian lebih keliatan kembar gitu. Gak tau kenapa aku bilang kayak gini, cara ngejelasinnya juga susah. Tapi beneran mirip aja gitu, lagian memang kembar pun gak bisa tolak," ujar Alvin dengan sedikit detail.

Adri yang mendengarnya, sampai di buat bingung akan penjelasan dari Alvin barusan. Tapi dia benar-benar tidak menyangka jika Sayan dan dirinya, sampai dikatakan sebagai kembar tak seiras padahal mereka benar-benar tidak ada hubungan darah sedikitpun.

Orangtua yang berbeda, dan selalu punya banyak perbedaan. Yang menjadi persamaannya adalah, keduanya punya tanggal dan bulan yang sama bahkan tahunnya juga. Itu yang menjadikan alasan yang lebih akurat jika keduanya kembar.

 Itu yang menjadikan alasan yang lebih akurat jika keduanya kembar

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Tolong Berikan Cinta[✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang