Happy reading
Suana koridor sekolah sekarang begitu ramai dengan siswa siswi yang berhamburan ntah mereka pergi menuju kantin atau ketempat yang mereka ingin kunjungi di tambah lagi dengan fans kak sunghoon yang berlari lari mengikuti di belakang Riki dan sunghoon
" Bang Lo ga cape apa tiap hari di ikutin gini "
" Ya nasib orang ganteng mah gini rik "
" Yehh malah muji diri, nyesel gue nanya Lo bang "
Meraka berjalan beriringan menuju kantin tiba tiba seorang gadis tak di kenal menghampiri sunghoon dan meminta foto dengan nya
" Maaf gue sibuk "
" 1 kali aja pliss " mohon wanita itu Dan sunghoon hanya bisa pasrah
Sedangkan di belakang sana para wanita yang mengikuti nya tadi tidak mau kalah mereka langsung mengerumuni sunghoon dan meminta Poto dengan nya
" Wah gila, mending gue duluan aja daripada jadi korban " ucap Riki sembari meninggalkan sunghoon tanpa berpamitan
Riki berjalan sendiri menuju kantin dengan banyak siswi yang melihat nya, memang Riki tidak jauh berbeda dengan sunghoon yang memiliki banyak fans di sekolah nya di tambah lagi ia terkenal dengan prestasi dancenya namun fans nya tidak terlalu parah seperti sunghoon
Secara tiba tiba sebuah kertas di lemparkan ntah dari mana mengenai kepala nya
" Aish kurang ajar banget " ia melihat sekeliling namun tak ada siapapun di sana
Ia mengambil gumpalan itu dan membuka isi kertas tersebut
" Keputusan di tangan Lo! " dengan sebuah Poto berukuran 2×3 yang terdapat gambar dirinya dan kakaknya yang di coret coret dengan tinta merah tepat pada wajah kakaknya itu
Ting
Ia melihat isi pesan masuk tersebut dan ternyata pria itu meneror nya kembali dengan mengirim sebuah gambar yang menunjukan Jake yang sedang berada di lapangan dan memperlihat pot tanaman yang berada di tepi gedung paling atas
" bang*** "
Riki berlari ke sekitar lapang sekolah, Karena sekarang jam istirahat lapangan begitu penuh dengan siswa siswi yang sedang melakukan kegiatan nya apalagi di tambah lapangan begitu luas, makin sulit untuk menemukan kakak nya dengan cepat, ia terus mencari keberadaan kakak nya ia mengitari lapangan sembari sesekali melihat ke atas sana mencari keberadaan pria jahat tersebut.
Tak jauh di hadapan nya ia melihat sang kakak yang sedang mengobrol dengan teman nya dan tepat di atas sana sebuah pot sudah di lemparkan ke kebawah
Teman nya itu pergi berlari secara tiba tiba meninggalkan Jake disana
" Lo mau kemana " teriak Jake
" Kak Jake awass " teriak Riki bersamaanBrakk
" Shhh "
Tepat di hadapan mereka sebuah pot tanaman jatuh dari ketinggian gedung berlantai empat yang hampir saja menimpa tubuh Jake jika terlambat di dorong oleh Riki
Semua orang beralih melihat ke arah mereka ketika mendengar suara pecahan pot tanaman yang mengeluarkan suara agak kencang
" Kakak gapapa ? " Jake hanya mengangguk ia masih terkejut dengan kejadian tadi hampir saja, sedangkan Riki ia menelusuri semua tubuh Jake memastikan tidak ada luka pada kaka nya
" Gapapa dari mana liat tangan Kakak berdarah " ucap Riki khawatir dengan memegang tangan Jake gemetar
" Ini cuma luka kecil Ki, udah tenang ya "
Tiba tiba teman temanya dengan wajah khawatir berlari ke arah mereka yang masih setia terduduk di dekat Pot tanaman yang sudah tak berbentuk itu
" Kalian gapapa ? " Mereka menggangguk
" Untung kalian Dateng bawa kak Jake ke UKS gue ada urusan sebentar, titip kakak ya Nid " ucap Riki yang langsung berlari meninggalkan mereka disana untuk mengejar orang tadi.
" Rik Lo mau kemana ? "
" Rik "
" Gue harus susul Riki, perasaan gue ga enak "
" Ga Jake Lo harus obatin dulu luka Lo itu nanti infeksi " ucap Azsya
" Gue aja yang nyusul dia " ucap Jay berlari menyusul Riki
✯✯✯
Tak jauh dari penglihatan nya ia melihat orang yang sama dengan teman Kakak nya yang bernama angkasa, yang sedang mengatur nafas nya di pinggir sebuah tempat tak terpakai di sekolah nya.
Ia menghampirinya dengan banyak pertanyaan yang ada di pikiran nya
Brukk
Riki menendang angkasa hingga membuat nya terjatuh di tanah
" Siapa yang suruh Lo " ucap Riki dengan tegas
" Adik kelas kurang ajar, berani Lo sama kakak kelas, bangsat " angkasa memberi tendangan tepat pada dada Riki yang berada di hadapan
" Shhh " Riki memegang dada nya yang begitu sakit itu, sungguh tendangan nya begitu keras.
" Jangan coba coba Lo gangguin gue " ucap angkasa memperingati Riki
Riki bangkit dan akan kembali menghajar angkasa namun dirinya kurang cepat dengan gerakan angkasa yang kembali menendang Riki terus menerus hingga berakhir di tepi taman.
" Mau Lo kakak kelas atau pun anak presiden pun gue ga takut, kalo semua itu bersangkutan dengan kakak gue, siapa yang nyuruh Lo !! "
" Aghh takut adik kecil nya marah aghh takut deh " ucap angkasa sambil tertawa keras
Riki bangkit dan langsung menendang angkasa hingga tersungkur.
Bugh bugh bugh
Pukulan terus Riki lontarkan pada angkasa sebelum pria itu menjawab pertanyaan nya
" siapa yang nyuruh Lo bangsat " ucap Riki yang mulai merasa kesal
Tanpa sadar ada seorang pria di belakang nya dengan memegang sebuah botol kaca
Prang
Padangan Riki kabur dengan telinga berdengung, kepala nya begitu sakit hingga akhirnya mata nya mulai tertutup
" Jangan sakitin kakak " ucap Riki pelan
Semoga kalian suka ☁️🐻🖤
KAMU SEDANG MEMBACA
Believe
Random" Riki rindu kakak yang dulu " " Riki gapapa kakak jangan khawatir " Kedekatan seorang adik kakak yang selalu bersama Secara tiba tiba terjadi konflik di antara mereka yang membuat kedekatan mereka sedikit merenggang Ini adalah sebuah cerita fiksi...