39

5.3K 822 79
                                    

Calum keluar dari gedung University of California dengan senyuman yang merekah.

Ia senang,

Dan bangga sekali,

Setelah usaha nya itu berhasil.

Calum, dengan semangat yang menggebu-gebu pun memutuskan untuk langsung pulang ke rumah,

Agar ia bisa bertemu dengan gadis cantik yang sudah tiga minggu lebih tinggal dengan nya,

Agar ia bisa bertemu dengan gadis cantik yang ia sayang itu,

Dan kemudian ia akan segera memberikan kabar baik itu untuk Alexandria, gadisnya.

*****

"Alexa!" Sapa Calum langsung pada Aexa yang menyambut kedatangan nya di depan pintu.

Calum pun langsung membawa gadis itu ke pelukan nya.

Dan sesekali, ia menggoyangkan tubuh Alexa ke kanan dan ke kiri, membuat gadis itu tertawa.

Mendengar tawa Alexa, hati Calum semakin bahagia.

"Kau terlihat senang sekali. ada apa?" Tanya Alexa setelah Calum akhirnya melepaskan ia. Calum kembali tersenyum lebar.

"Aku punya sesuatu untukmu, angel!" Serunya senang. Ia mengambil suatu amplop dari tas nya dan menyerahkan amplop itu ke Alexandria.

"Apa ini?" Tanyanya bingung.

Calum tersenyum senang.

Ia senang,

Dan bangga pada gadis nya itu.

"Baca saja!" Ucap Calum memberi semangat Alexa.

Alexa pun, mulai membuka amplop itu dan membaca surat yang ada di tangannya.

"Dear Alexandria Torrens. Bersama surat ini, kami, University of California (school of the art and architecture ) dengan bangga menyatakan bahwa anda di terima di universitas ka----" Alexa berhenti membaca, tenggorokan nya terasa tercekat, ia tidak mampun meneruskan isi surat itu.

Melihat keadaan Alexa, Calum pun menjadi khawatir. "Alexa? Kau tidak apa?" Tanya Calum khawatir.

Alexa yang tersadar dari rasa kaget nya pun menatap Calum. "Bagaimana bisa?" Tanya Alexa pelan.

"Well.. aku tau dari Marion bahwa kau pandai menggambar dan kau bercita-cita untuk menjadi arsitek. dan... dua minggu yang lalu, aku mengambil beberapa karya gambar mu dan mengirimkan nya ke UCLA beserta biodata mu. Dan tadi, aku baru dapat kabar bahwa kau di terima di sana. jadi aku kesana untuk mengambil suratmu." ucap Calum sambil tersenyum.

Alexa tidak bisa mempercayai ini semua.

Bagaimana bisa,

Pria ini melakukan sesuatu yang luar biasa untuk gadis seperti Alexa?

Bagaimana bisa,

Lelaki hebat seperti Calum mau melakukan apapun untuk Alexa?

Bagaimana bisa,

Seorang lelaki menjadi alasan bagi dunia Alexa untuk berubah?


Tanpa pikir panjang, Alexa memeluk Calum dan menangis di dada nya.

"Terimakasih, Calum.. terimakasih untuk semuanya." isak Alexa.

Calum,

Mengeratkan pelukan nya pada Alexa.

"Kau pantas mendapatkan bulan,bintang,bahkan seluruh dunia,Alexandria. Dan aku akan berjuang sekeras tenaga untuk menjadi seseorang yang memberimu bulan,bintang,dan dunia." ucap Calum lembut.

Mendengar ucapan nya, tangisan Alexandria semakin pecah.

Rasa cinta nya pada Calum, semakin tidak terbendung lagi.

"But you are my world.." bisik Alexa pelan. Calum mendengar nya, dan ia tersenyum sembari terus memeluk gadisnya itu.

"Alasan ke sembilan,Alexa.." ucap Calum sembari melepaskan pelukan nya dan menatap mata biru Alexa dalam-dalam. "Kau di terima di universitas seni terbaik di Los Angeles. kau bisa meraih mimpi mu menjadi arsitek disini, dan aku ingin kau berada di sampingku saat kau meraih mimpiku. seperti kau yang ada di sisiku saat aku meraih mimpiku."

Alexandria tersenyum, dan kemudian, ia memberanikan diri nya,

Untuk melakulan sesuatu yang sudah lama ia ingin lakukan.


Ia berjinjit, dan mencium bibir Calum pelan.

Jantung Alexa berdetak cepat,

Dan rasanya,

Jantungnya ingin meledak ketika Calum membalas ciuman nya.


Setelah itu,

Calum menatap Alexa , dengan senyuman yang membuat ia jatuh cinta pada pria itu.

Calum membetulkan rambut Alexa , mengembalikan anak rambut itu ke telinga Alexa dengan senyuman yang masih terkembang.

"Kau tidak tau seberapa seringnya aku berharap untuk mencium mu, tapi aku takut kau menolak. Dan kau, gadis paling berani di dunia ini pun berhasil mengalahkan ku dan menciumku duluan." ucapnya sambil tersenyum, membuat pipi Alexandria memerah.

Alexa menundukkan wajahnya, malu. namun Calum dengan sigap menaikkan dagu Alexa agar ia menatap mata coklat Calum.

"Tapi aku senang kau menciumku duluan. kau membuatku berani mencium mu kapanpun yang kumau." ucap Calum sebelum ia mencium Alexandria lagi, membuat Alexa tersenyum.

Hari itu,

Calum menyadari perasaan nya pada Alexa.

****

SuperstarTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang