25

299 29 2
                                    

Happy reading

Jungwon mengejar Alexa yang sudah hilang dari pandangan nya, ia melihat sekeliling namun tak ada tanda tanda keberadaan Alexa, ia kembali mencari nya dengan perasaan khawatir Dan rasa bersalah yang terus menghantuinya, sungguh ia merasa sangat bod...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jungwon mengejar Alexa yang sudah hilang dari pandangan nya, ia melihat sekeliling namun tak ada tanda tanda keberadaan Alexa, ia kembali mencari nya dengan perasaan khawatir Dan rasa bersalah yang terus menghantuinya, sungguh ia merasa sangat bodoh mengapa ia melakukan hal itu pada orang yang ia sayang

" Lo pengecut won kenapa Lo malah nyakitin dia " batin nya

Sampai pada akhirnya tak jauh dari penglihatan nya ia melihat seorang wanita yang sedang terduduk di bawah rumput dengan tubuh yang bersandar pada batang pohon dengan kepala yang menempel pada lututnya

Sungguh rasa bersalah itu semakin besar ketika ia melihat orang yang ia suka terisak karena ulahnya, ia menarik napas dalam memberanikan diri untuk mendekati, dan berdiri tepat di hadapan Alexa

Ketika merasa ada seseorang mendekatinya Alexa mendongkakan kepalanya dan orang yang ia lihat adalah jungwon orang yang ia tidak diinginkan, mengapa jungwon harus melihat ku seperti ini sungguh ia begitu malu ia kembali menundukkan kepala

" Pergi tinggalin gue "

" Maaf " 

" Gue benci sama Lo, pergi gue pengen sendiri "

" Xa lihat gue, gue tahu gue emang salah  karena ngomong kayak gitu, gue emang bodoh gue pantes di benci sama Lo, gue selalu ga mikirin perasaan Lo, gue emang lelaki pengecut " ucap jungwon dengan mata yang saling bertatapan dengan jarak yang cukup Deket

" Maaf kalo gue selalu kasar sama Lo, gue ga mikirin perasaan Lo, tapi gue lakuin itu karena alesan "

" Sebenernya gue suka sama Lo xa " batin jungwon

" Gue ga mau tau alasan Lo itu apa, karena ini udah berlebihan won, gue cape, ouh iya Lo tenang aja gue ga bakal muncul lagi di hadapan Lo kok, mending sekarang Lo pergi karena gue muak liat muka Lo "

✯✯✯

Di depan sebuah pagar yang menjuntai tinggi dengan rumah bernuansa putih Riki, Jake, dan Azsya baru saja tiba di rumah Azsya untuk menghantar nya pulang setelah acara di cafe tadi

Tiba tiba saja pagar itu terbuka menampilkan sekarang pria paruh baya. Yang tak lain dan tak bukan adalah om Herman ayah dari Azsya

" Ehh ada kalian "

" Iya pah tadi pas Azsya mau pesen ojek online, ga ada yang mau Driver nya, jadi deh di anterin Jake "

" Makasih yah udh mau nganterin anak om yang cantik ini, Ayo masuk dulu "

" Ngga om makasih, kita langsung pulang aja "

" Ga kalian harus masuk dulu, om udah bikin makanan loh sayang kan kalo ga di makan ayo ayo om maksa " ucap om Herman sembari mendorong pelan tubuh Jake dan Riki untuk masuk tak lupa juga dengan mobil milik Jake yang di masukan oleh penjaga rumah

Riki dan Jake terduduk di ruang tamu bersama dengan om Herman sedangkan Azsya ia langsung masuk ke dalam kamar nya dan mengganti pakaian, sebuah obrolan sederhana berlangsung dalam ruang tamu itu

" Gimana kabar kalian ? "

" baik om, kalo om gimana ?   "

" Baik, ouh iya gimana orang tua kalian kapan pulang "

" Kepulangan mereka di undur om karena urusan kerjaan mereka belum selesai " ucap Jake yang membuat Riki menunduk sedih

Om Herman yang melihat itu mendekat pada Riki dan merangkul padanya untuk memberikan semangat

" Ehh ko sedih, jangan sedih dong tenang aja masih ada om ko, kalo ada apa apa kesini aja rumah om terbuka lebar buat kalian, sekalian temenin Azsya kasian dia sendiri Mulu ga ada temen "

" munafik banget " batin riki yang sudah tau dengan keburukan azsya dan ayah nya

" Wah papah parah ngomongin anak nya sendiri " ucap Azsya yang baru saja datang dengan pakaian yang sudah di ganti

" Emang bener kan ? "

" Iyaa sih "

" Yaudah kalo gitu om tinggal dulu ya mau nyiapin makanan nya, santai aja anggap rumah sendiri " ucap om Herman Semberi pergi meninggalkan ruang tamu menuju dapur

" Ouh iya kalian mau minum apa ? "

" Gausah repot repot az es jeruk aja gapapa " ucap Jake sembari mengembangkan senyum manis nya

" Kakak itu namanya ngerepotin " ucap Riki sembari memukul Jake yang membuat Jake cengengesan

" Biarin gapapa, yaudah kalo gitu gue tinggal dulu ya " Azsya pun pergi meninggalkan mereka

Sesampai nya Azsya di dapur ia membuat es jeruk yang di inginkan tiba tiba di belakang papah nya sudah menyiapkan sebuah botol kecilyang sudah ada di tangan nya dan di berikan pada Azsya

" kamu ga lupa kan niat awal kita "

" Tapi pah "

" Kamu lupa, anak itu sudah merenggut kebahagian keluarga kita dia sudah membunuh mamah mu "

ia mengambil botol tersebut dan mau tidak mau ia harus menuruti semua perkataan papah nya karena semua ini demi kebaikan nya, setelah itu papah nya pergi meninggalkan Azsya

Dengan ragu Azsya memasukan sedikit cairan tersebut pada salah satu jus jeruk milik jake dan bersiap untuk membawa nya ke ruang tamu

Tanpa mereka sadari seseorang melihat dan mendengar ucap mereka di balik lemari besar itu

" Maaf ya lama " ucap Azsya sembari mensajikan minum tersebut tanpa tertukar

" Makanan nya udah siap, ayo dimakan " ucap om Herman sembari membawa beberapa makanan

" Hehe iyaa om nanti aja "

" Ehh ga boleh gitu nanti om marah loh "

Karena tidak enak pada om Herman yang sudah menyiapkan Jake dan riki memakan makanan untuk menghargai om Herman dengan perasaan takut

Ketika mereka akan minum ntah kenapa tiba tiba saja Riki mengambil minum milik Jake yang membuat Azsya khawatir ketika es jeruk tersebut akan masuk ke dalam mulut Riki

" Jangan " teriak Azsya sembari menyenggol tangan Riki yang membuat gelas tersebut jatuh ke lantai hancur berantakan di lantai

" Azsya kenapa ?" Ucap om Herman

" Maaf "

" Lo gapapa ? " Ucap Jake khawatir

" Gapapa "

" Anak sialan "

Semoga kalian suka ☁️🖤🐻

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Semoga kalian suka ☁️🖤🐻

Believe Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang