11

5.6K 804 19
                                    

"Alexa,hari ini kan ulang tahunmu,apa yang mau kau lakukan?" Pertanyaan Adriana Torrens,ibu dari Alexandria itu berhasil membuat anaknya tersenyum senang.

"Aku ingin kita pergi ke pantai,mom. pasti sangat menyenangkan." jawab Alexandria manja,ibunya tertawa dan mengecup kening anaknya

"Baiklah,segera bersiap. Aku akan bicara pada ayahmu." Ucapan ibunya disambut sorakan gembira Alexandria,ia langsung berlari ke kamarnya dan berganti pakaian. ia menyiapkan peralatan nya untuk di pantai nanti,seperti sunblock,bikini,dan baju ganti untuk jaga-jaga.

Setelah itu,

Keluarga kecil Alexa pun segera meluncur ke pantai yang jaraknya harus di tempuh selama satu jam setengah dari rumah Alexa.

Dan ketika mereka tiba di pantai,mereka pun segera berjemur,berenang,dan bersenang-senang.

Alexa sangat bahagia hari itu.

Ketika matahari mulai terbenam,

Alexa dan keluarganya pun segera bersiap pulang.

Namun,mereka memutuskan untuk mampir dan menikmati makan malam di restaurant yang Alexa suka,

Dan hari sudah mulai gelap ketika mereka memutuskan untuk pulang,

Alexa ingat,

Saat itu,

Dia tersenyum senang sembari menatap pemandangan langit malam di luar kaca jendela nya,

Ia ingat,

Ibu dan ayahnya yang berebut stasiun radio di mobil,

Ia ingat,

Bahwa ia tengah tersenyum dan berterimakasih dalam hati pada Tuhan karena Tuhan membuat dia bahagia,

Dan satu hal yang paling dia ingat,

Yaitu teriakan ibu dan ayah nya yang ketakutan,

"MENUNDUK LEXA!"

Reflek,

Alexa menutup mata ketika melihat sebuah truck yang melaju kencang ke arah mobilnya,

Mobil terguling dengan kasar,

Kaca pecah berserakan,

Darah dari kedua orang tua nya bercucuran,

Darah dari kepala Alexa bercucuran.

"Mom,dad." isak Alexa panik,tapi tidak ada sahutan,Alexa melihat ayahnya diam tak bergeming di bangku pengemudi dengan darah yang bercucuran.

"No,no...dad!" Alexa menggoyangkan bahu ayahnya,namun tidak ada sahutan. Alexa berpaling ke ibunya,dan ia melihat ibunya yang juga lemas dan bersimbah darah.

Melihat kondisi orang tua nya seakan membuat Alexa melupakan rasa sakit di tubuhnya.

"Mom..." isakan Alexa membuat ibunya membuka mata dengan perlahan. Ia tersenyum lemah,dan mengusap pipi Alexa.

"Jangan menangis,sayang." bisik ibunya penuh kesakitan,melihtnya,tangis Alexa semakin deras.

"Lexa,dengarkan ibu." ucapnya lagi, "keluar dari sini,selamatkan dirimu."

Alexa menggeleng. "aku tidak mau keluar tanpa kalian,ayo mom,kita keluar bersama dad juga."

Ibunya menggeleng. "aku tidak bisa bertahan lagi,Lex. ayahmu juga.." ibunya menangis sebelum sempat meneruskan ucapan nya. ia tidak sanggup memerberitahu putrinya bahwa ayahnya sudah meninggal di tempat.

"Alexa,kau harus kuat menjalani hidup ini walalupun sendirian. ayah dan ibu mencintaimu." ucap ibunya lemah,Alexa menangis,dan semakin lama,mata ibunya semakin terpejam.

Alexa menangis,berteriak,dan menangis semakin kencang.

Rasa sakit di kepala dan di tubuhnya terasa semakin sakit.

Dan setelah itu,

Alexa tidak bisa mengingat apa-apa lagi,

Semua menjadi gelap.

****

Alexa terbangun dari tidurnya dengan peluh yang bercucuran.

Ia memimpikan kecelakaan itu lagi,

Alexa menarik kakinya,menekuknya di depan dada dan menyandarkan kepalanya di atas lutut.

Ia menangis tanpa suara,

Ia merindukan orang tua nya,

Ia kesepian,

Ia rindu mereka,

Ia ingin bertemu orang tua nya.

Alexa menangis,

Dan terus menangis,

Hingga ia tidak bisa lagi menangis.

Dan setelah itu,

Ia menulis surat untuk Calum,

Menulis surat untuk Calum sudah menjadi kebiasaan dan ritual penting untuknya,

Ia merasa lebih lega ketika selesai menulis surat untuk Calum,

Ia merasa beban nya berkurang ketika ia menulis surat untuk Calum.

Alexa pun mulai menulis

Dear Calum Thomas Hood..

Aku masih ingat jelas,

Ucapan terakhir ibu,

Sebelum ia menghembuskan nafas terakhirnya,

Di hadapanku.

"Alexa,kau harus kuat menjalani hidup ini walaupun sendirian. ayah dan ibu mencintaimu."

Itu katanya.

Aku sudah mencoba untuk kuat,Calum.

Tapi perasaan sedih dan sepi ini,

Semakin lama,

Semakin menggerogoti ku.

Kenapa Tuhan tidak mengambil nyawaku juga,Cal?

Aku benci kesepian,

Karena dengan suasana sepi ini,

Para iblis,

Semakin mengerumuni ku.

Maukah kau datang,

Dan menyelamatkan ku,

Dari para iblis,

Yang menginginkan jiwaku?


Love,

Alexandria.

SuperstarTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang