47

1K 167 9
                                    

Kamu berlari mencari jay sejak tadi, tapi sayangnya kamu tidak menemukan jay sampai matahari terbit, kamu sangat hawatir pada jay kamu takut jay akan berbuat tidak masuk akal pada dirinya.

Bahkan kamu ingat tatapan jay sebelum pergi dari apartemen sunghoon "maafin gue jay, gue gak tau kalau ternyata lo serapuh itu" gumam kamu.

Matamu memerah, air mata menggenang di kedua bola matamu rasanya kamu sangat takut kehilangan jay sekarang.

Kamupun tiba di jembatan yang jay singgahi semalam, tapi jay sudah tidak ada di sana entah kemana jay pergi kamu sudah sangat bingung sekarang.

Saat itu tiba-tiba kamu mendapatkan telfon dari heeseung.

"heeseung!" kamu segera mengangkatnya "iya?" jawab kamu.

"lo dimana? Cepet pulang" ucap heeseung.

"iyah gue pulang sekarang" jawab kamu.

"bikin orang hawatir aja, pulang yah gue sama jungwoon nunggu nih" ucap heeseung.

"iyah, bawel lo!" jawab kamu.

Ahirnya kamupun memilih untuk pulang saja karena ini sudah pagi dan kamu juga merasa sangat mengantuk.

"jay lo dimana?" gumam kamu.

°°°

Jay berjalan memasuki rumahnya dengan langkah yang tidak pasti, ekspresi wajahnya datar saja matanya sedikit bengkak dan menyipit karena menangis, bajunya lusuh dia kehilangan banyak akal sehat dan energi karena berkelahi dengan sunghoon.

"tuan jay!" ucap seseorang yang menyadari kalau jay sudah pulang.

BRUKKK!

"tuan jay, tuan jay"

"ayo angkat dan bawa ke kamarnya!"

Tiba-tiba saja jay pingsan karena terlalu lelah, bukan hanya badannya yang lelah tapi batinnya sama-sama lelah.

Semua orang di luar membawa jay kekamarnya, jay juga langsung di periksa oleh dokter keluarga mereka.

"gimana keadaan jay dokter?" tanya ibunya jay, di dalam kamar jay juga ada ayahnya.

"dia mengalami depresi ringan, saya harap kalian jangan terlalu menekannya dan cobalah mengertikan perasaanya" jawab dokter hwang.

Mendengar jawaban dokter hwang yang menyatakan bahwa putranya mengalami depresi tentu membuat ibunya menangis histeris, sementara ayahnya dia hanya terdiam entah menyesali perbuatannya atau tidak dia tidak menunjukan reaksi apapun.

"a-apa jay masih bisa sembuh dok?" tanya ibunya jay.

"tentu saja, masih banyak kesempatan untuk jay sembuh, jay hanya harus mendapatkan perawatan yang baik, dan tolong jangan banyak menekan batinnya, biarkan dia melakukan hal yang membuatnya senang" jelas dokter hwang.

"syukurlah" ibunya jay duduk disamping tempat tidurnya jay, dia menggenggam erat kedua tangan anaknya itu.

Air matanya menetes menyaksikan penderitaan yang harus anak-anaknya alami, dahulu kakaknyapun mengalami hal yang sama dia mengalami depresi dan ahirnya memutuskan untuk mengahiri hidupnya.

Dia takut kalau kali ini jay juga akan melakukan hal yang sama seperti kakaknya dahulu, dia tidak mau kehilangan anaknya lagi.

"mamah janji sayang, setelah ini kita akan hidup tenang" batinnya.

°°°

Cklekk

"abis dari mana aja?" tanya heeseung, mereka berdua menunggu kamu di depan pintu sambil berdiri dan melipat kedua tangannya di depan.

PRINCETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang