04

6.5K 847 55
                                    

"Lihat,itu Alexa si gadis aneh."

"Ya,gadis aneh yang menyukai band aneh."

"Kau tau? Kabarnya idola dari Alexa memberi tiket gratis untuk gadis yang mau ia tiduri."

"Ew what a prick."

"Pria berengsek seperti mereka kok dipuja."

"Aneh."


Alexa berjalan menunduk dan berusaha bersikap santai seolah ucapan sekumpulan gadis itu tidak menusuk hatinya. Alexa hanya diam dan berusaha menahan emosi nya,berusaha menahan diri untuk tidak menghajar gadis-gadis yang menghina idola nya,Alexa diam walaupun sesungguhnya dia marah besar pada orang-orang yang tidak tau apapun itu.

Alexa berjalan keluar gedung sekolah dengan menunduk kan kepala.

Tidak menghiraukan bisikan dan celotehan dari murid lain yang menghina nya.

Ia hanya berjalan menunduk,

Tanpa berani membuka suara untuk membela dirinya sendiri

Tanpa berani menatap balik kearah mereka.

Ia tidak berani melihat keatas,ataupun ke arah depan.

Pengecut,

Itulah dia,

Dia Alexa,

Gadis pirang dan pucat yang aneh,

Tanpa teman dan keluarga.

Dia hanya remaja yang di asingkan dari pergaulan,
Di asingkan dari masyarakat,


Tidak ada yang perduli dengannya,

Dan dia sendiri mulai tak perduli dengan dirinya sendiri.

Setelah Alexa sudah keluar dari area sekolah, ia pun bisa bernafas lega karena ia tidak akan mendengar ucapan menyakitkan dari mereka

Penderitaan Alexa berakhir,

Untuk hari ini.


Alexa berjalan,

Memasuk coffee shop kecil yang selalu ia datangi,

Pelayan yang sudah hafal padanya pun tersenyum menyambutnya,

Dan Alexa tersenyum balik padanya.

"Pesan yang biasanya?" Tanya pelayan itu ramah,Alexa tersenyum dan mengangguk. pelayan itu tersenyum.

Saat ia menyiapkan pesanan Alexa,ia sering curi pandang ke arah gadis itu.

Alexa sudah setahun lebih menjadi pelanggan setia cafe nya.

Namun dia sama sekali belum pernah mendengar suaranya,

Alexa tidak bisu, dia tau itu.

Yang tidak ia tau adalah,

Apa yang menjadi alasan Alexa untuk tidak bicara,

SuperstarTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang