Happy reading
Di sebuah tempat yang dikelilingi oleh pepohonan hijau dan suara air yang mengalir di atas tebing yang membuat suasana menjadi lebih asri
Di sana terdapat satu keluarga yang sedang menyiapkan barang barang di bawah rerumputan hijau dengan di alaskan sebuah kain bercorak kotak kotak
“ kak gimana kalo kita main lempar bola, yang kena dia yang jaga “ ajak Riki pada Jake
“ Yu gimana kalo kita ajak ayah biar makin seru “ usul Jake yang di setujui oleh riki
“ bagus tuh, yahh kita main lempar bola yu “
Ya, mau tidak mau ayah nya itu harus menuruti kemauan sang anak kapan lagi coba bisa main bersama dengan anak anaknya yang sudah mulai tubuh dewasa.
Tanpa aba aba tiba tiba sang Ayah lari sembari melemparkan bola ke arah Jake secara tiba tiba yang membuat Jake kaget
“ ga adil ayah curang “ ucap Jake sembari cemberut
“ hahahaha ka Jake yang jaga kasian deloo “ ejek Riki
Mereka berlari ke segala arah agar tidak terkena lemparan bola dari kakak dan anak nya itu Riki yang bersembunyi di balik tubuh ayahnya yang tinggi dan besar itu membuat dia tidak bisa terkena bola nya namun tiba tiba sang ayah menunduk ketika bola di lempar kan yang membuat adik nya lah yang terkena bola
“ Aw “ ucap Riki sembari memegang perutnya
“ nak kamu ga papa “ ucap ayah nya
“ Riki kamu gapapa maafin kakak lemparnya kekenceng an ya “
Dengan bola yang sudah di genggaman nya secara tiba tiba bola itu di lemparkan mengenai ayah nya yang membuat ayah nya merasa kesal
“ bikin khawatir aja tuh anak, anak siapa sih “ batin ayahnya
“ Hahahaha ayah kena “ Riki kembali berlari Jake juga seperti itu
Di sisi lain Mamahnya yang sedari tadi hanya memfoto foto kelakuan anak dan ayah itu untuk menjadi sebuah kenang kenangan, asal kalian tahu di rumah banyak sekali foto dari Riki dan Jake kecil hingga sudah besar dan itu adalah kelakuan mamah nya sendiri
" Cepet banget kalian dewasa nak " batinnya
“ Ayah, anak anak ayo makan dulu udah siap nihh “ lanjutnya
“ yahh Riki masih belum puas “ ucap Riki kecewa
“ Makan dulu ya nanti main lagi bareng Kakak “ ucap Jake sembari merangkul pundak adiknya.
Acara makan dimulai semua nya sibuk dengan makanan yang ada dalam piring nya yang terdengar hanya suara air mengalir dan beradunya sendok dan piring
Riki melihat mamah ayah dan kakaknya secara diam diam dalam hati nya ia merasa senang sekali bisa menghabiskan waktu nya seharian dengan keluarga nya senyuman lebar terukir di bibirnya dia kembali melanjutkan memakan makanan nya.
“ Ahh kenyang banget “ Ucap Riki sembari meregangkan tubuh nya
Baru saja dirinya selesai makan tiba tiba ia merasa mual ,ia ingin berusaha untuk menahan nya, namun ia sudah tak bisa karena semua makanan yang ia akan makan tadi sudah berada di ambang ingin keluar
" mah, yah, kak Riki ke toilet sebentar ya kebelet " ucap Riki sembari berlari kecil
" Riki.. Riki.. ada ada aja "
✯✯✯
Di dalam toilet Riki terus berusaha mengeluarkan semua makanan tadi karena rasa mual nya tak kunjung hilang hingga yang keluar hanyalah air
Huek huek huek
Tiba tiba kepala nya terasa pusing hingga membuat tubuh nya ambruk terduduk di atas lantai toilet, dirinya bener bener lemas tuk berdiri kembali pun sangat sulit
" Ahk sakitt " lirih Riki
Tok tok tok
" Tung gu se ben tar " ucap Riki terpatah patah sembari menahan sakit
" Gue kangen loh sama Lo, masih inget gue kan "
Dalam sana Riki yang masih terduduk lemas merasa tidak asing dengan suara orang tersebut ia mulai mengingat ingat walaupun rasa pusing pada kepala nya masih belum hilang
" Masa sih lupa sama gue padahal baru kemarin loh ketemuan "
Yah Riki mulai ingat dengan suara itu seperti suara yang mengurung nya kemarin
" Mau apa Lo kesini jangan ganggu gue "
" Gue ga akan ganggu Lo ko, tapi gue cuma penasaran sama keluarga Lo terutama kakak Lo itu "
Ketika mendengar perkataan tersebut Riki berusaha bangkit dengan memegang kenop pintu dan langsung membuka nya
Bruk
Tiba tiba orang itu hilang begitu saja, ia mulai mencari cari orang tersebut di sekitar toilet namun tidak ada siapa siapa
" Jangan coba coba Lo sakitin keluarga gue, kalo berani tunjuk in muka Lo dasar cupu keluar gue bilang keluar ya keluar " teriak Riki dengan keadaan hati yang tidak bisa diartikan
Tak beberapa lama ia langsung berlari ke tempat keluarga nya tadi untuk memastikan tidak terjadi apa apa dengan keluarga nya
Dan ternyata keluarga baik baik saja ia mulai berjalan seperti biasa dan menormal kan kembali nafas nya
" Ko lama banget si Rik ? " Riki menepuk nepuk perut nya
“ Kak gimana kalo kita berendam kaki di sungai itu “ usul Riki
“ Kayanya seru tuh “
Mereka berjalan berdua ke arah tepi sungai itu memanjakan kaki nya dengan air yang begitu dingin
“ Kak kita foto bareng yu “ Jake mengangguk
Cekrek
“ Mana liat ? “ Riki menunjukkan hasil foto nya pada Jake yang membuat Jake merasa gemas dengan adiknya itu
“ lucu banget , adik siapa sih “ ucap nya yang menunjuk ke arah foto Riki
“ Adik kakak lahh “ ucap Riki sembari menyenderkan kepala nya di bahu Jake
“ ga mungkin kakak lakuin hal jahat, Kakak orang paling baik yang Riki kenal, Riki ga akan pernah percaya sama apa yang dikatakan orang jahat itu, Riki bakal selalu percaya kakak “ batin Riki sembari memeluk tubuh Jake
Semoga kalian suka 🌧️🐻🖤
KAMU SEDANG MEMBACA
Believe
Random" Riki rindu kakak yang dulu " " Riki gapapa kakak jangan khawatir " Kedekatan seorang adik kakak yang selalu bersama Secara tiba tiba terjadi konflik di antara mereka yang membuat kedekatan mereka sedikit merenggang Ini adalah sebuah cerita fiksi...