|27|

2.7K 326 32
                                    

Hari telah berganti dengan minggu dan minggu telah berganti oleh bulan.

Nakashima shoyo belum sadar dari komanya selama 1/2 bulan. Para tersangka terdiri dari 3 orang pria dan salah satu dari mereka adalah siswa shinzen. Tak ada pemberitaan disini, semuanya di tutup oleh izumi. Ia tahu jika ia memberi tahu sedikit saja informasi mengenai kecelakaan yang menimpa sang master atau matahari shinzen ini, para siswa/i tak segan untuk memburu sang pelaku atau mengali dalam dan dalam supaya terlihat jelas siapa yang melakukan ini kepada sang master. Siswa/i shinzen sungguh akan membabi buta kepada sang pelaku dan jangan di tanya, kemungkinan 99.9% sang pelaku akan mati dalam 15 menit.

"KELUARKAN YURII!!!!!!!!!" teriak riri menjalar di ruangan miliknya. Ya di ruangan milik riri di bawah tanah, di lengkapi fasilitas modern, Tak ada yang bisa keluar dari sana kecuali shoyou.

Dengan lebih dari 15 kamera CCTV dan jangan lupa pintu yang sama seperti pintu masuk menuju ke keluarga zoldyck? Tau?

"KELUARKAN RIRI!!!?!!! RIRI INGIN BERTEMU DENGAN KAKA SHOU!!!!!!!!!!! Hiks" isak riri. Ia sudah setengah bulan di sana. Bagaimana dengan makanan? Ada jalur khusus yang menuju ke sana.

-kita berpindah ke team volley shinzen atau luciver-

Mereka diam, tak bergerak, tak ada lagi canda tawa, tak ada lagi senyuman. Kalian tau? Ai yang biasanya ceria sekarang sedang di bius di ruangan bawah tanah sama seperti riri, ai di masukan ke dalam tabung, jangan lupakan kuchi, ia juga sama.

"Ck... sialan" gumam jiro. Tsukishima datang

"Lebih baik kita fikirkan supaya bisa keluar dari sini" ucap tsukishima. Yamaguchi, ken, akio, chika, yui, dan jiro hanya menganguk.

"Ck..... Harusnya ada jalan keluar dari sini" kesal yui.

"Hah.... Lebih baik jangan dulu.... Karna kita ada di sini sebaiknya kita mencari informasi tentang berita dan kasus menjengkelkan itu" ucap jiro dengan nada kesal.

"Kurasa itu lebih baik" Ucap Yamaguchi di balas anggukan tsukishima dan sisanya.

-Kita lihat keadaan si kembar sakusa dan para meneger serta zhinzu-

Mereka berada di depan izumi. Dengan mata yang tak memiliki arah jalan.

"Kalian mengerti?" tanya izumi. Dan Yap zhinzu dan sisanya menganguk tanda mengerti

"Kami akan melakukannya ketua" ucap shila dingin. Izumi menganguk.

"Baik bubar" ucap Izumi.

----

Shila dan aqila berada di gedung tua milik shinzen. Mereka masuk dan menekan lift menuju ke bawah. Atau lantai bawah tanah

Di sana terlihat 3 pria yang menjadi tersangka kecelakaan ini.

"LEPASKAN KAMI!!???!!!!" teriak pria satu menjalar di ruangan itu.

Lalu shila menekan tombol merah dan pria itu tersengat listrik.

Ia terjatuh. 2 pria lainnya diam tak bergerak dengan tangan yang di ikat dan jangan lupa kaki yang di sangkut kan ke tembok.

"Para tikus seperti kalian layak mendapatkan hukuman mati" ucap shila. Lalu aqila yang sendari tadi membawa kalung di tangannya sekarang ia cantumkan pada leher masing-masing pria termasuk yang terjatuh dengan cepat.

Sakukem, dan zhinzu datang membawa benda bulat, pistol, kapak, pedang, pisau, bom?.

"Mari kita bermain kelinci kotor"

-kita beralih ke azusho-

Azuma duduk dengan tenang tanpa terganggu sedikit pun di sana. Ya di kamar serba putih itu, ia sangat benci kamar ini! Sangat-sangat benci! Siapapun akan membenci ruangan ini bukan?

"Kamu kapan bangun baby?" tanya Azuma. Shoyo tak bergerak sedikitpun ketika Azuma mengelus surai orenge milik shoyo. Izumi biasanya datang 1 hari 2 kali, jangan di tanya mengapa ia mengabaikan anak nya itu. Ia bukan mengabaikan namun ia mengkhawatirkan anak nya itu... Ia juga diam-diam mengecek keadaan anaknya itu di ruangan CCTV.

Mengapa tidak bertemu langsung dengannya? Jika ia bertemu langsung dengan riri, itu akan merepotkan. Riri akan berusaha membujuk ayahnya itu dengan cara apapun! Ia akan mengunakan cara apapun itu!

Azuma melepas tangan anaknya itu dan pergi ke kamar kecil. Saat ia selesai dan mencuci tangan di wastafel....

"Hiks...."

"Eh...."

"Hiks d-daddy hiks...."

'Shoyou!!!!' teriak Azuma dalam hari lalu ia berlari ke luar dan membuka pintu.

Yang ia lihat pertama kali ialah anaknya yang sedang menangis dengan tangan yang gemetar memegang pembatas kasur.

"Shoyo" gumam ia lalu ia berlari mengecam sang anak yang gelisah? Ketakutan? Kurasa...

Ia menekan cepat tombol yang berada di atas shoyo.

"Hiks daddy hiks sakit" isak shoyo. Azuma melihat tajam arah mata anaknya ini.

"Tenang oke shoyo tenang oke" ucap Azuma yang menenangkan shoyo. Lalu tak lama dokter datang.

"Ketua-sama tolong keluar sebentar!" ucap dokter khawatir dan penuh keringat dingin. Azuma awalnya menolak namun ia sadar dan pergi menunggu di luar.

-keadaan azuma-

"Shoyo shoyo shoyo shoyo shoyo shoyo shoyo shoyo" nama anak nya saja yang ia keluarkan. Azuma bulak-balik di depan pintu.

Keadaan khawatir dengan di campur rasa senang yang di rasakan Azuma sekarang. Khawatir jika anaknya kenapa-kenapa dan senang karena anaknya ini terbangun dari tidur panjangnya.

-keadaan shoyo-

"Hiks daddy hiks daddy hiks" isak nya. Dokter sudah melakukan berbagai cara agar shoyo tenang. Tak perlu di sutik atau apapun obat untuk menenangkan shoyo kali ini.

"Shoyo-sama tenang oke tenang" ucap dokter gelisah sebab sudah beberapa kali cairan marah keluar dari hidung shoyo.

"Hiks s-sakit hiks" isak nya lagi. Dokter sepenuhnya sudah mengerti, shoyo ini sebenarnya tak ada luka serius namun ia tahu jika shoyo sekarang sedang trauma. Kemungkinan karena akibat kejadian lift ini dan juga saat terbangun ia melihat ruangan putih ini.

"Sttt sudah oke tidak sakit lagi kok, shoyo sudah tidak sakit lagi" setelah dokter mengatakan hal itu shoyo sedikit demi sedikit tenang dan ia tertidur kembali.

Dokter serta suster di ruangan shoyo bernafas lega. Shoyo sudah tertidur ia sudah tidak koma lagi.

Dokter keluar dengan senyuman.

"Bagaimana keadaan shoyo???!!!" teriak Azuma. Dokter laki-laki ini mengatakan.

"Master sudah tidak apa-apa namun kemungkinan nanti malam ia akan terkena demam ketua" ucap nya. Azuma lalu menghela nafas lega.

_---_

Azuma duduk di samping shoyo dengan senyuman. Lihatlah ia sangat senang dengan berita ini.

"Heyy cepat bangun baby" ucap Azuma lembut dengan tangan miliknya menggenggam erat tangan milik shoyo.

Azuma sedikit mencubit pipi shoyo dan mengelus surai orenge milik shoyo.

"Engh"

Azuma terkekeh ketika anaknya ini terganggu oleh tangan miliknya padahal selama ini ia selalu di elus lembut oleh tangan Azuma.

"Astaga...."





















--
Tbc
16-11-2021
20:42

Mohon maaf jika ada typo atau kesalahan lainnya (`・ω・´)
Salam hangat Giaa!!

Sang Monster Di Balik CahayaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang