Tiga bulan sudah tidak ada interaksi diantara dua orang yang saling menyukai tersebut. Yeri sudah pasti suka tapi kalau irene mungkin masih ragu.. author juga kurang yakin.
Yeri menjalani kehidupannya seperti biasa. Bukannya tidak sedih. Dia terus saja bersedih tapi bila dipikir pikir, dia harus move on, hidup harus tetap berlanjut. Jangan jadi tidak maju karena suatu kebodohan.
Di kafe langganannya, yeri sedang duduk di bagian outdoor bersama dengan saeron. Udara sore ini sangat mendukung untuk bersantai sejenak sebelum mengerjakan tugas tugas kuliah mereka yang begitu menumpuk.
"Yer lu tau gak anak hukum kemarin ada yang dm gue, dia minta ig lu tau setelah gue posting foto bareng kita di insta story", tiba tiba saeron membuka suara.
"Anak hukum? Siapa? Perasaan lu gapernah ngasih tau gue punya temen anak hukum" balas yeri sambil menyesap cafe latte nya.
"Gue juga gakenal tapi katanya dia temennya jiwon" kata saeron.
"Oh gitu.. siapa namanya? Mana coba liat orangnya yang mana" yeri mulai penasaran dengan orang yang mencarinya instagram nya itu.
"Nih, namanya Joy. Cantik deh dia, katanya juga dia suka bikin video cover gitu di youtube" saeron menyodorkan ponsel miliknya kepada yeri dan menunjukkan beberapa foto dari akun instagram joy.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Wah gila cantik bgt, seriusan ini dia nanya akun ig gue ke lu?" Yeri sangat kagum dan tidak percaya, karena ada wanita cantik yang menanyakan akun instagram nya.
"Ya serius lah masa gue boong, nih dm nya kalo gapercaya" saeron kembali menyodorkan ponselnya, menunjukkan bukti dm nya bersama joy
"Yaudah lah gas langsung kasih aja ig gue, bilang nanti langsung gue follback kok" kata yeri dengan penuh semangat. Ya jelas saja ia girang karena akan mendapatkan teman baru yang cantik.
"Asik semangat banget nih kayanya, seneng deh gue temen gue udah ga galau lagi. Semoga ada kabar baik deh dari lu sama joy hehehe" saeron senang karena setelah sekian lama ia kembali melihat senyum yang terukir lagi di wajah yeri.
"dih apansi lu, orang kenalan aja belum. gausah ngaco deh" delik yeri sebal karena temannya itu berbicara aneh
"ya kan siapa tau aja yer, siapa tau joy bisa ngebantu lu buat ngelupain si suster tukang boong itu", jawab saeron dengan santai.
"ron jaga mulut lu ya, udah ah males disini gue ga mood", saeron kembali meracau, yeri mulai beranjak dan meninggalkan sahabatnya itu sendirian si meja cafe menuju ke mobilnya.
saeron yang melihat yeri itu langsung bergegas beranjak dan mengejar yeri yang tengah berjalan cepat menuju tempatg parkiran mobil itu, "eh yeriiii tungguin gue dong kok main tinggal tinggal aja sih", dengan terengah-engah saeron memanggil yeri sambil mengejarnya.
saeron berhasil menyusul yeri yang sudah sampai mobil terlebih dulu. "yer, udah sih gue minta maaf, gue kan cuman-" omongan saeron terpotong oleh yeri yang langsung bicara. "udah ah ron gue gamau bahas bahas tentang dia sekarang. iya gue kesel sama dia tapi udah lah cukup", kata yeri dengan suara bergetar akibat menahan tangisannya. yeri memang kesal dengan irene, tapi yeri tidak rela bila ada seseorang yang berani berbicara yang tidak baik tentang susternya.