Happy reading
Seorang pria masuk kedalam rumah dan menampilkan seperti rumah tak berpenghuni begitu sunyi namun barang barang tertata dengan rapi dan bersih
Ia segera berjalan ke kamarnya mengambil barang yang ia butuhkan
Prang
Suara barang jatuh terdengar jelas di sebelah kamar nya yang tak lain adalah kamar riki jake mengintip karena pintunya yang sedikit terbuka
Ia sungguh terkejut dengan keadaan kamar adik nya begitu berantakan dengan pecahan kaca dimana mana dan barang barang yang berhamburan dimana saja sedangkan pemilik kamar terdiam di pojok kamar menatap sebuah foto di genggaman nya dengan tatapan sendu
Ia menghiraukan semua itu dan kembali pada niat awal nya mengambil barang yang ia butuhkan di kamar nya
Ia mengambil beberapa buku yang berada di rak dan memasukan nya kedalam tas tanpa sengaja jake menyenggol sebuah bingkai poto dirinya dan riki yang membuat serpihan kaca berhamburan
Ia mengambil foto itu dengan hati yang begitu sesak dan membuat ia teringat dengan masa lalu yang begitu indah ketika dirinya bersama adiknya
" kak jake " ucap riki dengan senyuman manis yang ia perlihatkan namun dengan bibir yang pucat, jake segera memasukan foto tersebut ke dalam tas nya tanpa sepengetahuan riki
" kakak ngapain disini "
" bukan urusan lo " ucap jake yang kembali memasukan barang barang nya dan berjalan pergi meninggalkan riki
" kak jangan tinggalin riki, riki takut " ucap riki sembari menahan jake dengan memegangi tangan jake
" lepasin gue " ucap jake sembari mendorong riki yang membuat ia terjatuh tepat pada serpihan kaca
"Aww " jake yang melihat itu hati nya begitu khawatir pada adik nya namun rasa gengsi lebih menguasai dirinya ia memilih untuk berjalan pergi meninggalkan riki disana
Riki bangkit disana dan melupakan lutut nya yang berdarah. Dan mengejar jake walaupun dengan kaki yang sedikit pincang
" kak jake jangan tinggalin riki "
" kak riki takut "
" jangan tinggalin riki " lirih riki, jake tidak mendengarkan riki sama sekali ia memasuki mobil dan melajukan mobil nya dari rumah tersebut
" kakak " riki terjatuh karena kaki nya sudah lemah dengan darah di kaki nya
" maafin kakak " lirih jake di dalam mobil
***
Di rumah yang cukup megah dan banyak berbagai macam tanaman heeseung sunoo jungwon jay dan sunghoon sebagai pemilik rumah sedang berenang bersama di kolam renang yang cukup luas
" jake kemana sih lama banget " ucap sunghoon
" sabar aelah nanti juga kesini "
" apa nih ngomongin gue, ga ngajak ngajak lagi parah banget " ucap jake yang baru saja sampai dengan tas yang di gendong nya
" bawa apatuh di katong makanan ya ko tau sih kita lapar yang punya rumah ga nyuguhin makanan tuh "
" wah lo parah bukan nya tadi lo udah habisin kulkas gue ya gatau malu banget " ucap sunghoon kesal sembari menyipratkan air ke wajah heeseung, jake menggeleng gelengkan kepalanya
Byurr
Mereka semua bermain bersama mulai dari menyiprat nyiprat kan air bermain bola lempar bersama dengan 3 lawan 3 lawan dan sunghoon sebagai wasit
" kayak biasa ya 3 lawan 3 lo jadi wasit " ucap jay sembari menunjuk sunghoon
" tunggu gue ambil kamera dulu "
" jangan lama " teriak jake
Tak membutuhkan waktu lama sunghoon berjalan menuju kolam dengan tangan nya yang membawa sebuah kamera yang biasa mereka gunakan untuk merekam dan meletakan nya di tempat di tepi kolam
" ya udah kita mulai ya 1 2 ... "
" tunggu bang ko kurang satu ya " tanya jungwon
" ouh iya kan ga ada riki "
" yaudah hoon lo main aja "
" yahh ga rame ga ada riki, jadi kangen dia " ucap sunoo
" lebay lo bang, bang sunghoon juga bisa gantiin anak itu kali " ucap jungwon kesal
" lo kenapa sewot sih gue aja biasa "
" udah udah jangan berantem kita mulai ya "
Permainan pun di mulai dengan tim 1 yang dimainkan oleh suno sunghoon dan jake dan tim 2 yaitu heeseung jay dan jungwon selama permainan di mulai tim 2 terus mencetak point dan tim 1 hanya mendapat 1 point hingga sampai akhir permainan tim 2 mendapatkan 10 point dan tim 1 mendapatkan 2 point tim 2 pemenang dari permainan ini
" gara gara bang sunghoon sih jadi kita kalah coba kalo sama riki pasti kita menang " ucap suno
" lah ko nyalahin gue, lo juga tiap kali mau oper salah sasaran mulu " ucap sunghoon yang tak terima
" gatau lo noo terus aja ngomongin dia kita itu lagi seru seru bisa ga sih lo jangan omongin dia muak gue denger nya " kesal jungwon
" lo ko lo sewot sih emang salah ya gue ngomongin dia "
" udah udah ko salah berantem gini " lerai heeseung " gimana hoon vidio nya aman ? " tanya heeseung pada sunghoon yang sedang memeriksa vidio pada kameranya
" aman bang "
" mana mana bang gue pengen liat " ucap suno dan jungwon berebutan dan tanpa sengaja sebuah vidio ketika pesta jake ketika ingin menyatakan perasaan nya terputar
Semua melihat ke arah kamera yang sunoo pegang dan layar kamera menampilkan kejadian saat dimana azsya berjalan mendekati ke arah jake dengan tangan yang bersiap untuk mendorong tubuh jake jatuh ke ke bawah sana namun ia segera di tarik oleh riki setelah melihat itu semua orang disana terkejut dengan apa yang ia lihat mereka tidak percaya akan itu termasuk jake
" ga ga ini pasti bohong azsya ga mungkin kayak gitu gue percaya sama azsya "
" jake sadar ini udah ada bukti nya mau sampe kapan lo di hantui dengan cinta buta lo itu "
" kalo emang itu yang azsya mau, gue rela mati ko demi dia "
" emang bucin akut ni orang harus di bawa ke dukun kali ya " ucap sunghoon pelan
" tapi dari vidio yang tadi lo tau kan riki ga bersalah " lanjutnya
" anak sialan itu tetep salah dia udah ngerebut azsya dari gue "
" gue setuju sama bang jake, dia juga udah ngerebut alexa dari gue " ucap jungwon
" ngapain sih lo ikatan ikutan manas manasin aja emang alexa siapa lo ? dia bukan siapa siapa lo kali, lo ga berhak marah, kalo emang bener alexa deket sama riki" ucap suno
" bacot lo "
" gue cuma ngasih tau ke lo cari dulu kebenaran yang terjadi sebelum lo menyesal di penghujung hari "
Semoga kalian suka ☁️🐻🖤
KAMU SEDANG MEMBACA
Believe
Random" Riki rindu kakak yang dulu " " Riki gapapa kakak jangan khawatir " Kedekatan seorang adik kakak yang selalu bersama Secara tiba tiba terjadi konflik di antara mereka yang membuat kedekatan mereka sedikit merenggang Ini adalah sebuah cerita fiksi...