|11|

4.7K 490 68
                                    

"AKHHHHHHHH??!?!?!?!?!!!!!!" teriak si pembunuh berantai. Kageyama dan suga terkejut melihat Hinata yang memutar lengan sang pembunuh berantai. Kalau saja Hinata bisa mematahkan lengan atau bahkan membunuh akami, pasti.......






Seru.....

Canda seru( ̄∇ ̄)







"Aku sudah bilang permisi bukan?" tanya Hinata dingin di tambah dengan tekanan. Sang pembur masih saja teriak kencang.

"LEPASKAN AKU!!!!!" teriak nya. Hinata melepaskan lengan sang pember yang sudah benar-benar patah, bahkan tak bisa di gerakan.

"KAU!!!!!!!" teriak pembur yang ingin memengal kepala Hinata...

Dor......

Satu tembakan tepat pada lengan sang pembur yang ingin memengal kepada shoyo berlubang.

"A-AGHHHHHHHHH!!!!!!!!" teriak nya lagi. Shoyo hanya memandang rendah pembur itu, namun sebaliknya dengan suga dan Kageyama mereka gemetaran hebat. Lalu suga memberi kode kepada Kageyama agar kita jangan mengangu Hinata. Kageyama menyetujuinya dan mereka pergi sesuai rencana pertama mereka yaitu supermarket. Mereka berdua sepakat untuk menyembunyikan soal ini.

"Ray jangan mengangu ku" ucap shoyo dingin.

"Gomenasai master"

Rahel aqla yaizu(Aku panjangin) Umur : 19 tahunTinggi : 184cmLike : shoyo, burger, yogurt, dllDislike : yang melukai shoyo, berisik, berantakan, dllSifat : dingin(tidak kepada shoyo), agak keras kepala, baik, Penyayang, dll

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Rahel aqla yaizu
(Aku panjangin)
Umur : 19 tahun
Tinggi : 184cm
Like : shoyo, burger, yogurt, dll
Dislike : yang melukai shoyo, berisik, berantakan, dll
Sifat : dingin(tidak kepada shoyo), agak keras kepala, baik, Penyayang, dll

"Bukan kah sudah ku bilang jangan mengikuti ku?" ucap shoyo. ray hanya menatap shoyo dan sedikit membungkuk.

"Dan kau... Bukan kah kau ingin memangal kepala ku?" ucap shoyo. Sang pember bergidik ngeri. Dia awalnya ingin kabur namun 1 kakinya di injak oleh rahel.

"Master sedang berbicara" ucap rahel. Shoyo hanya menatap ray.

"Lepaskan dia Rahel aqla yaizu"ucap shoyo dingin dengan menekankan nama rahel. Rahel lalu melepaskan kakinya lalu ia membungkuk hormat dan pergi dalam sekejap.

"Kau lebih baik diam.... Atau ku bunuh" ucap shoyo dengan semua kalimat ia tekan kan. Sang pember hanya menganguk. Sebenarnya ia ingin lari namun ia tak bisa karena kakinya sudah remuk bagaikan kerupuk-🙂✌

Shoyo menekan nomor polisi. Lalu ia memberi tahu kalau si pember ada di sini. Lalu polisi tancap gass.

Shoyo hanya diam. Namun sebaliknya Sang pember menatap shoyo dengan arti yang seperti ingin membunuh namun ia takut.

Sang Monster Di Balik CahayaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang