29

1.3K 224 7
                                    

"apalagi pacarnya jay itu, cewek yang benci banget sama gue!" ucapmu di dalam hati.

"gue mau ngomong, ikut gue sekarang!" ucap yejin, dia baru saja datang menghampiri kamu.

"di sini aja" jawab kamu.

"di sini banyak orang" ucap yejin.

"emang lo mau ngapain?" tanya kamu.

"bawel ya lo, udah ikut aja!" ucap nya.

Kamupun ahirnya menurut dan ikut bersama yejin, dia membawa kamu ke sebuah tumpukan batu besar di tepi pantai.

"seharusnya lo itu malu, kehadiran lo gak di harapkan di sini, asal lo tahu yah mamah sama papah udah punya calon buat kak yeonjun, dan yang pasti dia lebih berkualitas dari lo!" ucap yejin.

"lo dengerin gue yah, cewek yang sama bang yeonjun tadi, itu pacarnya bang yeonjun! Jadi mending lo pergi jauh-jauh deh kalo lo masih punya harga diri" lanjut nya.

"ooh jadi cewek itu pacarnya yeonjun? Pantes nempel terus!" gumam kamu.

"lo denger gak sih gue ngomong!" yejin mendorong bahu kamu.

"lo udah selesai kan ngomongnya?" tanya kamu sambil menatapnya tajam.

"heh! Emang bener-bener gak punya malu ya lo jadi cewek, ngapain coba masih di sini! Lo siapa emangnya hah, cewek bodoh kaya lo gak pantes jadi pacarnya abang gue!" ucap yejin.

"masih mending gue bodoh tapi gue masih punya sopan santun, dari pada lo pinter tapi gak punya sopan santun!" Jawab kamu.

PLAKK!

Yejin menampar kamu "berani ya lo ngatain gue gak punya sopan santun!" ucap nya.

Kamu tersenyum miring pada yejin, tanganmu mengepal karena sudah terlalu kesal, dia bukan saja menghina kamu tapi dia sudah menginjak harga dirimu.

"gue cuma ngomong fakta, lo fikir sukses cuma di ukur dari seberapa besar nilai lo? Ngga!" ucap kamu.

"yang lebih utama itu adalah etika!" ucap kamu.

"gak usah banyak omong lo, siapa si orang yang bakal dengerin omongan lo! Sampah kaya lo itu gak pantes hidup di dunia ini!" ucapnya.

Yejin menarik keras tangan kamu lalu mendorongmu ke arah belakang, sementara di belakangmu adalah laut yang airnya cukup dalam.

"YEJIN STOP!" teriak jay dari jauh, jay berlari menghampiri kamu dia berniat membantu kamu tapi kamu sudah terlanjur jatuh.

Cplashhhh...

"GISELLEEE! kamu apa-apaan sih?" ucap jay penuh amarah.

Tanpa berfikir panjang jay langsung loncat ke bawah untuk menolong kamu "JAY, MAU NGAPAIN KAMU?" teriak yejin.

Cplashhh...

Kamu dan jay bertemu di dalam laut, kalian saling menatap, saat jay menatap mata kamu seketika dia mengingat kembali mimpinya semalam saat seorang pangeran yang mirip dengannya menolong seorang putri yang mirip dengan kamu.

"mimpi ini? Kejadian ini sama persis kaya mimpi gue semalem" gumam jay.

Jay menarik kamu kepelukannya, lalu membawamu berenang ke permukaan laut.

"ngapain si jay nolongin tu cewek! Lagian dari mana jay bisa tahu kalo nama dia giselle!" gumam yejin.

Setelah sampai di atas kamu langsung bernafas lagi walaupun masih sedikit sulit "lo gak papa kan?" tanya jay.

Kamu masih berusaha mengatur nafasmu yang hampir saja habis, rasanya dadamu sangat sesak, tidak berselang lama kamu merasa jauh lebih baik.

Matamu tiba-tiba berbinar mengingat semua ucapan yejin yang melukai hati kamu tadi "cewek yang sama yeonjun! Dia pacarnya yeonjun?" tanya kamu lirih.

Jay hanya diam dia tidak mau ikut campur dengan masalahmu dan yeonjun, tapi melihatmu seperti ini jay jadi merasa kasihan.

Seluruh wajahmu memerah matamu berbinar, kamu seperti dipukul dua kali oleh kenyataan yang pahit, kamupun menundukan kepalamu dan sedikit menyender di bahu jay.

"kenapa? Kenapa harus kaya gini?" ucap mu lirih sambil menangis di bahu jay.

"kalo lo pengen nangis, nangis aja biar hati lo tenang" ucap jay.

Setelah kamu tenang jay perlahan membawa kamu ke tepi pantai, kamu duduk di sana dan ternyata baru terasa kalau telapak kaki kananmu berdarah pantas saja sejak tadi kamu merasa perih, dan lagi sandal kamu hilang sebelah.

"astaga kaki gue berdarah, kayanya kena batu deh" gumam kamu yang terkejut melihat kakimu.

"sayang-sayang kamu gak papa kan?" tanya yeonjun panik dia duduk di samping kamu.

"heh, lo ngapain peluk-peluk cowok gue tadi, kesempatan banget ya lo emang dasar cewek centil!" ucap yejin.

"yejin udah cukup, giselle jatoh juga gara-gara kamu!" jawab jay.

"terus aja belain dia! Kenapa kamu suka sama cewek centil ini, aku mau tanya sama kamu yah dari mana kamu tahu kalo nama dia giselle?" tanya yejin dan jay tidak menjawabnya.

"ohh atau jangan-jangan kalian ini udah saling kenal iyah!" ucap yejin.

"udah, jangan makin memperkeruh masalah, coba kalo kamu di posisi dia mungkin kamu juga bakal lakuin hal yang sama" ucap jay.

"BELAIN AJA TERUS!" sentak yejin.

"urusin tu pacar lo bang, bilang gak usah genit sama cowok gue!" ucap yejin.

"lo itu emang gak tahu adab yah, gue Kaya gini gara-gara lo, bukannya minta maaf malah nyentak-nyentak" ucap kamu kesal.

"gue emang gak punya adab tapi gue gak pernah genit sama cowok orang" jawab yejin.

"giselle! Apa bener yang yejin bilang, tadi kamu peluk jay?" tanya yeonjun yang baru saja dateng.

"iyah, itu karena aku takut jun!" jawab kamu.

"kenapa kamu kaya gitu" ucap yeonjun.

"kaya gitu apanya sih?" tanya kamu bingung dengan tanggapan yeonjun.

"seharusnya kamu gak usah peluk dia, jangan cari-cari kesempatan!" ucap yeonjun.

Kamu terdiam mendengar ucapan yeonjun, hidung, pipi dan matamu kembali memerah, kamu tidak menyangka kalau reaksi yeonjun akan seperti itu.

"cari-cari kesempatan lo bilang, seharusnya kalo gue gak boleh peluk orang lain lo yang nolong gue tadi! Tapi lo dimana? Lo sibuk sama pacar lo itu!" ucap kamu, dengan nada yang bergetar.

Kamu merasa selalu disudutkan diacara ini, padahal yeonjun sendiri yang bilang kalau kamu tidak usah hawatir tentang yejin, dia yang akan mengurusnya.

"emang yah adek sama abang tuh sama aja, Sama-sama gak punya hati!" ucap kamu, dan kamu kembali menangis.

Kamupun berdiri "kamu mau kemana?" tanya yeonjun.

"pulang!" jawab kamu.

"biar aku anter yah" ucap yeonjun.

"gak usah, gue bisa pulang sendiri, gue bukan anak kecil" jawab kamu.

"giselle aku minta maaf, kenapa malah kamu yang marah, harusnya aku loh yang marah!" ucap yeonjun.

"serah" ucap kamu.

Kamupun berbalik untuk pergi berjalan dengan kaki yang pincang "sayang, biar aku anter yah" ucap yeonjun dia menahan tangan kamu.

"gue bilang gak usah ya gak usah! Lepasin tangan gue sekarang!" ucap kamu.

Yeonjunpun mengalah dan melepaskan tangan kamu, setelah itu kamu pergi meninggalkan yeonjun, yejin dan jay.

Kamu pulang sendiri sebelum sampai rumah kamu mampir dulu ke klinik untuk mengobati kakimu.

°°°

Vote komen gaezz!

PRINCETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang