43

234 15 1
                                    

Happy reading

" gue sadar apa yang gue perbuat selama ini itu salah, gue belum bisa nerima akan kenyataan, maka dari itu gue minta maaf " lirih heeseung, jake yang mendengar itu hanya terdiam, hatinya begitu sakit ketika melihat sahabat yang biasa terlihat begi...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

" gue sadar apa yang gue perbuat selama ini itu salah, gue belum bisa nerima akan kenyataan, maka dari itu gue minta maaf " lirih heeseung, jake yang mendengar itu hanya terdiam, hatinya begitu sakit ketika melihat sahabat yang biasa terlihat begitu kuat sekarang begitu rapuh. Tanpa sadar pisau yang terlempar tadi telah berada di tangan seseorang yang sudah bersiap beraksi tepat di belakang jake

" KAKAK " teriak riki

Tanpa aba aba pisau itu sudah tertancap tepat di dada heeseung dengan tangan yang berusaha menahan namun kurang cepat dengan aksi yang dilakukan oleh azsya. azsya yang panik ia menarik pisau tersebut dan berusaha pergi dari ruangan namun tepat di depan pintu sudah terdapat jay, jungwon dan sunghoon yang melihat semua kejadian itu mereka pun menghalangi azsya yang berusaha ingin pergi.

" lepasin gue anj*** " ucap azsya berontak, dengan tubuh nya yang sudah di pegang oleh sunghoon dan jay sedangkan jungwon ia sudah berada tepat di depan heeseung dengan darah yang terus mengalir di dada, nafas nya semakin sesak

" Panggil dokter " teriak jake frustasi meskipun heeseung selama ini jahat pada adiknya tapi heeseung sudah jake anggap sebagai kakak baginya, karena menurut nya heeseung adalah orang yang selalu ada untuk nya. Jungwon yang diperintahkan ia segera berlari keluar ruangan untuk mencari bantuan dengan pakaian yang sudah berumularan darah

" bang bertahan bang " ucap jake sembari berusaha menghambat keluar nya darah

" to-long  jagain suno " ucap heeseung susah payah

" maafin gue " lanjutnya dengan air mata yang keluar di sela sela mata nya

" gue maafin lo bang, bertahan ya, jangan tutup mata lo dulu " ucap jake, secara tiba tiba heeseung mengeluarkan darah dari mulut nya yang membuat semua orang di sana panik. Riki  tidak bisa berbuat apa apa karena keadaannya masih lemah ia hanya bisa menangis melihat semua itu. Perlahan mata heeseung tertutup dengan tubuh yang sudah pucat

" bang hee, bangun bang " ucap jake frustasi

Tak lama kemudian seorang perawat dan dokter pun datang dan melakukan penanganan pertama setelah itu membawa heeseung menuju ruang operasi dengan di ikuti jake dibelakangnya yang tak lupa ia menitipkan riki pada jay dan sunghoon.

***

Kondisi ruang rawat riki kali ini begitu berantakan darah dimana mana, amarah dan tangisan dengan azsya yang sudah diamankan oleh jay dan riki yang tengah menangis di pelukan sunghoon yang sama terkejut namun tak tahu apa yang sebenarnya terjadi

" bang kalo bang heeseung kenapa napa gimana ? " ucap riki khawatir, meskipun ia tahu yang meneror nya selama ini adalah heeseung tetep saja menurutnya heeseung adalah kakak kedua setelah jake. Orang yang selalu ada ketika dibutuhkan dan orang begitu perhatian kepadanya layak seorang adik.

" lo percayakan keajaiban itu ada, kita doain aja ya semoga semuanya baik baik aja " ucap sunghoon menenangkan, dilihat kondisi riki yang perlahan mulai tenang dan pikiran nya yang sudah bertanya tanya sejak tadi ia memutuskan untuk bertanya pada riki apa yang sebenarnya terjadi. Riki menceritakan semua permasalah dari awal mula ia di teror dan permasalah lain antara dirinya, jake, dan azsya namun riki pun memberitahu bahwa dirinya pun tidak tau sebenarnya yang terjadi antara jake, heeseung dan azsya karena disini dirinya merupakan korban dari permasalah tersebut

" ga nyangka gue, tega banget dia lakuin semua itu ke lo "

" mungkin dari permasalahan ini kondisi mereka lagi ga stabil, terlalu banyak tekanan yang membuat mereka terpaksa lakuin hal jahat ke gue "

" tapi mereka udah kelewatan rik, orang gila mana yang teror dan sakitin temen mereka sendiri sampe lo beberapa kali masuk rumah sakit yang bahkan lo aja gatau apa apa tentang permasalahan itu. Permasalahan ini harus cepet cepet di selesaikan rik biar ga ada korban lagi "

" iya bang gue tau, gue juga berharap begitu biar ga ada lagi orang yang tersakiti karena permasalah ini, bantuin gue ya bang buat cari informasi lain "

***
Di lorong yang begitu sunyi terdapat orang orang yang begitu gelisah dan khawatir dengan keadaan seseorang di dalam ruangan. lampu bertulisankan operasi menyala memberitahukan operasi sedang dimulai. Jake terduduk lemas di lantai dengan banyak darah di tubuhnya dan jungwon yang sudah beberapa kali menelpon sunoo namun tak ada jawaban apa apa dari sunoo, dari jauh terlihat beberapa orang yang berjalan mendekat mengahampiri mereka. Orang tersebut adalah nidlya, alex dan alexa orang yang jungwon telpon selain sunoo. Nidlya  yang mengerti dengan situasi ia mendeket ke arah saudara lagi lagi ia harus melihat kondisi saudaranya yang begitu memprihatinkan ia memeluk jake dan akhirnya tangisan yang jake tahan sejak tadi jatuh begitu saja di pelukan nidlya pada kenyataannya mengetahui kebeneran adalah salah satu hal yang paling menyakitkan

Jika ditanyakan bagaimana kondisi jungwon sekarang sama halnya seperti jake, ia berusaha tegar dengan apa yang terjadi namun pertahanannya hancur ketika alexa mendekat ke arahnya

" alexa kalo bang heeseung kenapa napa gimana ? " lirih jungwon. Alexa juga begitu sakit melihat keadaan jungwon sekarang bagaimanapun sekarang hubungan dia dan jungwon sudah semakin deket. ia tahu bahwa pertemanan mereka dengan heeseung begitu deket layaknya saudara. Alexa memberikan pelukan pada jungwon dan membiarkan pakaiannya basah akibat tangisan jungwon yang tak tertahan.

Tiba tiba lampu bertuliskan operasi mati yang mengartikan bahwa operasi telah selesai. Pintu operasi perlahan terbuka menampilkan seorang dokter yang keluar dengan pelindung tubuh yang sudah dilepas. Jake, nidlya, alex, jungwon dan alexa mulai mendekat ke arah pintu operasi

" bagaimana keadaan pasien dok ? "

" dengan berat hati saya beritahukan pasien atas nama heeseung abimanyu telah meninggal dunia di akibat luka tusukan yang begitu dalam tepat di area jantungnya yang mengakibatkan detak jantungnya berhenti berfungsi, saya dan rekan sudah berusaha sebisa mungkin namun semua kehendak tuhan. Saya turut berduka "

Hancur hancur sudah ketakutan yang mereka khawatirkan menjadi kenyataan tangisan yang begitu menyakitkan menggema di lorong dengan brangkar yang keluar dari ruang operasi menampilkan seseorang yang sudah tertutup dengan kain putih tangisan makin pecah dengan jungwon yang berlari mendekat dan membuka kain tersebut dan benar saja teman yang sudah ia anggap sebagai kakak tetidur lelap dengan pucat tak bernapas.

" bang heeseung bangun, jangan tinggalin jungwon, bang cape kan, cuma tidur doangkan " dengan menggoyangkan tubuh heeseung, merasa tidak tega dengan jungwon perlahan alex menarik jungwon menjauh dari brangkar

" lepasin gue, gue masih mau bareng bang heeseung ga mungkin bang heeseung tiba tiba ninggalin gue " tepis jungwon namun alex dengan erat memeluk jungwon dan membiarkan ia menangis di pelukannya dan membiarkan brangkar berjalan menuju ruang jenazah. Orang orang disana menangis melihat kebenaran yang terjadi, kehilangan teman sekaligus orang yang tersayang terutama jake ia begitu berantakan dengan tangis yang begitu menyakitkan bahkan tubuhnya tak kuat untuk sekedar berdiri.

" bang, kenapa lo pergi gitu aja tinggali gue " lirih jake.

" bang, kenapa lo pergi gitu aja tinggali gue " lirih jake

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Semoga kalian suka 🐻☁️🖤

Believe Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang