7

2K 277 23
                                    

Kamu terdiam di balkon menatap pemandangan malam dari atas istana, pangeran jayner yang mengikutimupun berdiri di sampingmu.

"apa kamu marah?" tanya pangeran jayner.

Kamu menatap pangeran jayner sekilas lalu menatap pemandangan malam kembali, pemandangan malam ini sangat indah di sini tidak ada bangunan-bangunan tinggi yang menjulang ke langit.

Yang ada hanya pohon-pohon indah, air sungai yang mengalir dengan tenang dan langit berbintang yang sangat cantik, dengan deruan angin yang masih sejuk alami tanpa polusi.

"pangeran, saya ini bukan putri giselle, saya ini cuma anak biasa yang datang dari masa depan" ucap mu.

Kamu mentap pangeran jayner karena ingin tahu bagaimana tanggapannya, dia terlihat santai dan terus menatap ke depan.

"masa depan?" tanya pangeran jayner.

"iyah, tepatnya 1000 tahun dari sekarang" jawab mu.

Kini pangeran jayner menatapmu tegas, dia meraih tanganmu lalu mengelusnya lembut.

"siapapun kamu, bagi saya kamu tetaplah putri giselle" ucapnya.

Lagi-lagi kamu membuang muka harus berapa kali kamu bilang agar pangeran jayner percaya, kamu melepaskan tanganmu dari pangeran jayner.

"apa pangeran gak liat perbedaan aku sama putri giselle itu terlihat jelas, rambut aku berwarna silver sementara putri giselle berwarna brown, aku tidak mempunyai poni dan putri giselle memiliki poni" jelas mu.

"pangeran, aku hanya takut mereka semua mengira kalau aku sedang membodoh-bodohi mereka" lanjut mu.

Tidak ada tanggapan apapun dari pangeran jayner dia hanya tersenyum sambil menatapmu, yang berbicara panjang lebar.

"pangeran aku serius!" ucap mu.

"aku juga serius, sepertinya kita harus mempersiapkan lagi hari pernikahan kita yang tertunda" ucap pangeran jayner.

Kamu menatap pangeran jayner malas "ni pangeran ngebet banget si pengen nikah, masalahnya gue ini bukan putri giselle, mana mungkin gue nikah sama dia" di dalam hatimu.

"pangeran jayner" panggil seseorang dari belakang.

Kamu dan pangeran jayner menoleh "ada apa?" tanya pangeran jayner.

"raja mencari pangeran" jawab nya.

Pangeran jayner menatapmu "tunggu di sini, aku akan segera kembali" ucapnya dan kamu hanya mengangguk.

Setelah itu pangeran jayner pergi meninggalkan kamu sendiri di sana.

"kalo pangeran jayner benaran cinta sama putri giselle harusnya dia bisa ngebedain mana putri giselle dan mana yang bukan putri giselle" gumamu di dalam hati.

"selamat malam putri giselle" ucap seseorang.

Dia menghampiri kamu di balkon sambil tersenyum ramah "perkenalkan saya pangeran brian dari kerajaan faramond, senang rasanya bisa melihat tuan putri kembali dengan selamat" ucap nya.

"ahh iya terima kasih banyak" ucap mu.

"putri sedang apa sendirian di sini?" tanya pangeran brian.

"saya cuma lagi liat pemandangan malam, anginnya juga sejuk" jawab mu.

"malam ini putri giselle terlihat cantik, setiap kali melihat putri giselle saya sangat kagum" ucap nya.

"ahahaha! Bu-bukankah itu berlebihan?" tanya mu.

Wajahmu memerah mendengar pujian pangeran brian "tidak tuan putri, itu adalah pujian yang pantas putri giselle terima" jawab nya.

"ahahaha, terima kasih banyak" ucapmu kaku sambil mengibaskan tangan ke wajahmu karena merasa panas.

PRINCETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang