Yeri dibangunkan oleh suara beberapa orang nakes yang menghampiri unit nya. "Selamat pagi nona yeri. Saya dr. Wendy, dokter spesialis paru-paru. Apakah ada keluhan saat ini?" Yeri yang masih 3/4 sadar itu mengangguk, lalu dia menjelaskan apa saja yang ia rasakan saat ini. "Oh gitu, oke deh nanti kita akan langsung mulai pasangkan cairan infusnya ya. Untuk saat ini dan kedepannya kamu akan dipegang oleh suster irene ya. Oke nona yeri cukup jelas ya, saya tinggal dulu, mari.." kata dokter yang juga terlihat masih muda dan sangat cantik itu.
~~
Yeri's POV
Hmm suster irene yang ditunjuk oleh dokter cantik itu, ah aku tidak bisa melihatnya dengan jelas sebab mata ku sedikit minus dan jaraknya tadi lumayan jauh. Ah sudahlah, siapapun yang merawat aku disini aku harap aku bisa cepat sembuh dan keluar dari rumah sakit ini.Saat aku membuka hp, kulihat beberapa panggilan masuk dari papa tadi malam. Semalam aku sudah tertidur jadi tidak sempat menjawab telfon papa. Yasudah aku telfon balik saja, pasti dia sudah sangat mengkhawatirkan aku.
Setelah berbincang kurang lebih sepuluh menit dengan papa, tiba-tiba ada seorang suster yang mengantarkan makanan untuk aku sarapan. "Permisi nona yeri, ini sarapannya ya" tanpa aku bisa mengucapkan apapun suster itu langsung pergi meninggalkan unit ku. Di punggungnya terdapat tulisan cukup besar yang ditulis dengan spidol, 'Sr. Irene' oh ternyata dia adalah suster irene. Suaranya begitu lembut dan sangat nyaman didengar, tapi sayang gerakannya begitu cepat sehingga aku tidak sempat (lagi) untuk mengamati wajahnya. Tetapi yang bisa aku lihat tadi, matanya menyipit saat berbicara seperti sedang tersenyum. Matanya benar-benar cantik.
Ya aku tau dari kemarin semua nakes yang aku lihat pasti aku bilang cantik entah itu dokter maupun perawat. Aku sungguh tidak bohong, walau aku hanya bisa melihat mata mereka, tapi dapat aku pastikan mereka pasti cantik-cantik.
Aku ingin mulai memakan sarapanku yang telah tersedia diatas meja beroda ini. Ugh makanan rumah sakit. Baru dilihat saja sudah bisa aku pastikan rasanya akan hambar, tapi mau tidak mau aku harus memakannya agar pengobatan ku ini berjalan dengan lancar.

KAMU SEDANG MEMBACA
IN BLOOM
Fanfic"Kalau tau begini, rasanya jadi ingin sakit terus" -Yerene fanfiction (gxg) Just for fun.